1

42 5 0
                                    

Sinar mentari berusaha menerobos dari sela-sela jendela. Sudah pukul setengah delapan. Gadis itu mulai menggeliat dari tempat tidurnya. Memicingkan matanya kearah cahaya mentari, tangan kanannya mengapai-gapai ponsel dimeja. Dengan membuka mata sedikit ia menatap ponsel yang setipis kertas HVS, keluaran terbaru. Raut mukanya berubah, mata nya membelak kaget.

"Wahhh.. Mampuss... aku telat."

Gadis itu buru-buru meraih handuk dan mandi. Maklum saja hari ini, hari dimana dia harus praktek di salah satu Rumah Sakit. Semalam ia bergadang mengerjakan tugas akhirnya, yang rencananya selepas praktek di Rumah Sakit ia akan bertemu Professor Rin pembimbingnya. Ia tak habis fikir , dia sudah semester akhir kenapa harus di wajibkan praktek di Rumah sakit. Kalau saja bukan peraturan bodoh dari Universitas ,dia tidak mau harus membagi waktunya, mengerjakan tugas akhir dengan praktek di Rumah sakit.

Gadis itu buru-buru mengenakan pakaian serba putih , tidak lupa name tag yang tertuliskan Sea Andrea. Sea tidak mengerti kenapa orang tuanya memberi namanya ke barat-baratan, padahal Sea dan keluarganya lahir di Jawa. Sea selama kuliah di ibu kota ,tinggal di Kos seorang diri. Kos yang dihuni Sea sederhana tapi tetap mengikuti perkembangan teknologi. Sedangkan orang tuanya, tinggal di Semarang menggeluti bisnis dibidang kuliner.

Sea buru-buru menyambar tas ketika jam sudah menunjukan pukul 07.45. 15 menit lagi bila tidak sampai tepat waktu, di tempat dimana ia praktek, Sea akan mengulang tahun depan. Rumah sakit ini, tidak mentolerir keterlambatan walau hanya 1 detik saja. Sebelum keluar kamar dia mematut wajah nya di cermin, mengoleskan lip tint dengan cepat di bibir mungilnya.

Ia begegas menutup pintu kamar kos nya  dan berlari menuruni tangga. Kos yang ditempatinnya sudah sepi . ia tahu bahwa, ia tinggal seorang diri yang masih berada di Kos. Dasar teman-teman tak setia kawan.

Sea berlari menuju stasius kereta, pagi ini semua masih nampak biasa. Benda terbang dimana-mana. Orang-orang sibuk dengan gadgetnya masing-masing tidak memedulikan Sea yang berlari dengan Seragam perawat yang ia kenakan. Semakin maju teknologi, manusia semakin acuh tak acuh. Sibuk memandang gadgetnya daripada bertegur sapa. Memilih menghubungi lewat dunia maya dari pada bertemu langsung.

"Hosh.... Hosh ..."

Sea berusaha mengatur nafas ketika sampai di stasius kereta. Kereta sebentar lagi akan berangkat. Ia bergegas masuk kedalam. Mata nya menatap sekeliling , adakah tempat duduk yang kosong. Saat ia hendak berjalan menuju tempat duduk , ia terpaku menatap berita yang disiarkan melalui layar televisi berteknologi tinggi. Yang sedang menyiarkan kebakaran kapal di Pelabuhan Tanjung priok yang merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia. Kobaran api dimana-mana , Sea memandang ngeri , matanya terus menatap layar itu tanpa berkedip.

" Hei.. apa kamu mau terus berdiri disitu?"

Sea tersadar dan menatap orang yang ada di belakangnya, seorang lelaki seumurannya yang mengenakan jas putih ala anak kedokteran yang bernama Al Delwyn. Siapa yang tak kenal Al, Lelaki paling tampan dan sekaligus paling dingin di Fakultas Kedokteran. Dia juga lelaki yang paling muda ,yang ikut andil dalam pembuatan Vaksin Virus K, 5 tahun yang lalu, betapa genius nya lelaki ini

"Apa kamu tetap mau berdiri di situ, minggir! Aku mau lewat." Ketus Al.

"Ehh.."

Sea bermaksud memberi jalan ke Al, tapi buru-buru Al jalan melewati Sea dan membuat ia tanpa sengaja menyenggol bahu Sea.

"Dasar ga waras." Runtuk Sea dalam hati. Sambil melangkah menuju ke tempat duduk dengan wajah kusut.

Sea duduk di sebelah pria tua yang tampak serius menatap layar di kereta membuat Sea ikut-ikutan menatap layar Tv berteknologi tinggi di Kereta. Disana seorang reporter wanita tengah menjelaskan kronologi terjadinya kebakaran kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Diduga ada kebocoran tangki bahan bakar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

2030 : SURVIVEWhere stories live. Discover now