00 ; prolog

2K 172 23
                                    

"Mama?! Mama pulang?!" Gadis itu terlihat terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama?! Mama pulang?!" Gadis itu terlihat terkejut. Matanya yang membulat kini mulai berkaca-kaca, bibirnya yang mungil tak bisa berhenti menunjukan senyum kebahagiannya.

"Mama disini sayang.." wanita berumur 42 tahun yang dipanggil 'mama' tadi pun mengulurkan tangannya, meminta agar sang buah hati lari kedalam dekapannya.

Gadis itu pun berlari menghampiri ibunya sambil ikut mengulurkan tangannya.

grep

"Hyera hiks, kangen banget sama mama hiks, mama kenapa ninggalin kita?" Gadis yang memanggil dirinya Hyera pun menangis di dalam pelukan sang ibu.

"Udah, jangan nangis. Mama disini sekarang." Ujar sang ibu sambil mengelus punggung anaknya guna menenangkannya.

"Mama harus janji sama Hyera." Hyera pun melepaskan pelukannya dari sang ibu, kemudian mengarahkan pandangannya ke atas untuk melihat wajah ibunya.

"Janji apa sayang?" Tanya sang ibu.

"Mama harus janji gak akan pernah ninggalin Hyera, papa, sama abang lagi." Jawab Hyera.

"Iya mama janji." Ibunya pun mengelus pucuk kepala Hyera dengan penuh kasih sayang.

"Hyera sayang mama." Ujar Hyera sambil kembali memeluk ibunya.

"Mama juga sayang Hyera." Balas sang ibu sambil memeluk anaknya tak kalah erat. "Kita sarapan bareng yuk! Kamu mau kan sarapan sama mama?" Ajak ibunya sambil melonggarkan pelukannya.

"Mau, mau banget. Hyera kangen sarapan sama mama. Hyera panggilin papa sama abang ya, biar kita sarapan bareng kayak dulu lagi." Kata Hyera menerima tawaran ibunya.

"Yaudah, kamu panggilin papa sama abang kamu. Tapi cuci muka dulu sana, masa matanya sembab gini." Kata sang ibu sambil menghapus sisa air mata Hyera.

"Kalo gitu Hyera ke kamar mandi dulu ya ma, mama jangan kemana-mana ok?"

"Iya sayang." Sang ibu mengecup dahi Hyera dengan penuh kasih sayang, seolah-olah itu adalah hal terakhir yang dapat ibunya berikan.

Setelah itu, Hyera langsung menuju kamar mandi. Menyalakan air dan kemudian membasahi tangannya dan langsung mengusap wajahnya.

Percikan air terasa di wajahnya, aneh. Padahal dia membasuh wajahnya secara menyeluruh. Bukan malah memerciknya.

"Woi ra, bangun. Udah siang." Samar-samar, terdengar suara lelaki.

"MAMA!!" seketika Hyera terduduk dan merasakan tubuhnya sangat lelah. Dia melihat sekelilingnya. Ada selimut, kasur, dan kakaknya. Dia berada di kamar, bukan di kamar mandi.

"Hey, lo kenapa ra?"

"Mama bang! Mama udah pulang! Ayo kita kebawah, mama udah nunggu buat sarapan." Seru Hyera sambil memegang kedua tangan abangnya.

"Mama gak ada ra." Kata pemuda yang dipanggil 'abang' oleh Hyera.

"Ada bang, tadi Hyera udah ketemu sama mama, mama ngajak abang sama papa sarapan." Elak Hyera.

"Mama gak ada di sini Hyera.." Kakaknya memegang pundak Hyera.

"Ada bang!"

"GUE BILANG GAK ADA YA GAK ADA!" Suara Kakaknya meninggi. Membuat lawan bicaranya terkejut. "Sorry, abang gak bermaksud." Kini Kakak Hyera memeluk adiknya dengan sangat erat.

"Hyera ketemu mama bang hiks, Hyera ketemu." Lirih Hyera sambil memukul dada Kakaknya.

"Sshh.. udah jangan nangis. Itu cuma mimpi." Kta Kakak Hyera sambil mengelus punggung Hyera.

"Tapi mimpi Hyera beneran kerasa nyata bang" keluhnya sambil meregangkan pelukannya.

"Yaudah, sekarang lo mandi dulu sana, ntar kesiangan. Gue sama papa nunggu di meja makan." Pesan Kakaknya sambil mengusap kepala Hyera dan kemudian pergi keluar dari kamar Hyera.

"Kenapa mimpi gue nyata banget? Badan gue juga cape. Rasanya kayak badan gue gak istirahat pas tidur tadi." Gumam Hyera sambil menuju kamar mandi.

•Our main cast•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•Our main cast•

Jeon Hyera

Choi Yeonjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Yeonjun

Choi Yeonjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rêver | Choi Yeonjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang