O3. Awkward

5.6K 647 108
                                    

"APA?! NA JAEMIN MEN-HMMMFFFPPTTHHH!!!"

Teriakkan Daehwi menarik perhatian beberapa siswa yang sedang beristirahat di kantin. Donghyuck memelototi Daehwi, sementara tangannya membekap erat mulut si surai coklat. Daehwi menepuk-nepuk tangan Donghyuck, memberi isyarat melalui matanya -aku tidak akan berteriak lagi jadi tolong lepaskan tanganmu- kepada Donghyuck.

Setelah beberapa siswa itu kembali pada kesibukannya masing-masing, Donghyuck menjauhkan tangannya dari mulut Daehwi.

"Bisakah kau tidak berteriak?! Bagaimana jika seluruh orang disini tau kalau Na Jaemin menciumku?! Mau ditaruh dimana reputasi dan wajah tampanku nanti?!" sungut Donghyuck.

Daehwi memutar bola matanya malas sebelum memandang Donghyuck dengan tatapan serius. "Donghyuck, dengarkan aku baik-baik. Pertama, aku yakin 100% seluruh orang disini tidak akan percaya jika Na Jaemin menciummu. Kalian berdua itu selalu bertengkar seperti kucing dan tikus. Tentu saja kau yang menjadi tikusnya jika kau ingin tau. Tidak mungkin Na Jaemin yang super duper tampan dan sek- yaaa Donghyuck turunkan botol kecap itu! Aku hanya bercanda!" pekik Daehwi saat Donghyuck mengangkat botol kecap tinggi-tinggi. Donghyuck sangat ingin memukul mulut Daehwi yang seenaknya menyebut dia tikus.

Daehwi kembali berbicara. "Yang kedua, apa kau yakin yang menciummu kemarin adalah Na Jaemin? Atau itu hanya imajinasimu saja?" tanya Daehwi.

"Untuk apa aku berimajinasi hal yang tidak layak seperti itu, Daehwi?!" Donghyuck mengusap wajahnya kasar. Bercerita dengan sahabat bodohnya itu memang tidak memberikan solusi sama sekali. Yang ada malah dia semakin pusing.

Daehwi mengetuk dagunya dengan telunjuk. "Kenapa Jaemin menciummu? Apa kau tidak menolak atau mendorong Jaemin saat dia menciummu?"

Donghyuck terdiam.

Dia tidak tau kenapa Jaemin menciumnya.

Ingatannya kembali pada saat dimana Jaemin mencium bibirnya. Jaemin melumat dan menyesap bibirnya lembut, seakan-akan bibirnya adalah benda yang sangat berharga. Membuat Donghyuck terlena dan tidak ingin mendorong Jaemin atau memutus ciuman mereka.

Donghyuck malah membalas ciuman Jaemin dan menikmatinya.

Heol.

Melihat Donghyuck terdiam dengan semburat merah menghiasi pipinya, Daehwi membuka mulutnya terkejut. Dia sudah tau jawabannya.

"Ya Lee Donghyuck, jangan bilang kau tidak menolaknya sama sekali?!"

Donghyuck tersadar dari lamunannya. Dia mengangguk lemah. "Bahkan aku membalas ciumannya." lirih Donghyuck.

"Heol, Daebak!" Daehwi tertawa mengingat kejadian tadi pagi dimana Donghyuck dengan pandangan memelasnya meminta Jihoon untuk bertukar tempat duduk dengannya. Permintaan tersebut baru disetujui Jihoon dengan sogokkan dua kotak susu coklat.

"Aaaaa jadi karena itulah kau memaksa Jihoon untuk bertukar tempat duduk denganmu dan meninggalkanku di belakang sendirian? Hiks, kau sungguh tega sekali kepadaku, Donghyuck." Daehwi mengusap air mata palsunya.

"Aku tidak meninggalkanmu sendirian, Daehwi. Kau duduk sebangku dengan Jihoon. Dan kurasa kau menikmati acara bergosipmu dengan Jihoon tadi. Tidak seperti diriku yang duduk di depan dan tidak bisa menoleh sama sekali karena Pak Suho selalu memelototiku." ketus Donghyuck. Dalam hati mengumpati Jaemin karena dia yang membuat Donghyuck terpaksa duduk di depan untuk menghindari bocah tengil itu.

Daehwi menahan tawanya. "Ya salahmu sendiri kenapa bertukar tempat duduk dengan Jihoon?"

"Ah sudahlah lupakan! Membuatku semakin kesal saja." ujar Donghyuck kesal. Dia menyambar es jeruknya lalu meminumnya rakus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Attention • NahyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang