Pagi cerah mananti diriku, sayang nya aku telat bangun lagi. "Hai teman ku semua, Selamat pagi!" Menyapa teman ku di WhatsApp
"Hai juga" jawab yg lainnya
Tak lupa tuk absen diri untuk mengikuti pelajaran
Lengkap terabsen, tugas pun langsung di kirim guru
"Wah, banyak sekali!" Keluhan ku pada tugas yang diberikan
"Tapi apa boleh buat, ini semua mesti dilakukan demi tercapainya Cita-cita ku" semangat belajar ku muncul. Asal kalian tahu, bahwa Setiap hari kupandangi foto kereta api dan berkata dalam hati : "Kapan aku bisa mengendarainya layaknya Masinis". Pengendali ular besi (Masinis) itu lah yang ku impikan sejak kecil.
Tapi ada suatu kendala yang menghalangi ku mencapai Cita-cita ku, yaitu niat. Selama belajar aku tuh gk niat sehingga ada kemungkinan sulit untuk mencapai nya. Saya mencari tahu apa saja yang harus kutempuh untuk mencapai Cita-cita ku yang di impikan sejak kecil.
"Wah, tak kusangka" terkejut rasanya melihat hal ini.
"Aku harus benar - benar bisa masuk SMA IPA, karena itu lah jalur karier yang ku nantikan"
terus terang ku berpikir, gimana sih supaya aku merasakan karier ku mulai dari sekarang? Masih trus kupandangi gambar gambar kereta api yang ada di layar monitor Laptop ku.
"Hmm kalau begitu saya mulai belajar."Mulai saat itu lah saya menjadi murid yang menguasai pelajaran Matematika dan pelajaran Fisika di kelas ku.
1 minggu setelah nya, aku mulai berencana untuk mendokumentasikan di stasiun kereta api, Aku sekalian naik KRL (Kereta Rel Listrik) yang ku idolaka sejak kecil karena keunikannya memiliki tiang pantograph diatas rangkaian nya. Waktu itu memang saya ingin pergi ke rumah sepupu saya yang berada di Depok, jadi pada waktu yang tepat, saya berpikir langsung untuk mendokumentasikan hal itu.
Sesudah sampai di tujuan, tak lupa ku bertanya masinis KRL yang ku naiki.
"Pak, saya ingin tahu bagaimana bapa bisa sampai ke pekerjaan bapak ini yaitu masinis?" Tanya ku
"Oh, Nak untuk mendapatkan pekerjaan ini susah nak, kamu harus menguasai pelajaran hitungan dan lulus pendidikan SMA IPA atau SMK Mekanik, dan tak lupa lanjut kuliah"
Kata masinis itu.
"Ohh, begitu y pak. Terima kasih atas jawaban yang bapak berikan" ucap ku kepada pak masinis nya.
"Ya, Sama-sama dek" ucap kembali pak masinis itu."KRL jalur 4 di izin kan berangkat" pengumuman stasiun. Masinis itu mengacungkan Jari telunjuknya menandakan kereta siap di berangkat kan.
"Oh jadi ini yang disebut peristiwa tunjuk sebut"
Lalu masuk lah masinis itu, membunyikan klakson panjang dan menjalankan kereta api nyatak ku sangka ternyata sangat berbeda sekali di banding dulu menaiki KRL.
Lalu saudara ku berteriak dari loket.
"Hey...Axel ayo kesini!"
" Ya aku datang!" Jawab ku
Dan setelah itu aku menginap di rumahnya selama 3 hari dan bersenang-senang bersama tanpa menyia-nyiakan waktu yang ada.Hai teman - teman bagaimana part 2 ini? Mohon maaf apabila ada salah kata atau ceritanya tidak nyambung apalagi ini baru sedikit, doain aja supaya bisa lebih banyak inspirasi dan semakin jelas kedepannya untuk cerita "Everyday On the Rails of Life". Terima kasih sudah membaca...
Salam penulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday On the Rails of Life
Short StoryHi! saya Nicky, jadi saya akan menjelaskan bahwa story yang saya buat ini menceritakan tentang kehidupan seseorang yang bernama Azure Axelle yang sering di panggil Axel. Ceritanya? Yok baca....