2

21 3 0
                                    

Hoamm....
aku terbangun dari tidurku, lalu mengambil ponsel yang ada diatas nakas di dekat ranjangku.

"ahh masih jam 4 ternyata"
"tidur lagi deh, nanti bangun lg jam 5 terus mandi. hoamm..."

aku berniat untuk tidur lagi, tapi....

"ehh bentar-bentar deh"

aku tiba-tiba langsung bangun dari tidurku, duduk di tepian ranjang. setelah kurasa ada sesuatu yang mengharuskan ku untuk bangun, tapi apa? aku lupa.

aku mencoba mengingatnya, sesuatu yang aku lupakan.
setelah beberapa menit aku langsung tersadar dan ingat.

melihat jam dinding yang ada dikamarku, jam itu tepat dihadapanku. menunjukan jam 04.15.

"Renjun!"
aku spontan mengucapkannya dengan nada tinggi. beranjak dari tempat tidurku, keluar dari kamar dan langsung buru-buru menanyakan ini pada mama.

"kenapa sih kamu? berisik" tutur mama yang mendengar nada tinggiku tadi.

"ma apa renjun tadi kesini?"

"iya. tadi dia kesini tapi dia sudah pulang barusan"

"ko mama ga ba...."

"ga bangunin kamu?"
"mama udah bangunin kamu dari tadi, dari pas renjun dateng. tapi kamu gamau bangun. kamu slalu bilang (sebentar mah 5 menit lagi aku masih ngantuk) 5 menit lagi tapi ga bangun-bangun.
mama gangerti lagi sama anak cewe mama yang satu ini, kenapa tidurnya pules banget kaya kebo"
tutur mama ku panjang lebar.

aku diam saja mendengar tuturan mamaku ini. ahh karena memang sudah biasa kalau aku itu tidur memang suka gatau waktu, pules kaya kebo.

"bahkan tadi mama suruh renjun langsung aja yang bangunin kamu, tapi tetep aja kamu gamau bangun"
lanjut mamaku yang sekarang sudah masuk ke dalam kamar mandi.

aku bengong
"tadi mama bilang apa? renjun juga ikut bangunin aku?"
"yaa! bagaimana jika aku ileran terus ketauan renjun"

"Aaaaa...MAMA AKU MALUUU"
teriakan spontanku

"BERISIK NING, JANGAN TERIAK NANTI KEDENGERAN TETANGGA SEBELAH BISA KENA MARAH"

"IYA MAH.. KALO GITU KENAPA MAMA IKUTAN TERIAK JUGA"

"OH IYAA.. MAMA LUPA! UDAH JANGAN TERIAK LAGI"

aku langsung menggelengkan kepalaku mendengar teriakan mama.

"ini sebenernya nya gimana sih. mama nyuruh ga boleh teriak tp dianya sendiri malah teriak juga, mana suara mama lebih menggelegar daripada aku lagi. ahh tau lah pusing"

.
.
.
.
.

Sekarang aku lagi dikamarku. aku udah mandi, udah rapi, bersih, wangi, tapi malah balik lagi ke tempat tidur. padahalkan sekarang malam minggu.

aku menghubungi renjun, udah 2 kali aku telpon tapi ga dia angkat. aku coba telpon lagi dan ya sekarang dia mengangkatnya.

"iya halo kenapa sayang"

"kamu kemana aja ko baru angakat telpon aku sih"

"aku baru selesai mandi"

"kamu mandi jam segini? kemana aja kamu sampe jam segini baru mandi"

"aku di depan rumah kamu nih"

"gausah bohong deh!"

"serius sayang"

aku langsung ngebuka jendela kamarku dan ternyata memang ada renjun di luar sana. dia melambaikan tangannya padaku yang langsung dibalas lambaian tangan juga olehku.

aku memutuskan sambungan telponku dengan renjun dan berniat ingin mengahampirinya diluar sana.

"kamu mau kemana sayang ko buru-buru"
kata papaku yang berada di ruang keluarga bersama mama dan juga adikku haeun

"mau ke renjun pah"
aku berniat ingin pergi tapi suara mama menahanku.

"kamu mau ketemu renjun?"

"iya ma"

"sendiri ka?" kata haeun adikku

"ya iyalah. ya masa kalian mau ikut sih-."

"biar papa yang anter ke rumah renjun, kamu kan belum lancar naik motornya"

"lah papa gimana sih, siapa yang mau kerumah renjun. orang dia ada diluar ko"

drrtt...drrttt..drrrttt
missed call from Renjun♡

"yaa udah lah pah renjun udah nelpon nih"

"yaudah sana kamu keluar temuin dia" kata papaku

"iya sana ka cepetan. kasian ka renjun, pasti nunggu lama"

aku beroling eyes ke mereka bertiga, lalu keluar rumah meninggalkan mereka yang hahahehe di ruang keluarga.

"padahal mereka bertiga yang bikin renjun nunggu lama diluar sana, dasar" batinku.


💚💚💚💚💚💚

Renjun is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang