Best Friend (2)

3 2 0
                                    

Ressa baru sampai disekolah, sekolah favorit anak-anak yaitu SMAN Permata atau SMAPA.

untung saja dia belum terlambat. Dia mengambil kaca yang berada di dashboard lalu menghapus jejak air matanya dan menambah polesan bedak agar tidak ketara jika habis menangis.

Setelah dirasa cukup, dia baru keluar dari mobil, dan berjalan menuju kelasnya.

Sekolah masih sepi hanya ada 1 sampai 2 murid yang sudah datang.
Sampai kelas dia berjalan menuju bangkunya menaruh tas lalu berjalan keluar kelas lagi.

Dia ingin menuju taman sekolah karena disana dia bisa refresh dan sambil menunggu sahabatnya yang belum datang.

Ressa's pov

Taman sekolah tempat gue berada sekarang.

Entah kenapa rasanya gue ingin menangis sekarang, menangis mengeluarkan sedikit beban gue.
Gue memang tidak setegar yang kalian lihat, gue juga mudah rapuh.

Gue rapuh untuk kesekian kalinya dan gue bangkit juga untuk yang kesekian kalinya setelah di rapuhkan.
Pada akhirnya nanti gue juga akan menyerah, karena lelah sudah fisik dan raga.

Tapi apakah dengan gue menyerah akan berakhir bahagia?, Bahagia? Bahagia hahahahaha dari mana? Dari sekian kalinya lalu di sedih kan lagi.
Bulshit jika gue bahagia, entah beberapa tahun berikutnya mungkin bisa bikin gue bahagia, atau gue akan bahagia jika  nggak ada disini atau dunia abadi. Itu sih yang tepat untuk gue.

Dan unek-unek lainnya yang gue keluar kan bersama dengan air mata, udah tahan air mata ini tapi nyatanya air mata ini juga tidak mau berhenti. Capek rasanya kalau gini terus, sakit, dan lelah.

Gue lelah untuk menangis, lelah untuk semua ini, lelah untuk mengingat dan membuat menangis lagi.

Gue lirik jam tangan yang ada di pergelangan tangan, jam menunjukkan pukul 7 dan sebentar lagi akan bel masuk aku hapus air mata lagi dan ini yang kesekian kalinya gue menangis.

Gue putuskan untuk bangun dari kursi panjang yang ada ditaman, tapi sebelum kekelas gue meraba-raba wajah memastikan tidak ada air mata yang tersisa. Setelah itu aku berjalan kekelas.

Gue telah sampai di kelas, sudah terdapat sahabat gue duduk disana dan teman-teman sekelas yang sudah datang, gue berjalan menuju bangku dan itu disebelah bangku sahabat gue. Kita memang tidak duduk sebangku karena itu kemauan gue, gue hanya ingin sendiri dan tepat dikelas hanya aku yang sendiri.

“Darimana aja Lo baru datang?”tanya sahabat gue yang sudah duduk di sampingku

“Dari taman, tadi niatnya sih sambil nunggu Lo tapi Lo nya udah kekelas”jawab gue dengan sok melas. Biasalah jika gue dan sahabat gue ini sok melas satu sama lain

Gue berusaha agar tidak terlihat sedih didepan sahabatku atau lainnya, seperti yang ku katakan tadi bahwa gue tidak ingin menunjukkan kesedihan/kelemahan.

“Lo dimarahin lagi?”tanya sahabat gue. Dia memang sudah tahu semuanya, semua masa lalu gue, dan gue bersyukur karena masih ada sahabat gue yang membantu gue melewati semuanya dan tidak meninggalkan saat  gue rapuh

“Enggak, tadi gue yang ingin kesana”jawab gue bohong, tapi sahabat gue tidak percaya, dia memincing matanya dan menaikkan alisnya.

“Lo bohong ya?”tanya sahabat gue sambil memincingkan matanya

“Lo kok tahu sih”goda gue, sambil menaikkan alisnya
Kan sudah gue bilang, bahwa sahabat gue ini sudah tahu semuanya walaupun gue sudah menyembunyikan nya.

Gue gak mau kelihatan sedih saat dia mengatakan itu, gue berusaha tegar.

“Lo gak bisa bohong didepan gue, karena gue udah tahu semua gelagat Lo kalau bohong”ucap sahabat gue. Kan benar, dia yang mengerti segalanya dibandingkan "mereka" .

Ngomong-ngomong gue belum memperkenalkan sahabat gue ini. Dia bernama Alula Aurelia panggilannya Alula. Aneh?memang aneh tapi dia adalah teman baik gue tidak peduli namanya seperti apa. Walaupun dia sekali-kali cerewet, ngebosenin, cemberut dan marah-marah nggak jelas.

Dia tetap sahabat atau my best best friend

“Lo emang the best”ucap gue sambil menonyor kepala sahabat gue ini bermaksud bercanda

“The best tapi di tonyor nih kepala”ucap sahabat gue merajuk, gue pun tertawa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang