3. Jaemin Patah Hati

4.1K 531 109
                                    

"Lagi apa Min?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi apa Min?"

Jaemin mendelik, tiba-tiba mempunyai keinginan yang begitu besar untuk mengayunkan ranting yang sedang dipegangnya ke kepala sang ayah. Untungnya, tidak dia lakukan karena bagaimanapun Jaemin tidak ingin menjadi anak durhaka atau lebih tepatnya tidak ingin uang jajannya dipotong.

Hei, uang jajannya itu sangat berharga untuk kelangsungan hidupnya, tauk!

"Papa kalo manggil aku Min lagi nanti Jaemin bakal aduin ke Mama kalo Papa pernah ngintipin mbak Hyuna mandi di sungai."

Dan jalan terakhir adalah mengancam.

Meski sebenarnya Jaemin juga sangat amat sangat sangat kesal saat dipanggil dengan sebutan sialan itu. Ayolah bung, namanya sudah bagus-bagus kenapa dipanggil Min coba? Bajingan sekali.

Sang ayah terlihat gelagapan, menengok kanan-kiri; memastikan ucapan anaknya tak terdengar sang isteri yang galaknya mengalahkan penagih hutang. "Eh jangan dong, kamu mau Papa gak dapet jatah?!"

"Ya itu bukan urusan Jaemin." Jaemin mengangkat bahu, kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat di interupsi dengan tidak sangat sopannya. Kegiatan yang sudah dia tekuini selama err sejam mungkin? Entah, Jaemin gak ingat, tapi sesungguhnya kegiatan ini sangat membantu untuk menstabilkan rasa sedih dan nelangsanya.

Kegiatan apakah itu?

Menggaruk tanah dengan ranting.

(Hm, seperti apa yang diharapkan dari seorang Nanda Jaemin Pradana.)

"Ya abis kamu dari tadi papa liatin cemberut mulu kayak nahan boker. Mana gelosoran didepan rumah lagi, dih ganteng-ganteng gak ada kerjaan."

"Jaemin lagi patah hati Pa." Jaemin mengabaikan ocehan ayahnya yang tak berguna, sebagai gantinya dia malah curcol sambil menekan pipi pada lututnya yang tertekuk.

Terdengar grasak-grusuk dibelakangnya, pasti ayahnya sekarang sedang ribut sendiri. "Wah alien kayak kamu bisa patah hati juga ternyata." Tiba-tiba badan besar Chanyeol sudah ada disampingnya membuat Jaemin mendelik kaget, apalagi badan besar ayahnya yang duduk dengan gerakan cepat itu sudah seperti terjadi gempa bumi.

Dasar Papa babon!

"Papa kalo mau ngeledek mending pergi deh, urusin si Stevan tuh, Jaemin mau lanjut ngegalau, jangan ganggu!"

Jaemin bergerak membelakangi ayahnya masih dengan memeluk lutut dan pipi yang bersandar pada lutut seksinya, bodoamat kalau dikatai tidak sopan, Jaemin sekarang lagi engga bisa diganggu!

Dan ngomong-ngomong, Stevan bukan anak lain keluarga Pradana kok, tenang saja. Itu hanya burung beo yang hobi mengoceh gak jelas milik papanya.

(Dan burung itu beo itu pernah hampir dijadikan burung mercon sama sang Mama karena terlalu berisik dan tidak berguna dan terlalu menghabiskan banyak duit buat beli makanannya.)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang