1: janji

16 1 0
                                    

Jangan pernah berjanji jika akhirnya engkau pergi

-Faatina Aura Jannah-

"ULA!!!!!!!!"

"El!!!! Jangan tinggalin ula, elllll jangan pergi!!!"

"El!!!" Aura bangun dari mimpinya dengan nafas terengah-engah

"Astaghfirullah" Aura segera beristighfar, mimpi itu muncul lagi. Sekelebat bayangan masa lalu yang cukup menyisakan bekas mendalam bagi aura

"Kalo ula udah selesai kuliah, el bakalan datang kerumah ula" ucap el kepada ula yang saat itu masih sekolah dasar

"Emangnya, el mau ngapain kerumah ula?" Tanya aura dengan polosnya

"Mau nikah sama ula, terus ula janji ya harus setia sama el" ucap el sambil mengacungkan jari kelingkingnya

"Oke" ucap aura lalu menautkan jari mungilnya ke jari el

"Tapi el juga janji ya, el harus setia sama ula, gak boleh pergi, sayang terus sama ula" el mengangguk sambil tersenyum, aura-pun ikut tersenyum

Aura memegang erat kepalanya, berharap memory masa lalu itu segera menghilang.

Aura menangis diantara lutut yang ditekuk, jujur saja ia merindukan sosok lelaki itu, lelaki yang merupakan cinta pertamanya, lelaki yang tetap memanggilnya ula walaupun aura melarangnya, lelaki yang membuat aura terbiasa dengan kehadiran dan panggilan 'ula'nya itu, lelaki yang dengan polosnya mengucapkan akan menikahi aura, namun ia pergi. Ia pergi menyisakan bekas mendalam bagi aura

Malam itu aura habiskan dengan menangisi pujaan hati, walau ia tahu itu tak di perbolehkan namun ia tak bisa mengendalikan air yang mengalir dari matanya, hingga ia lelah dan tertidur

TBC

Chaa:")

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Embun Di Antara KelopakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang