H-1

132 23 12
                                    


Chanyeol menggandeng erat tangan Rosé saat keduanya memasuki sebuah toko perbelanjaan yang cukup ramai.

Karena besok Halloween akan dirayakan, Chanyeol mendesak Rosé ikut membeli permen dan pernak-pernik untuk hiasan rumah.
Rosé tidak masalah, tapi tubuhnya yang bermasalah sedari tadi.

Tubuhnya keringat dingin dan gugup jika didekat laki-laki itu,
Rosé berkali-kali menarik nafas dalam-dalam menenangkan diri tapi hasilnya percuma.
"Kau baik-baik saja, wajah mu pucat sekali kenapa?"tanya Chanyeol dengan ekspresi cemas.

Rosé menggeleng sambil menunduk, ia menghindari kontak mata dengan laki-laki bertelinga lebar itu.
Entah kenapa jika bertatapan dengan Chanyeol membuatnya berdebar dan salah tingkah sendiri, Rosé merasa aneh hari ini.

"Apa kita batalkan saja membeli permen nya? lagipula eomma pasti akan membeli permen lebih untuk kusimpan nanti"celetuk Chanyeol sambil terus menggenggam tangan Rosé erat seakan ia akan kehilangan gadis itu jika ia lepas.

"Jangan, aku sudah repot-repot datang kesini bersamamu. jangan buat kedatangan kita kemari menjadi sia-sia!"Ucap Rosé dengan nada meninggi.

Chanyeol tertawa mendengar suara keras gadis itu,
Akhirnya Rosé yang ia kenal kembali.
"Ya sudah kalo begitu ayo, kenapa masih diam disini!"Ajak Chanyeol antusias

Rosé merutuki ucapan spontan nya barusan, kenapa wajah kecewa laki-laki bisa begitu mengganggunya?
Kenapa juga ia harus peduli jika Chanyeol kecewa atau sedih?
Sejak kapan Rosé takut mengecewakan Park Chanyeol?.

"Bagaimana dengan full caramel?"tanya Chanyeol yang sibuk memilih bungkus permen dirak.

"Tidak " balas Rosé singkat

"Kau suka rasa kacang tidak?"tanya Chanyeol lagi

"Tidak " jawab Rosé jujur.

Walau meminta pendapat Rosé, Laki-laki itu akan tetap memasukkan kedua bungkus permen itu kedalam troli.
Padahal Rosé hampir menjawab tidak pada seluruh permen yang ditawarkan laki-laki itu.

"Yang ini lucu untuk mu " celetuk Chanyeol sambil memasangkan sebuah bando dirambut gadis itu.

Saat ini mereka sudah berpindah ke toko pernak-pernik setelah selesai dengan urusan permen.
"Menyeramkan " jawab Rosé singkat sambil melepas bandonya

"Kau ini takut memakai bandonya atau takut terlihat menggemaskan?"tanya Chanyeol geram sendiri.

"Aku takut denganmu!"
"Kau menyeramkan " lanjut Rosé sambil menunjuk ke wajah Chanyeol dengan telunjuknya.

Chanyeol mengenyahkan telunjuk Rosé dari depan wajahnya lalu mencubit hidung mancung gadis itu.
"Kau takut atau suka padaku?"tanya nya dengan tatapan mata lurus ke arah netra Rosé.

Rosé, tentu saja gugup setelah ditatap se intens itu oleh Chanyeol.
Yang benar saja daritadi tubuhnya tidak beres, sekarang malah dadanya yang tidak beres.
Jantungnya berdebar kencang dan pelipisnya mengeluarkan keringat dingin.
Kau ini sekarat atau bagaimana Rosé,batin Rosé berteriak.

"Ahahahaha..., kau jadi mudah tergoda sekarang Rosé!!"tawa Chanyeol pecah begitu saja mendapat reaksi yang ia harapkan.

Rosé mendengus kesal lalu memukul kepala laki-laki itu tanpa ampun.
"Aku pulang!"ucapnya dengan nada kesal.

"Hei - hei tunggu, kita belum selesai belanja!!"Teriak nya keras namun diabaikan oleh Rosé.

Laki-laki buru-buru membayar barangnya dikasir lalu berlari mengejar gadis itu.

.

"Kau tidak ingin berterima kasih kepada ku?"tanya Chanyeol begitu Rosé turun dari mobilnya.

"Untuk apa?"tanya Rosé Ketus

"Untuk segalanya"balasnya dengan ekspresi bangga.

Rosé memutar bola matanya malas.
"Hati-hati " ucapnya singkat sebelum berbalik masuk ke rumahnya.

"Rosé!"Teriak Chanyeol dari dalam mobilnya.

Rosé menoleh menatap laki-laki itu dengan alis terangkat,
"Selamat malam hehe",ucapnya lalu menyengir menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Pergi sana!"usir Rosé dengan raut wajah datarnya.

"Aish tidak manis sekali!" Cibir nya kesal lalu melajukan mobilnya pergi.

Rosé melihat kepergian mobil laki-laki itu menjauh.
Sudut bibir gadis itu terangkat membentuk senyum tipis yang begitu manis dipandang.
Sambil memandangi jalanan yang sepi dan gelap gadis itu bergumam,
"Selamat malam juga, Park Chanyeol " lirih nya sebelum benar-benar masuk kedalam rumah.

Fiks, gua pantes dinobatkan sebagai author terbobrok dalam bikin story.
Ceritanya ngawur semua huhu:'
Gini deh, kalian boleh berpendapat.
Comment enaknya story absurd ini diunpublish atau Next?

Pumpkin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang