chapter 8

1.3K 59 5
                                    


"Suara siapa itu, seperti nya ada yang menangis" -bingung taehyung ketika mendengar suara tangisan dari balik pintu

-
-
-
-

"Hyung mengapa menangis,apa Hyung sakit?" -khawatir taehyung ketika membuka pintu melihat Hyung nya sedang menangis sesenggukan

Seokjin hanya terdiam mendengar suara yang ia rindukan, suara ke khawatiran adiknya yang selalu ia dengar ketika dia sedang tidak baik, suara yang sudah lama ia tidak dengar beberapa tahun belakangan ini

"Hyung jawab aku, aku khawatir biar aku bantu Hyung ke kamar"

Belum sempat taehyung membantu nya, tangan seokjin sudah menepis tangan taehyung dengan kasar

"Kau tidak usah peduli denganku. urus saja dirimu, aku baik-baik saja"

"Baiklah Hyung"

Pergi seokjin dari tempat itu dengan rasa menyesal karena telah kasar kepada adik kesayangannya

"Maapkan hyung" -benak seokjin

"Kau sudah benar-benar membenciku Hyung. Mian" -benak taehyung


____________________________


Keesokan harinya taehyung bangun lebih awal dari biasanya karna ada piket kelas yang harus ia kerjakan awal pagi

"Sudah siap"

"harus kah aku berpamitan dengan seokjin Hyung??"

"Tapi sepertinya tidak, seokjin Hyung sedang kesal padaku aku tidak ingin melihatnya badmood dipagi hari karena ku"

"Aku bilang saja pada penjaga rumah dan memberi salam kepada seokjin Hyung kalo aku berangkat awal pagi"

Ketika taehyung menuruni tangga, dengan wajah yang gembira, tiba-tiba terdengar suara dari dapur yang tak asing di telinga taehyung 

"Kau ingin kemana, kau tau sekarang masih jam berapa"-seokjin

"Emm aku harus berangkat lebih pagi, karena aku harus piket kelas Hyung" -taehyung

"Benarkah? Bukan karena ingin bolos lagi?" -seokjin

"Tidak. aku sudah menyesal Hyung"-taehyung

"Duduk lah sarapan terlebih dahulu. setelah itu berangkat"-taehyung

"Tidak usah hyung, aku sarapan dikantin saja, supir sudah menungg--"-taehyung

"Aku yang akan mengantarkan mu, duduk lah"-seokjin

Entah apa yang ada dipikiran taehyung saat ini. dia benar-benar bahagia dia merindukan itu, sangat merindukan nya, apakah Tuhan sudah mengubah sikap Hyung nya ini, kalo benar taehyung benar-benar bersyukur.

"Kenapa diam kau benar-benar tidak ingin sarapan dengan ku?" -seokjin

"Ee.. Tidak Hyung" -taehyung

Taehyung pun duduk berhadapan dengan Hyung nya, ia benar-benar sangat merindukan momen ini, momen dimana dia berbincang dan makan bersama Hyung kesayangan nya, yang mungkin sekarang sudah jarang, bahkan mungkin mustahil dilakukan kembali.

"Hyung matamu merah, apa kamu kurang tidur?" -taehyung

"Iya, Hyung kurang tidur" -seokjin

"Kenapa? apa banyak pekerjaan?" -taehyung

"Kau tidak perlu tahu" -seokjin

"Ohh baiklah aku mengerti" -taehyung

"Cepat selesai kan nanti kau terlambat dan jangan lupa minum ob--" -seokjin

"Emm Maksudku cepat berangkat nanti kau terlambat" -seokjin

" baik Hyung"-taehyung

-
-
-
-
-
-

Dari ambang pintu kamar terlihat seseorang sedang memerhatikan mereka berdua

"Apakah orang itu sudah berubah, aishh aku tidak bisa diam saja lihat saja nanti" -jungkook



_________________



Selama diperjalanan hanya ada keheningan diantara mereka hingga seokjin memberanikan diri untuk memecahkan keheningan itu.

"Aku mendengar cerita dari Jungkook, kalo akhir-akhir ini kau terlihat pucat, apa kau sakit?" -seokjin

"Tidak aku hanya kecapean saja, akhir-akhir ini banyak tugas disekolah ku" -taehyung


Keheningan kembali muncul ketika seokjin hanya diam tidak menjawab perkataan taehyung


"Hyung, apakah kau merasa bahwa adik kita tumbuh dengan cepat, aku tidak menyangka dia sudah besar bahkan dia sudah memiliki otot² yang besar, aku bangga padamu Hyung, kau telah merawatnya dengan baik, kau Hyung terbaik" -taehyung


Hanya senyuman pahit seokjin saja keluar dari bibirnya. ingin rasanya seokjin memberi tahu yang sebenarnya tentang adik angkatnya itu, yang bahkan sebenarnya panggilan adik tidak pantas disebut pada orang itu.


"Kenapa Hyung melamun?" -taehyung


"Eeh aku sedang malas membicarakan tentang dia, turunlah kita sudah sampai" -seokjin


Taehyung merasa bingung dengan jawaban Hyung nya, apakah seokjin Hyung sedang bertengkar dengan Jungkook


"Baiklah, hati-hati dijalan Hyung jangan terlalu banyak melamun dan maaf telah membuat mu marah semalam"

"Nee" -seokjin

-
-
-
-
-
-
-

Selama diperjalanan pulang seokjin benar-benar menyesal dia bingung harus sampai kapan dia harus bersikap dingin pada adiknya itu

"Seokjin sialan, kenapa kau terus menerus bersikap dingin padanya bahkan saat aku tidak didepan orang jahat itu. ya tuhan aku benar-benar merindukan nya aku ingin menjaganya, tolong beri waktu yang panjang buat adik ku, kau boleh menghukum ku, tapi jangan ambil adik ku terlebih dahulu, aku ingin bahagia bersama nya" -seokjik


Tanpa sadar seokjin menangis dengan keras, dan suara adiknya yang terngiang di pikiran nya

"Aku bangga padamu hyung"

"Kau Hyung terbaik"






"Tapi aku bukan Hyung terbaik buat mu Kim taehyung" -seokjin












TBC








Mian 4 bulan setelah chapter 7 akhirnya aing balik ke dunia WP
Terimakasih yang sudah menunggu
Ada salam dari taehyung katanya cinta kalian

Baybay🙏






🐯vj🐹

I Caved Hyung... (Taejinkook) RESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang