01 : Hari Pertama

21 1 1
                                    

Tok tok tok

" Zellda ayo bangun sudah pukul 06.00 kan Zellda perlu datang ke sekolah pukul 07.30 "

" Z dah bangun kok pa " Zellda keluar dari kamarnya, saat Zellda keluar Xavier, papa Zellda terkerjud dengan penampilan putrinya itu.

" Kamu siapa? Kok bisa keluar dari kamar putri saya? " tanya Xavier bingung.

" Pa, ini aku Zellda. " Ya wajar saja kalau Xavier bingung. Karena Zellda sangat sangat sangat dan teramat berbeda dengan 'dirinya' yang biasa. Lihat saja rambut hitam dikuncir tinggi dengan poni rata dan kacamata bulat. Xavier yang terkejut hanya bisa melihat putrinya itu berjalan mendahulinya pergi ke ruang makan.

" Ayo pa, Z gak mau telat. " Xavier yang terdasar langsung menyusul putrinya itu ke ruang makan. Setelah selesai sarapan bersama Xavier mengantar Zellda ke sekolah barunya di SMA Kilau Nusantara.

" Zellda, jangan buat masalah yah. " pesan Xavier sebelum meninggalkan putrinya. " Siap Kapten! "

SMA Kilau Nusantara merupakan salah satu SMA elit di daerah Pondok Indah. Sekolah dengan 4 lantai dan fasilitas lengkap. Saat sedang berjalan memasuki kawasan sekolah tiba-tiba ada yang menabrak Zellda dari belakang. 

"Ma-Maaf" perempuan yang menabrak Zellda tadi membereskan buku-bukunya yang jatuh berserakan. Zellda ikut membantu perempuan itu membereskan buku-bukunya. 

"Terima kasih." kata perempuan itu

"Sama-sama" Zellda pun pergi meninggalkan perempuan itu dibelakang. Tujuan pertama Zellda adalah ruang kepala sekolah, karena dia masuk di pertengahan semester. Setelah menemui kepala sekolah seorang guru yang katanya merupakan wali kelasnya itu menggantar Zellda ke kelasnya. 

Saat dalam perjalanan ke kelas XI-IPA 3, wali kelasnya Bu Marta memberitahu Zellda berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler di SKN atau SMA Kilau Nusantara dan meminta Zellda untuk menyerahkan formulir pendaftaran ekstrakurikuler karena wajib untuk mengikuti satu. 

" Selamat pagi anak-anak" Bu Marta masuk kedalam kelas, Zellda mengikuti dari belakang. 

" Hari ini kita kedatangan murid baru, Zellda silakan perkenalkan dirimu. "

" Hai, nama gue Zellda kalian bisa panggil gue Z. Salam kenal semua. " Setelah selesai memperkenalkan diri Bu Marta menyuruh Zellda duduk disebelah perempuan yang tadi menabraknya. 

"Hai, ternyata kita ketemu lagi. Makasih buat yang tadi ya, maap juga dah nabrak lo tadi. Oh iya, nama gue Rael." Ternyata yang menabrak Zellda tadi bernama Rael, mungkin dia bisa menjadi teman pertama Zellda di sekolah ini. 

" Santai aja Ra, eh boleh kan gue panggil gitu? " 

" Boleh kok. Oh iya kenalin ni yang dibelakang lo namanya Reyhan sama Hizkia, terus yang di depan kita namanya Fely sama Anita. " Rael memperkenalkan teman-temannya, setelah berkenalan mereka melanjutkan pelajaran karena tadi ditegur oleh Bu Marta. 


...


" Rey, kantin yok! Dah gak kuat nih gue tadi pagi belom sarapan mau pingsan rasanya. Lo pada cewe-cewe ikut kantin kaga?" Sejak satu jam yang lalu Hizkia memang sudah mengeluh lapar, suara perutnya pun juga sempat terdengar sampai mengundang tawa satu kelas yang tadinya hening mengerjakan tugas. 

" Ikutlah gue juga dah laper banget, yuk Z ikut juga ke kantin. " Rael juga mengajak Fely dan Anita ke kantin bersama. Jadi lah sekarang kami berenam sedang makan bersama di kantin. 

" Z siang-siang dah dua kali ngopi aja suntuk ya di kelas atau semalem gak tidur ? " Fely sedari tadi memperhatikan Zellda yang kembali memesan kopi untuk kedua kalinya. 

" Gak kok, suka aja gue sama kopi. " jawab Zellda seadanya. 

" Eh iya, lu pindahan dari mana Z? Terus kok lu pindah tengah semester gini?" Hizkia tak kuasa lagi menahan rasa penasarannya, bukannya karena naksir ya, hanya penasaran. 

" Sebelumnya gue homeschooling terus tiba-tiba pengen sekolah aja, gitu doang sih. " 

" Wa, baru pertama kali gue punya temen yang dulunya homeschooling, pasti sepi ya homeschooling di rumah doang. Duh mana betah gue dirumah doang seharian. " Anita berbicara sambil memasukan banyak sekali cabai ke dalam mangkuk buburnya, hingga sekarag bubur itu lebih seperti kumpulan cabai dari pada bubur. 

" Yah gitu, makanya gue bosen dan minta buat sekolah aja. Ngomong-ngomong lo pada ikut ekstrakurikuler apa, gue bingung nih nanti pulang sekolah Bu Mar minta kasih form pendaftaranya " Sebenarnya Zellda ingin mengikuti hampir semua ekstrakurikuler yang ada tapi pasti tidak bisa karena dia tidak bisa terlalu sibuk dengan kegiatan sekolahnya. 

" Fely sama Anita ikut klub drama gue ikut klub panahan nah si Kia sama Rey ikut MMA sama basket. Ikut panahan aja Z bareng gue, sedih nih gak ada temen. " Rael mengajak Zellda untuk ikut bersamanya dalam klub panahan, karena jarang ikut Rael tidak punya teman di klub itu. 

" Hmm... boleh juga kayanya panahan seru tapi MMA juga seru apa ikut dua-duanya ya? " 

" Woah, yakin non mau ikut MMA, sakit loh pukul-pukulan. " Hizkia sedikit kaget karena Zellda yang terlihat seperti gadis normal pada umumnya itu mau mengikuti MMA yang notabennya ajang saling pukul dan memukul itu. 

" Serius lo Z mau ikut MMA? " tanya Fely khawatir, ya walaupun baru beberapa jam mengenal Zellda, tapi Zellda tidak terlihat seperti perempuan yang bisa memukul seseorang. 

" Yakin de, tar pulang gue serahin form nya ke Bu Mar. " Zellda membereskan piring kotornya dan beranjak pergi bersama teman-temannya untuk menaruh piring-piring itu di tempatnya. 

" Pikirin lagi mateng-mateng kalo mau ikut MMA, nanti malah lo nangis-nangis lagi pas kena pukul. " Reyhan menepuk pundak Zellda dan berjalan meninggalkan Zellda menyusul Hizkia. 

Sial gue diremehin.


...


Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Zellda pergi ke ruang guru untuk menyerahkan form pendaftaran ekstrakurikuler-nya. Saat menyerahkannya Bu Mar memastikan lagi apa Zellda serius dengan pilihannya atau tidak, setelah menyakinkan wali kelasnya itu bahwa dia sangat-sangat yakin dengan pilihannya Zellda tidak langsung pulang, melakinan dia pergi ke salah satu cafe dekat sekolahnya itu sambil menunggu seseorang. 

" Z? " tanya seorang pria dengan jaket kulit coklat bergambar rubah merah. 

" Iya ini gue Andrian. " Zellda dengan santainya kembali meminum segelas kopi dingin, kali ini dengan boba didalamnya. 

" Woah, gila beda banget lu, hampir aja gue gak ngenalin. Hampir aja tadi gue gak berani nyapa lo karena gue kira gue salah liat no meja eh taunya bener-bener lo. " ujar Andrian terkaget-kaget karena pasalnya Zellda yang selama ini dia kenal tidak berpenampilan seperti Zellda yang duduk di hadapananya sekarang. 

" Elah, Dri kalo gue pake penampilan gue yang biasa bisa heboh dunia. " oke, Zellda memang sedikit melebih-lebihkannya, eh atau bisa saja benar?

" Woah, gila beda banget lu, hampir aja gue gak ngenalin. Hampir aja tadi gue gak berani nyapa lo karena gue kira gue salah liat no meja eh taunya bener-bener lo. " ujar Andrian terkaget-kaget karena pasalnya Zellda yang selama ini dia kenal tidak berpenampilan seperti Zellda yang duduk dihadapananya sekarang.

" Elah, Dri kalo gue pake penampilan gue yang biasa bisa heboh dunia. " oke, Zellda memang sedikit melebih - lebihkannya, eh atau bisa saja benar?




tbc.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CacoethesWhere stories live. Discover now