2nd

823 94 1
                                    

"Uncle... Hoshi juga mau tiduran ..." Belum ada tiga jam bermain, Hoshi sudah bosan karena hanya main sendiri. Jihoon asik dengan ponselnya, berbaring di single bed Hoshi yang dilapisi sarung bergambar Pororo.

"Kamu main aja lagi, Uncle udah nyaman di sini."

Kesal ranjangnya dimonopoli padahal Hoshi juga ingin tidur, ia melemparkan boneka Pororo ke Jihoon, dan mengenai perutnya.

"YA! Kamu ngapain sih! Masih untung ya Uncle jagain! Gue pulang baru tau rasa lu!"

"Kok marah ... Kan Hoshi cuma ingin tiduran ..." gumaman Soonyoung tidak terdengar jelas di telinga Jihoon, membuat lelaki mungil itu bangkit dan kembali marah.

"NGOMONG TUH YANG JELAS. Kamu diajarin apa sama Mingyu sampe berani lempar barang kayak gitu?! Gak sopan!"

"HOSHI GAK SUKA DIMARAHIN. Papa sama Dad kalau lagi marahan juga suka lempar bantal!" Hoshi menangis, ia sangat takut karena suara tinggi Jihoon.

Jihoon menghela napasnya. Ia menghampiri Soonyoung yang duduk di atas karpet bulu.

Ia duduk di hadapan lelaki yang lebih tinggi dan memiliki mata yang tajam itu. Ah, kenapa dia bisa bertingkah seperti anak kecil padahal wajahnya cukup dewasa, walaupun ekspresinya jenaka. Selama Jihoon menjadi tetangga Mingyu, ia hanya beberapa kali berpapasan dengan Soonyoung yang memakai setelan kerja.

"Hoshi ..." Jihoon menyeka air mata Soonyoung, lalu menyuruhnya agar berhenti menangis, dengan suara yang lembut tentunya.

"Kamu gak boleh kayak gitu, gak boleh jadi anak nakal. Jangan tiru Papa sama Dad kalau mereka lagi marah, ya." Jihoon mengelus rambut Soonyoung, dan membuat tangisannya berhenti.

"Eung, jadi Papa sama Dad nakal juga?" Lagi lagi Jihoon menghela napasnya.

"Enggak, kamu masih kecil, ada beberapa tindakan orang dewasa yang gak boleh anak anak tiru, Hoshi kalau jadi anak baik, bisa dapat kue."

"Tindakan itu apa, Uncle? Hoshi mau jadi anak baik, anak baik harus apa?"

"Tindakan itu hal yang mereka lakukan," Jihoon masih mengelus rambut Soonyoung, sembari memikirkan apa yang harus ia ucapkan.

"Um ... Hoshi harus nurut Papa dan Dad, jangan melempar barang ke orang lain, hal hal seperti itu ..."

"Ung! Hoshi mau jadi anak baik! Hoshi bisa dapat kue sekarang?"

"Tentu! Ayo kita ke dapur! Jangan nangis lagi, ya."

Ah, mengurus anak kecil seru juga, pikir Jihoon. Ia merubah pikirannya tentang anak kecil selalu menyebalkan dan berisik. Sepertinya ia harus sering bermain ke sini ketika waktu senggang, untuk bermain dengan Hoshi.

Tbc!

hide [seoksoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang