2. Bintang

98 16 6
                                    

Haii gais aku kembali lagii...
Jangan bosen ya baca cerita ini..

Happy reading 🌻

Jangan bersedih , apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.
-Meira Bintang Adhitama.


Dihari Minggu ini,Meira sudah Bangun di pagi Hari Dan Segera menunju ke lantai bawah berkumpul dengan keluarga nya untuk menikmati sarapan bersama seperti Biasa.

"Pagi semua" sapa meira pada keluarga nya yang berada Di Meja Makan.

"Pagi" semua menjawab sapaan meira

"Anak ayah kok cantik banget, mau kemana mei?" Tanya ayah meira, ketika meira sudah rapih dengan baju yang digunakannya.

"Mau ke toko buku yah,buat beli perlengkapan buat besok sekolah." Jawab meira langsung.

"Oh ya, ayah tidak ingat kalo kamu besok sekolah ya mei. ciee udah SMA nih" goda ayah meira karena melihat putri nya yang semakin lama sudah tumbuh dewasa, memang waktu itu terasa sangat cepat.

"Apasih ayah, hanya sekolah sma biasa saja". Ucap meira karena merasa tidak nyaman.

" bang Lo Mau Kemana Masih pagi udah rapih aja" ujar Meira mengalihkan pembicaraan Pada Abang nya yang duduk berhadapan dengannya.

" gua mau ke rumah Temen mei, Ada tugas kuliah" Jawab bang Putra

Keadaan kembali hening...
Sampai tiba-tiba bunda yang berbicara, dan memecahkan keheningan yang sempat terjadi .

"Anak bunda jangan sedih lagi ya, kemarin aja sedih nya sekarang jangan lagi. Mulai dari awal lagi ya mei."
Nasihat bunda karena tidak ingin anak putri nya selalu dalam kesedihan. Dan meira Hanya mengangguk,meng-iya kan.

Sarapan berjalan dengan baik.
abang meira yang sibuk dengan laptopnya sekarang, karena dia sedang ada tugas kuliah dan sedang bersiap untuk pergi kerumah temannya.

" Bun, yah, mei abang pamit ya mau kerumah teman ada tugas bareng ."
Pamit putra pada keluarga nya.

"Ya,Hati hati putra" jawab ayah putra

"mei, lu mau Ikut sekalian sama Abang? " Tanya Abang

" ga bang, Lu duluan aja gua bisa pakai taksi" jawab meira dengan senyuman tipis.

"Okeh deh,dah mei" ucap Putra seraya mengacak Rambut meira dengan gemas,akhirnya dia melihat senyuman tipis dibibir meira. Sedangkan Meira mendegus selalu Saja diacak

" jangan kenceng kenceng bawa mobil nya ya put" Peringat bunda pada putra.

"Iya bun,aku berangkat ya"sambil menyalimi tangan bunda dan ayah nya lalu segera melangkah keluar rumah dan menancap gas mobilnya untuk di pakai.

Keadaan dirumah kini hening..
Ayah yang sedang baca koran,
bunda yang sedang di dapur. Padahal meira ingin membicarakan sesuatu.

Setelah sudah selesai dengan kesibukan masing masing, hening kembali.
Namun meira memecahkan keheningan dengan ucapan yang di ajukan kepada bunda dan ayah nya.

"Bunda,ayah meira sekarang mau nya di panggil bintang. Boleh ya?" ucap meira menahan rasa takutnya dengan menggigit bibir bawah nya, dia memang sering begitu jika merasakan takut. Dan permintaam meira yang seperti itu membuat orang tuanya menjawab dengan cepat.

"Memang kenapa dengan panggilan meira nak?" Bunda langsung saja menanyakan alasan nya.tidak mungkin bukan jika meira secara tiba tiba seperti ini. Bahkan sudah dari kecil keluarga nya, memanggil nama nya dengan sebutan meira.

" aku Hanya ingin belajar bun.. Belajar melupakan yang lalu. Dan tidak mengingat nya,termasuk dengan nama ku. " ucap Meira

" jika itu yang terbaik,kita Setuju mei"ucap ayah dan bunda sembari menganggukan kepalanya, menandakan bahwa dia menyetujui permintaan anak gadisnya.

"siapa nama ganti mu?" Tanya bunda meira

" Bintang" Meira menarik Nafas nya Dan dengan Yakin Dia menjawan tanpa ragu seraya tersenyum Simpul, sangat manis walau sedikit.

Ayah Dan bunda meira tersenyum ketika melihat meira tersenyum kembali.

•••

Pukul 10.00

Setelah meira turun dan membayar ongkos kepada sang supir taksi. Langsung saja meira masuk ke dalam gedung tinggi yang di dalamnya terdapat banyak toko-toko. Dimana lagi kalo bukan di pusat pembelanjaan di kota bogor. Sangat ramai itu yang dilihat meira. Dia tidak suka dengan keramaian.

Dengan mata yang melihat kanan-kiri, akhirnya meira menemukan toko alat tulis yang sangat menarik. Itu sebabnya dia datang pada mall ini, bertujuan untuk refreshing dengan melihat barang-barang yang lucu di dalam toko tersebut.

Dia senang, senang melihat alat tulis yang beraneka ragam. Dari mulai bentuk, warna, dan lainnya.

Ketika meira ingin melangkahkan kaki nya menuju kasir. karna meira merasa barang yang diperlukan untuk sekolah nya besok, dan masa pada saat mos nya sudah cukup.

Tetapi langkah nya terhenti disaat Matanya, melihat sesuatu yang menurutnya lucu dan warna gradasi yang mencampur dengan warna kesukaan nya. yaitu orange dan biru. Tetapi warna orange hanya sedikit.

Sebenarnya meira gak pendek, rak nya saja yang terlalu tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya meira gak pendek, rak nya saja yang terlalu tinggi. ucap meira dalam hati.

Dengan susah payah,meira berjinjit untuk menyamakan tangannya dengan 1 rak yang tinggi dari kepalanya. Dengan berbagai upaya seperti loncat, berdiri, berjinjit tetap saja tidak ada kemajuan untuk tangannya mencapai tempat pensil tersebut. Dia menundukan Kepalanya sedikit untuk menetralkan deru napasnya.

Sampai meira tersentak kaget, ketika merasakan ada seseorang yang membantu nya untuk mengambil tempat pensil. Setelah berhasil, dia memberikan tempat tersebut kepada meira seraya berkata.

"punya badan, gak usah pendek banget." ucap cowo itu dengan suara berat dan serak yang mampu membuat semua kaum hawa akan merasa terbang jika mendengarkannya. Tetapi berbeda dengan seorang meira. Dia bahkan biasa saja, Tetapi tidak tahu nanti. Lihat saja.

" apaan sii emang gua mau, punya badan gini. " gerutu meira dengan suara memelan, karna takut jika cowo tersebut mendengarnya. Dengan susah hati, meira menjawab tetapi kepala nya masih sama, sedikit menunduk.

"Sori, dan makasih " jawab meira pelan. Dia tidak tahu, apakah suara meira di dengar cowo itu atau tidak. Dia kesal pada cowo tersebut, karena sudah mengatakan secara langsung bahwa meira pendek.

Seusai berkata,meira melangkah kan kakinya dengan cepat dan kembali menuju ke kasir untuk membayar semua belanjaan nya. Dan kembali menuju rumahnya untuk ber istirahat dikamarnya.

Semoga ini awal yang baik.
Hopefully Trying from the beginning will not end badly.
Batin meira dalam Hati,ralat bukan Meira. Bintang

Hai gais mohon maaf lahir Dan Batin Yaa, aku Minta maaf buat kesalahan aku yang udah diperbuat sengaja atau tidak sengaja. Karena Kita sudah masuk nifsu sya'ban.

Maaf juga yaa,buat tulisannya Klo Masih Ada yang typo.heheh

Jangan lupa buat vote, Baca, komen, ikutin cerita akuu yaa.. Mksih 💛

Meira Bintang AdhitamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang