Mentari pagi tak terlihat pagi ini. Matahari tertutup oleh awan hitam yang pertanda akan turunnya rintik hujan dan seterusnya berubah menjadi deras. Tentu gadis itu sudah bangun dari alam mimpinya sejak 1 jam yang lalu.
Gadis itu memandang luar jendela, memperlihatkan awan hitam yang mulai menurunkan rintik hujan dan menjadi deras.
Ini hari pertama Qilla masuk sekolah setelah acara perjodohan itu dimulai tadi malam. Firasat Qilla tidak enak sekarang. Tentu pertama menginjakkan kaki dikelas, segerombolan murid mengelilingi meja Qilla. Oh ayolah Qilla tak mau ini terjadi.
Qilla mengelamun memikirkan apa hal yang akan terjadi dikelasnya ini? Tentu rombongan lambe turah akan mengetahui hal ini.
"Woi dek Yok berangkat, nanti telat" jungkook menyadari Qilla yang sedang mengelamun didepan jendela yang terbuka.
"Oke, kudu sarapan dulu goblok!" Qilla melayangkan pukulan ke lengan kekarnya jungkook. Kalau boleh jujur, Qilla sangat tertarik dengan roti sobek yang berada dijungkook. Ukiran kotak-kotak yang terlihat sangat jelas, berbentuk gelombang air laut. Ingin sekali ia ingin memegangnya.
"Mangkanya jangan ngelamun, nanti kesambet wewe gombel, kakak pula yang manggil dukun" jurus nyinyiran ibu jungkook di pasaran mode on.
Mendengar perkataan yang keluar dari mulut jungkook membuat Qilla mendengus kesal. "Mau gue tendang lagi gak tulang kering lo?" Tanya Qilla dengan tatapan yang susah diartikan. Membuat jungkook merinding. Tatapan iblis yang ingin memangsa manusia.
Qilla langsung menerobos tubuh jungkook dan mengambil roti selai yang dibuat cinta rasa Taeyeon, Qilla mengambil tasnya yang ia tinggalkan disofa. Jungkook sudah menaiki motor ninja merahnya.
Anjir nih orang kok bisa sampe sini. Gila teleportasi kali yak -batin Qilla yang melihat jungkook sedang mengaca dikaca spion motor jagoan merah katanya.
"Heh lo kok cepet banget nyampenya?, padahal tadi dikamar." Tanya Qilla penasaran.
Jungkook hanya tersenyum remeh. "Lo lelet banget kek bekicot. Gue dah dari tadi make sepatu ama tas. Lo nya aja burem matanya" Qilla hanya mendengus kesal dan geram. Ingin sekali menyakari muka orang didepannya ini. Tak panjang bicara Qilla langsung naik sikok belakang. Jangan lupa pakai helm agar nyawa selamat dijalan. Jangan lupa juga pegangan yang paling utama agar nyawa gak melayang. Nih orang kalau ngebut, ngebut banget diatas 70 kali ya. Qilla memeluk tubuh jungkook agar tak melayang. Dibalik helm jungkook hanya tersenyum akan tingkah adiknya ini.
***
Tak sampai 20 menit. Mereka sampai disekolah. Semua penjuru sekolah menatap kami berdua. Mulai dari kepala sekolah, guru-guru, ibu kantin, pak satpam, dll. Mereka berdua dijuluki sebagai primadona disekolah setelah orang tua mereka serta para nenek dan kakek mereka. Tak berani siapapun yang mengalahkan mereka.
Qilla dan jungkook berpisah dilorong karena mereka beda kelas. Beda 1 tahun. Jungkook kelas 12 yang sebentar lagi lulus dan Qilla kelas 11 yang sebentar lagi naik kelas 12. Qilla berjalan menuju kelasnya.
"QILLAAAAAAA!!!" Seseorang memanggilnya dari ujung lorong. Qilla berhenti dan menoleh ke asal suara. Oh ayolah orang ini malu-Maluin sekali.
Seseorang menghampiri Qilla sambil berlambaikan tangan. Qilla hanya membalas senyuman pasrah.
"Lo malu-maluin aja njir" Qilla menoyorkan pukulan kekepalanya.
"Eh nanti gue mau ada yang gue ngomongin"
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin || Jung Jaehyun
FanfictionNikah adalah sebuah kewajiban yang dilakukan umat manusia. Tapi kalau nikah diumur remaja? SMA? Begitu dengan Qilla yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. ⚠️bahasa gak baku ⚠️13+ ⚠️bucin jaehyun ⚠️bucin jungkook Started : 15-03-2020 Finished : -