Ria, Aku rindu

24 2 0
                                    

"Ria"

" Iya han, gimana?"

"emm, gapapa :v"

"yeuu, gaje luu"

"ehehe, maap :v "

Entah, entah apa yang membuatku terus mengirim dan menunggu beribu chat semenjak kita memutuskan untuk saling mengenal. Perkenalan kita cukup sederhana, berawal dm, bertukar no Whatsapp, dan ya, disinilah kita sekarang. Hanya saja, perjumpaan menjadi satu kata lain yang entah mengapa begitu susah untuk kita raih, repetisi janji akan temu tak ayal berakhir halu. Terbesit dibenakku, bukankah ini lucu? Bukankah lebih dari 3 tahun sejak sebuah "direct massage'' yang kukirimkan untukmu? Namun, kenapa jabat tangan saja belum pernah menjadi salah satu hal yang kukenang darimu?

"Han, kenapa sih hidup mesti seberat ini?"

"kenapa? Si dia lagi?"

"tau ah cape, mau bobo aja"

"ah eluu, kebiasaan deh"

Keluh kesahmu menjelma rutinitas yang harus kubaca setiap raga menuntut istirahat. Entah berapa kali "kenapa sih hidup harus seberat ini" hadir dilayar hpku sejak awal kita saling mengenal, entah berapa kali juga hatimu tak temukan tempat yang semestinya. Kerap kali jenuh menyertai setiap balas chatku, kenapa lagi dan lagi, terus dan menerus topikmu tak pernah lepas dari kedeketanmu. Tapi, dibalik itu semua do'aku selalu menyertaimu, semoga kelak akhirnya hatimu temukan tempat yang tak lagi menjadikan hidupmu "seberat ini" namun "seringan itu". Tentunya, terselip do'a lain yang terlalu ego untuk kusampaikan kepada-Nya.

//////

Ria, hari ini begitu sulit untukku. Entah kenapa, semesta menuntunku untuk tenggelam dalam keresahan yang tak kumengerti. Bagaimana kabarmu? Masih sibuk? Bagaimana dengan tugas – tugasmu? Owh iya, pacar? Sudahkah kau temukan seseorang yang layak kau sebut begitu? Tak pernah kujumpai lagi keluh kesah yang biasa menemani kantukku. Entah dirimu menjauh atau aku yang tak bisa jauh.

"Ria, Apa kabar?"

Genap sebulan obrolan kita membeku, notif chat yang terlampau biasa kini menjelma dahaga yang tak kunjung terobati.

"kabarku baik"

"sibuk kah?"

"bangett, tugas gak kelar-kelar"

"owh, yauda semangat yakk J"

"siapp"

Entah, tugas kuliah yang menjauhkan atau perbedaan prioritas yang kita terapkan. Ria, kapan dirimu cukup memiliki waktu? Rutinitasku butuh tempat istirahat, sibukmu terlampau cukup membuatku menunggu. Kau tau? Mungkin memang diriku sekedar "maya" yang tak patut kau perhatikan. Tapi, hadirmu terlalu "nyata" untuk kurindukan. Ria, kelak saat tugas kuliahmu selesai dan sibukmu telah ternilai. Sempatkan sedikit waktu untukku, sebaris kesah tak apa, lebih dari cukup dibanding tak saling sapa. Jemariku akan selalu setia menemanimu hingga terlelap.

Ria, Aku rindu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

400Km, Sejauh itu sedekat iniWhere stories live. Discover now