~One~

27 3 3
                                    

  
   Kulihat jam dinding yang tertempel manis di tembok kamarku dan menghiraukannya.
"Masih pukul sembilan...." Ucapku pelan kepada diri sendiri dan lanjut menonton satu film lagi.

   Mataku sekarang sudah mulai berat untuk terbuka, ditambah mataku yang terlihat senyap akibat menangis di saat sad ending.

   "Ya ampun!!..." Sepontanku saat melihat jarum jam yang menunjukkan angka sebelas.
   Buru-buru aku membereskan meja belajar ku dan beranjak ke kasur, ya ampun!, kenapa dia tidur disini? Bukankah ia punya kamar yang jauh lebih nyaman daripada kamarku??

  "Anggi.... Bangun dooong...... Gue mau tidur..."
  "Anggi...." Ku goyangkan badannya berharap ia sadar sedang tidur di kamar siapa.
  "Woi!.. Anggi....." Dia benar-benar menjengkelkan hanya rengek kan yang ia lontarkan, aku menyerah, ku geser badan Anggi untuk memberikan tempat untukku dan tidur bersamanya.

   Aku belum juga tertidur. Bukanya aku ngantuk?? Entahlah..
   Kutatap wajah adikku yang dua tahun lebih muda dariku, dia memang cute, tapi berpantulan dengan sikapnya yang jahil, kepoan, dan menjengkelkan, huh... Untung adik sendiri.

   Mataku membulat saat Anggi mulai bereaksi untuk menonjokku saat ia merenggangkan tubuhnya.
  "Awww... Anggiiii..." Aku meng elus-elus pundakku yang terkena tonjokannya, diam, iya Anggi hanya diam layaknya orang tidak bersalah, memang ia tidak sengaja namun ini sakit,, huh kebiasaan!.
   Inilah mengapa aku paling malas kalau tidur bersamanya. Seperti main sepak bola.

   Lalu aku membelakanginya dan memejamkan mata menunggu hari esok.

🔆🔅🔆

   Kutatap diriku dari pantulan cermin fullbody di kamarku, aku merasa senang untuk pertama kalinya memakai baju putih abu-abu yang tak lain seragam SMA.

   Ku poleskan bedak dan lipbalm warna pink untuk menyegarkan wajahku 'untung aja sembab ku udah ilang' ucapku dalam hati. Mungkin aku hanya menggerai rambut pendek ku ini tanpa hiasan apapun, hmm mungkin pakai jepit tidak akan norak.

   Ku Pakaikan jepit rambut bulu putih di sebelah kanan rambutku.

  "Ihh kebo belom bangun...." Umpat ku saat melihat pantulan dari cermin yang menampilkan Anggi yang masih tertidur lelap, memang ia masuk sekolahnya lusa, sedangkan aku sekarang, entahlah kesal saja melihat ia masih tidur di pagi hari, ditambah ia tidur menguasai kamarku.

   Aku sudah siap, ku semprotkan parfum cherry favoritku dan ku gendong tas ransel tosca baruku.

  "Oma, Vio sarapan roti sama Nutella aja yah, soalnya lagi males makan nasi" Ucapku agak keras karena menuruni anak tangga
  "Adekmu mana nak?" Ucap wanita yang sudah berkepala lima yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.
  "Biasa, si kebo masih tidur.." Ucapku kesal dan duduk di kursi meja makan.
   Oma hanya mengangguk-angguk dan tersenyum melihat tingkahku yang kesal dan mengecurutkan bibir.

   Setelah kulahap satu roti selai, kurogoh sakuku dan mencari benda pipih dan mengecek abang ojol yang ku pesan.
   Ku habiskan tanpa sisa segelas susu full cream dingin kesukaanku karena abang ojol sudah di dekat rumahku dan langsung pamit mencium tangan Oma.
  "Assalamu'alaikum Oma..." Ucapku melambaikan tangan di balik pagar seraya memberikan cium jauh kepada Oma.
  "Wa'alaikumsalam, hati-hati nak..."

🔆🔅🔆

   Hai semua... Maaf yah kalo kurang dapet feelnya...
   Oh iya, pada penasaran kan sama Anggi yang ngeselin itu kata Vio...
   Yaudah ini dia....

Felicya Anggi Angelista14th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felicya Anggi Angelista
14th

🔆🔅🔆

Aku VioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang