banana milk [ akaashi k. ]

2.8K 291 102
                                    

req from seizuku

maaf ya kalau ceritanya ga sesuai ekspektasi, otak lagi oleng, huhu :( maafin ya, kalo tiba tiba akaashi nya ooc:(

---

Malam ini, seperti malam yang lainnya, kau duduk di sebuah mini market. Tentunya bukan menjadi pelanggan, melainkan menjadi kasir. Bagaimana lagi, kau bukan anak yang lahir dari keluarga kaya raya tujuh turunan.

"Shift malam memang lebih menyenangkan," gumaman kecil keluar dari mulutmu, kau menyetel lagu (fav song) agar kerjamu tidak terlalu membosankan.

Kau melihat siluet seseorang dari luar sana, tinggi. Matamu berjaga-jaga, takut ada pencuri. Kau hanya menghela napas panjang, mengharap orang itu adalah pelanggan mini market ini. Kau suka berinteraksi dengan pelanggan-pelanggan, hal itu cukup menghapus bosan yang kau rasakan.

Siluet seseorang itu berubah menjadi pemuda tampan. Ya, pikirmu dia tampan, hatimu tidak bisa mengelak tidak senang jika ada seorang ikemen menjadi pelangganmu. "Ah, tapi raut mukanya terlalu membosankan." Kau menampar pipimu sendiri. "Ayolah, (f/n). Dia pelangganmu, jangan sampai kau bersikap seperti itu kepada pelangganmu." Kau menghela napas panjang.

"Selamat datang!"

Mata pemuda tersebut membesar, dia sendirian. Agak sedikit terkejut dengan apa yang kau lakukan, dia hanya mengangguk.

"Dan terlebih lagi, dia tidak murah senyum, huh."

Kau melihat gerak-gerik pemuda tersebut, yang kau takutkan adalah, dia sebenarnya seorang pencuri yang mengincar kasir perempuan agar aksi pencuriannya lebih mudah. Kau segera menepis pemikiranmu itu.

"Etto, apa susu pisangnya habis?" Kau sedikit terkejut karena kau tadi sedang memperhatikannya, dan tiba-tiba dia berbalik badan, cukup memalukan. "Ah, maaf. Kami belum re-stock susu pisang." Kau mengatakannya dengan nada yang sedikit gugup.

Dia hanya berbalik badan lagi dan tidak mengatakan satu kata pun. "Setidaknya jawablah iya atau apa." Kau kesal memandangnya, seakan mengharap ada jawaban lebih darinya.

Dia kembali, dengan sebuah susu kotak coklat di tangannya, dia meletakan di meja kasir. "Hanya ini?" Kau menatap manik raven milik pemuda tersebut. Diam-diam, kau memang mencuri kesempatan. "Hm." Dia hanya mengangguk, cukup lucu menurutmu.

"Perlu plastik?"

Pemuda itu menggeleng, "Ah, beruntungnya aku bisa melihat ikemen sedekat ini, apalagi kita hanya berdua!? Kami-sama sedang memberkatiku hari ini." Wajahmu berubah menjadi sedikit merah, hampir 5 detik kau hanya memandanginya tanpa ada maksud tertentu.

Haikyuu!! × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang