{22}

412 25 3
                                    

"El-Ellyza..." lirih Bella membuat semua menoleh ke arah nya.

"Apa yang kau katakan Bella?" tahta Hanum.

"Di-dia... El, dia El kita...." jawab Bella, air mata sudah jatuh di pelupuk mata nya.

"Ternyata masih ada yang mengenaliku" 'Aku sangat bahagia kau  memang pengertian Bella' ~sambung nya dalam hati.

"El, engkau... Ti-tidak mungkin" kata Hanum.

"Ck... Cukup basa - basi nya sekarang kita mulai saja" 'Dan aku bisa mengakhiri ini...' ~lagi - lagi ia melanjutkan dalam hati.

"Hiyak!"

Ellyza menyerang dengan segap Hanum yang menjadi sasaran segera menghindar, yang lain ingin menolong tapi tiba - tiba ada sekawan iblis yang mengajar mereka.

Sring!

Pyassss!

Cras!

Ting! Tring! Ting!

Sring!

Ctar!

Bugh!

Wush!

Mereka bertarung, ke enam gasi tersebut menggunakan kekuatan mereka. Bella menggunakan kekuatan nya untuk membuka  tanah agar para iblis terkubur , Cloe menggunakan kekuatan tumbuhan nya untuk mengikat para iblis, Neva menggunakan kejutan salju nya untuk membekukan iblis - iblis itu, Zafyra membuat pusaran angin kecil yang lama - lama menjadi besar lalu menelan semua iblis itu, sedangkan Adara yang memiliki kekuatan api... Ia menciptakan pedang dari api, karena iblis juga menggunakan api.

Dan Hanum yang masih belum mengeluarkan elemen nya, Ellyza dan Hanum masih menggunakan tenaga luar. Mereka seperti tak ingin melukai satu sama lain.

"El, kenapa kau lakukan ini?" tanya Hanum di sela - sela bertarung nya

Sring!

"Bukan urusanmu, sekarang kita sudahi perang ini.... Dengan bertempur sampai mati!"

Mereka berhenti dan saling menjauh....

Lalu tangan Ellyza mengeluarkan bila api, dan di lempar ke arah Hanum.

Bumn!

Suara ledakan akibat Hanum yang menghalau bola itu dengan elemt nya air.

Wush!

Bumn!

Wush! Wush! Wush!

Bumn! Bumn! Bumn!

Pertarungan terus terjadi, tanpa mereka berenam sadari mereka menggunakan kekuatan mereka terlalu banyak, para iblis tak ada henti - henti nya bermunculan dan itu membuat mereka kelelahan.

Sampai seorang wanita setengah baya datang, iya Lisa ibu dari Ellyza.

Ia langsung menyerang kelima putri elemen itu dan mengenai mereka, kekuatan mereka berlima tidak senandung dengan Lisa yang notabe nya adalah ratu iblis. Lisa mengeluarkan cahaya dari tangan nya dan mengarahkan kepada 5 putri tersebut.

Bumn!!!

"Akkkhhhh!"kelima gadis tersebut tiba - tiba merasakan panas menjalar ke tubuh mereka. Saat cahaya itu tepat mengenai mereka....

" Tidak! " teriak Hanum lengah dan berhasil terkena goresan pedang api milik Ellyza.

Cras!

" Akkh... "rintih nya, ia melihat  kelima sepupu nya sudah tidak berdaya menahan sakit.

'Ku mohon bertahanlah...., Tolong!' ~batin Hanum.

" El, kamu tega lihat mereka? " tanya Hanum menatap sendu Ellyza.

" Cih! "

Zrasss!!!

" Akkh..! "sebuah perir menyamar Hanum.

Ellyza menatap tak percaya, bukan - bukan Ellyza yang menyerang tapi seseorang yang selama ini memaksa nya.

" Ibu... " lirih  Ellyza.

" Hanum! " teriak Aidan yang sudah terlihat  marah. Sayap hitam nenjulang tinggi, di susul Ken, Afra, Keyno, Darrel dan Ken yang sudah menjadi wujud mereka.

"Serang!" teriak ibu Ellyza.

Akhir nya pertempuran kembali terjadi dan sekarang lebih sengit.

Ellyza diam, ia tiba - tiba menyerang ibu nya dari belakang, menusukkan pedang perak tepat di jantung ibu nya.

"El-ly-za" ucap ibu nya mengeluarkan banyak darah.

"Maaf bu... Aku nggak bisa biarin ibu membunuh teman - teman ku" kata Ellyza.

Kelima sepupu Bella sudah tidak membuka mata.

"Ka-li-an... Ba-ngun..." lirih Bella mencoba bangkit.

Tapi ia melihat Ibu Ellyza yang sudah mengeluarkan darah sedang berlima - kamit, padahal ia sedang sekarat.

"Maafkan ibu Ellyza..."

Crasss!

Ibu Ellyza mengeluarkan cahaya mereka dan mengarahkan ke Hanum.

"Akkkh!!!" teriak ibu Ellyza dan seseorang tapi bukan Hanum, melainkan Bella... Ya Dengan sisa tenaga nya Bella berusaha lari untuk melindungi Hanum.

"Bella!" teriak Ellyza.

Jleb!

Sebuah belati perak lagi tertancap tepat di tubuh Ellyza.

"Akkh...! Maafkan aku..." ucap Ellyza dan menyusul ibu nya.

Peperangan akhir nya di memakan oleh kaum Aidan dkk.

Sekarang mereka berenam sedang memandang tubuh mate mereka yang dingin dan juga pucat.

"Apa tidak ada cara lain? Enggak, aku nggak bisa kehilangan nya..." kata Ken.

Seorang sesepuh tua memandang mereka sendu.

"Sebenarnya ada, tapi.... Resiko nya mereka akan kehilangan ingatan mereka tentang dunia ini" jawab sesepuh itu.

"Apa? Lalu apakah ikatan mate kita terputus?"

"Tidak, karena ikatan mate kalian tidak akan terputus... Tapi, kaloan tidak boleh bertatap muka dan jangan sampai mate kalian melihat wajah kalian... Sebelum mate kalian ingat"

Seperti di tusyk ribuan pedang mereka seketika diam.

"Bagaimana cara nya mereka mengingat jika kita tidak... Disana?" tanya Afra

"Hanya Tuhan yang tahu"

"Baiklah lakukan" kata Aidan mantab.

Semua hanya mengangguk. Sesepuh itu kemudian membaca sebuah mantra, membuat tubuh Hanum dss. Bercahaya dan setelah itu kembali lagi.

"Sekarang antar mereka pulang kedumia nya, karena mereka hanya manusia biasa sekarang... Untuk kamu Ken, kamu bisa bertatap muka dengan Bella... Karena, Bella akan mengalami buta sementara... Ia terluka sangat parah, hingga organ mata nya berhenti sejenak" kata sesepuh itu.

Ken yang mendengar nya merasakan perasaan yang sedih juga bahagia. Sedih karena mate nya tidak bisa melihat, senang karena ia bisa berdekatan dengan mate nya.

"Kamu juga bisa bantu mereka untuk mengingat kejadian nya, dan mungkin keenam putri ini akan mengalami koma selama beberapa bulan"

MAAF ya aku gantung...

Mungkin cerita agak mbulet kayak benang, tapi semoga kalian masih setia... Habis ini versi romantis mereka...

He he he

PUTRI ELEMENT (Tamat) <Revisi Ulang>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang