Bagian 1

9.6K 693 71
                                    

"Angka kejahatan semakin meningkat. Tapi kita tak bisa bertindak begitu saja. Untuk menekan tingginya angka kejahatan, kita juga memerlukan bantuan para hero. Disini, kita hanya membantu saja. Apalagi kita juga masih sekolah." kata Isogai, ketua kelas dari kelas 3E.

"Walau begitu, aku rasa kemampuan kita belum cukup. Spertinya, kita perlu melakukan latihan khusus. Misalnya........berlatih bersama para hero." Sambung Kataoka, wakil ketua kelas.

Tiba-tiba, pintu kelas terbuka. Semua murid langsung kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Karasuma-sensei masuk diikuti dengan Bitch-sensei.

"Hari ini, kita akan membahas soal agenda yang akan kita lakukan di luar sekolah." Kata Karasuma-sensei memulai. Semua murid mendengarkan dengan seksama.

"Karena tingginya angka kejahatan saat ini, pemerintah meminta kalian untuk ikut turun tangan dalam menyelesaikan beberapa kasus. Tapi, kemampuan kalian bisa dibilang masih kurang. Kami tidak merendahkan kalian. Karena itu, 3 hari lagi kita akan melaksanakan latihan khusus. Latihan ini berlangsung selama 1 pekan penuh. Tentu saja kalian harus meminta izin pada orang tua kalian. Latihan kali ini bukan latihan seperti biasa. Karrna kali ini, kita akan berlatih bersama para calon hero." Jelas Karasuma-sensei panjang lebar.

Semua murid cukup terkejut. Latihan bersama para calon hero?! Itu hal yang cukup menarik bagi mereka.

Di sisi lain, SMA yuuei.

"3 hari lagi, kita akan mengadakan latihan khusus bersama beberapa orang istimewa, mengingat tingginya angka kejahatan saat ini. Latihan dilaksanakan selama 1 pekan penuh Semoga kalian bersenang-senang disana." Kata Aizawa-sensei yang mengakhiri pelajaran di kelas 1A.

Semua murid menghela nafas begitu Aizawa-sensei keluar.

"Yang benar saja. Latihan bersama orang-orang khusus?!" Keluh Uraraka. Semua murid pasti juga keberatan. Tapi, apalah daya mereka tidak bisa melawan.

3 hari kemudian.

Murid-murid kelas pembunuh sudah siap. Mereka sudah berjalan menuju tempat yang ditentukan. Sementara itu, murid kelas 1A SMA yuuei sudah hampir tiba di tempat tujuan.

SKIP

Semua sudah tiba. Tempat yang akan mereka gunakan adalah hutan yang sangat luas. Para guru juga sudah hadir.

"Baiklah, aku hanya akan menjelaskan secara singkat. Kalian pasti sudah mengerti tentang latihan ini. Yang pasti, latihan ini bukan latihan biasa. Latihan ini akan sedikit pebih berat. Sistem dan bentuk latihannya juga akan sangat berbeda. Setelah ini kalian memiliki waktu istirahat selama 30 menit, kemudian pukul 09.00 nanti kalian harus berkumpul untuk pembukaan dan perkenalan. Untuk agenda selanjutnya akan dijelaskan nanti ketika pembukaan." Jelas Karasuma-sensei.

Semua murid pun beristirahat. Meski ini adalah waktu istirahat, tapi sepertinya mereka terlalu bersemangat. Beberapa dari mereka ada yang mengobrol, mulai saling berkenalan, makan dan minum, atau benar-benar beristirahat.

"Kayano-san, hero seperti apa yang ingin kau temui?" Tanya Nagisa yang sedan duduk bersama Kayano.

"Hm.....hero seperti apapun tidak masalah bagiku. Yang pasti, aku ingin bertemu dengan hero yang rela mengorbankan nyawanya demi orang lain. Nagisa sendiri? Hero seperti apa yang kau sukai?" Kayano bertanya balik. Nagisa terdiam sejenak.

"Aku......suka dengan hero yang menolong orang lain dengan hati yang tulus. Aku bisa merasakan mana hero yang benar-benar tulus, dan mana yang hanya mementingkan popularitas." Jawab Nagisa. Tak sengaja, Midoriya dan Uraraka yang berada tak jauh dari mereka mendengar pembicaraan itu. Midoriya pun mendekati Nagisa dan Kayano.

"Anu.....aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian....Namaku Midoriya Izuku. Senang bertemu dengan kalian. Ku harap, kita bisa bekerja sama saat latihan nanti." Midoriya memperkenalkan diri pada Nagisa dan Kayano. Nagisa pun tersenyum.

"Tidak apa-apa. Namaku Shiota Nagisa. Ini Kayano Kaede. Senang bertemu denganmu." Balas Nagisa. 

Mereka sempat mengobrol sebentar tentang berbagai hal. Midoriya sempat terkejut mengetahui bahwa Nagisa adalah laki-laki. Mereka pun mengobrol dengan asyik, tanpa sadar sebentar lagi sudah pukul 9.

"Semuanya harap berkumpul!" Seru Aizawa-sensei. Mereka pun segera berkumpul sesuai kelasnya masing-masing.

"Hari ini kita akan langsung memulai latihannya. Tapi sebelum itu, aku akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Selama disini, kita akan tidur di dalam tenda. Satu tenda berisi 4 orang. Tentu saja pembagiannya secara acak. Untuk kelompoknya, kalian bisa melihatnya di pusat informasi setelah pembukaan selesai. Disana juga ada jadwal agenda. Jadi setelah ini kalian pergi ke tenda yang sudah disiapkan, lalu kalian bisa saling berkenalan sebentar selama 10 menit. Setelah itu, kita langsung mulai agendanya. Sekian penjelasannya." Jelas Karasuma-sensei.

Murid-murid berhamburan untuk melihat kelompok mereka. Demikian juga dengan Nagisa. Ia menarik tangan Kayano. Kayano hanya bisa mengikuti Nagisa. Mereka sampai di depan kertas pembagian kelompok. Nagisa mencoba mencari namanya.

"Ah, aku menemukannya!" Seru Nagisa girang. Ia melihat teman kelompoknya.

"Sepertinya kita akan bersama." Kata seseorang yang berada di samping Nagisa. Nagisa langsung menoleh. Terlihat sesosok laki-laki dengan rambut merah.

"Karma-kun?!" Seru Nagisa terkejut.
"Tapi, siapa dua orang lagi yang akan satu tenda dengan kita?" Tanya Nagisa. Karma hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu.

"Sebaiknya kita lihat langsung mereka." Ujar Karma sambil melangkah menjauhi kerumunan murid. Sementara Nagisa masih berada disana untuk melihat agenda selanjutnya.

Nagisa langsung menyusul Karma setelah melihat agenda selanjutnya. Mereka sampai didepan tenda yang akan menjadi tempat mereka beristirahat selama latihan ini. Nagisa membuka pintu tenda perlahan. Terlihat dua orang laki-laki yang sedang berdiri disana. Nagisa mengenal salah satu dari mereka.

"Ah....Shiota-kun. Tak kusangka kita akan berada di tenda yang sama." Yap, itu Midoriya.

"Panggil saja aku Nagisa. Oh ya, ini temanku, Akabane Karma. Mohon kerja samanya selama 1 pekan ini." Kata Nagisa ramah.

"Hm, ini temanku, namanya Todoroki Shoto. Semoga kita bisa akur selama latihan ini." Balas Midoriya sambil tersenyum.

Mereka mulai membereskan barang masing-masing.







TBC

Together [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang