NINO Davinza

•One•

Ssssstttttttt

Motor yang dikendarai Nino langsung terhenti dengan posisi ban belakang sudah terangkat akibat rem mendadak yang dibuat Nino karena kaget melihat seseorang yang tiba-tiba nyebrang sembarangan dihadapannya itu.

"Woy gila yah lo, nyebrang sembarangan! Nyari mati gratisan aja" teriak Nino pada orang yang entah kemana sudah wujudnya pergi

"Bangke! Udah hilang aja tuh orang, tunggu aja kalau ketemu gue iket di rel kereta" kesal Nino pada orang itu

Tidak tunggu lama Nino pun melanjutkan perjalanan menuju rumahnya dengan kecepatan 60km/jam. Nino memang sudah biasa berkendara dengan kecepatan seperti itu, kecuali saat ada polisi kecepatannya berubah jadi 20km/jam.

Weekend kali ini makin hancur dari ekspetasi seorang Nino. Bagaimana tidak hancur? Ngumpul bareng temannya malah jadi obat nyamuk, eh pulang-pulang hampir nabrak orang.

Sabar Nino sabar ini semua ujian dari Allah. INGAT! Orang sabar disayang Tuhan. Petuah itulah yang dapat Nino cerna baik-baik agar moodnya kembali normal.

Sesampainya di rumah, Nino terus masuk ke kamarnya dan langsung saja merebahkan tubuhnya diatas kasur. Nino yang sudah merasa sangat kelelahan, sampai tidak sempat melepaskan sepatu dan jaket jeans yang sedang dipakainya itu.

Akibat kelelahan, Nino tertidur sangat pulas. Sampai-sampai dia lupa kalau malam sudah berganti lagi jadi pagi.

"Den Nino, bangun den. Udah telat ini den, ngga sekolah emangnya" panggil bi Inah dari balik pintu

"Sial! Udah telat lagi" desis Nino yang tersadar dari tidurnya

"Masih pakai pakaian lengkap lagi, gara-gara kecapean sampai lupa ganti baju"

"Den udah bangun kan? Kalo gitu bibi lanjut kebawah dulu den" pamit bi Inah yang habis membuka pintu kamar Nino

"Eh iya bi, bibi lanjut kerja aja" pinta Nino dibarengi anggukan bi Inah

Tidak tunggu lama, Nino bangkit dari kasurnya dan langsung masuk ke wc. Sepuluh menit berlalu, Nino sudah selesai mandi lengkap dengan pakaian sekolahnya.

"Bi Nino berangkat sekolah dulu" teriak Nino yang sudah siap diatas motor ninja miliknya

"Iya den hati-hati bawa motornya"

Nino pun pergi meninggalkan kompleks rumahnya, jarak rumah ke sekolah Nino butuh waktu dua puluh menit. Sekarang waktu menunjukkan pukul 07.10, tapi Nino belum sampai di SMA Arwana.

Kendaraan milik Nino melaju dengan kecepatan 60km/jam. Nino paling malas lambat datang di hari senin, bagaimana tidak guru piket di hari senin itu pak Anto guru sejarah paling kejam di sekolahnya.

🌴🌴🌴

Akhirnya Nino sampai di depan gerbang SMA Arwana, gerbang yang sudah tertutup rapat karena sekarang sudah pukul 07.25. Yah Nino lambat, sudah tidak ada cara lain untuk masuk ke dalam sekolah.

Satu-satunya cara Nino harus melapor ke guru piket dan menerima semua hukuman yang seharusnya dia dapat. Dengan amat sangat terpaksa, Nino harus melapor ke guru piket dan menerima hukumannya.