"Rupanya kau memang ingin menjadi biro jodohku ya?"
Alis Nicholas naik, "dia terlihat baik, sopan dan tampan bukan?"
Beth memutar bola matanya memberengut kesal. "Tidak. Dia biasa saja." Sebenarnya dia memang sopan dan tampak sangat menghormati wanita. Itu yang menjadi nilai lebih di mata Beth. Tentunya.
Nicholas mengedikkan bahu.
Tok, tok, tok..
Beth beralih ke arah pintu untuk membukakkan pintunya. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui siapa pelakunya. Dia orang yang baru saja dibicarakan.
"Jika kalian berdua tidak sibuk, aku ingin mengajak kalian berkeliling tempat favoritku di kota." Ucap pangeran Harold.
"Kota? Siapa yang bisa menolak? Ayo!" Nicholas amat sangat bersemangat, berbeda dengan Beth yang diam tak berkutik. Dia tampak kurang menyukai gagasan tersebut. Tidak dengan pria asing satu ini.
Namun kini, saat mereka sudah tiba di tempat yang dimaksud pangeran Harold, lihatlah kenyataan bahwa Beth nampak menjadi pendengar yang baik saat pangeran Harold menceritakan pengalamannya tinggal di kota bukan di kastil. Mereka berdua tampak asyik, sedangkan Nicholas sibuk memakan makanan khas Skandinavia yang entah mengapa begitu cocok dengan lidahnya.
Sekali lagi kuingatkan, Beth sudah terlihat akrab dengan Harold.
"Jadi, kalian sering kabur dari istana ya? hahaha.." ucap Harold dengan akrab tanpa malu-malu.
Beth tersenyum malu-malu dengan perkataan Harold barusan sedangkan Nicholas mengangguk mantap. Lalu perjalanan mereka berlanjut dan kini mereka sampai di sebuah tempat dengan hamparan rumput yang bergoyang mengikuti arah tiupan angin dan udara serta udara yang sejuk.
"Harold, London juga punya tempat seperti ini. Bahkan jauh lebih indah," Nicholas menggeser tubuhnya untuk bersandar di pohon besar.
"Aku akan kesana." Gumamnya yang hampir seperti bicara pada diri sendiri.
Hari sudah menjelang petang, dengan berkuda, empat orang ituw--termasuk pengawal pribadi Harold--pulang menuju istana. Beth memacu kudanya lebih cepat, meninggalkan yang lainnya di belakang. Hari ini dia memang sengaja memilih celana panjang ketimbang gaun yang hanya akan menyusahkannya saat bekuda. Tidak lazim memang pada saat itu seorang wanita bepergian tidak memakai gaun melainkan celana panjang. Apalagi Beth adalah seorang Putri Raja. Entah apa yang akan dikatakan Ratu nantinya saat melihat anak gadisnya mengenakan celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Of Us
Historical FictionEmma Watson hanyalah anak kecil yang dilahirkan di keluarga yang bisa dibilang kurang mampu. Lalu suatu hari ia terlibat perseteruan dengan anak laki-laki bersama perempuan yang seumurannya. Ditengah perseteruan keduanya, fakta mengejutkan terbongka...