A🔴

19 4 6
                                    

Hai i'm come back darling

Jujur ya gua bingung ini yang baca ceritaku, kalian hantu ya ?

Ngapain kalian baca cerita yang absurd ini :'v

Gua merinding sumpah
Dah lah bodo amat :')

∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Senja, keindahan yang sesaat. Saat ini langit seperti melukis dirinya berwarna jingga berpadu biru tua tanda petang akan datang. Keramaian jalan kota terlihat sangat jelas. Salah satu restaurant sedang dibuka untuk malam ini. Laki - laki berusia berusia 17 tahun memberhentikan motornya dan parkir dekat restaurant tersebut. Dan pemilik restaurant itu mengahampirinya.

“lihat sudah jam berapa? Keluyuran terus, kalau sampai papa kamu tahu ibu nggak mau tanggung jawab” ujar dia yang notabenya adalah ibu tiri dari lelaki itu.

“maaf, tadi Karsa kehujanan jadi nyari teduh terus motor Karsa juga mogok jadi harus dibawa ke bengkel” jelas Karsa.

“halah ni anak banyak alasan, udah sana cepat ganti baju” Ibunya kembali masuk ke restaurant dan meninggalkan Karsa.

“hufft......dibilangin juga apa, itu macam nggak punya telinga” Karsa menggumam sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu berjalan tak terasa. Langit sudah menggelap. Satu bemo berwarna kuning menyelusuri jalan demi jalan. Hingga sampai pada salah satu rumah bernuansa coklat dan sederhana yang terletak di pojok komplek perumahan kecil. Penumpang dalam bemo itu perlahan turun dan satu lagi seorang wanita yang sudah berkepala empat. Setelah membayar jasa kepada supir bemo, mereka masuk ke dalam rumah yang sudah lama tidak berpenghuni itu.

“Bu, bapa tahu kalau kita kesini?” Candra.

“Candra nggak usah mikirin itu, ayo kita istirahat besok baru kita bersih-bersihi” Ibu Candra mencoba mengalihkan topik.

“iya udah bu” Candra

Entah kenapa Ibu menyembunyikan sesuatu, pasti ada kaitannya dengan bapa
- bathin Candra.




















[Cinta, Rasa & Karsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang