Short Story 7

6 0 0
                                    

"aah... itu kembali lagi"

Kataku dalam hati sambil memikirkan hal itu kembali. Sebuah keadaan dimana hati ini tidak tenang, merasa was-was bahkan ada orang lain disekitarku. Bahkan terkadang hal ini juga yang membuatku kesulitan dalam mengambil keputusan. Mau bagaimana lagi, hal ini datang layaknya hantu, Datang tak diundang, pergi tak diantar.

Terkadang untuk melampiaskannya aku hanya bermain game ataupun mendengarkan musik. Tapi kali ini berbeda, aku game yang kumainkan malah membuatku semakin tidak tenang. Bahkan musik yang biasanya membuatku kembali tenang membuatku merasa tidak tenang. ini cukup jarang terjadi, bahkan biasanya hanya dengan berbincang dengan temanku, diri ini telah merasa tenang. karena itu aku memutuskan untuk tidur sebentar.

Aku tertidur namun... mimpi yang membuatku menjadi tidak tenang. mimpi itu bagaikan berbagai macam hal menakutkan dan menyeramkan dibuat menjadi satu. Aku berada didalam kegelapan yang hanya ada satu jalan yang bercahaya. Aku berlari ke arah cahaya tersebut namun cahaya itu perlahan mengecil. Saat cahaya itu hilang, saat itu tempat yang kupijak menjadi hilang dan jatuh ke sebuah jurang tak berujung. Aku menutup mata hingga suatu keadaan yang memaksaku untuk bangun.

"hah... hah... apa itu tadi...?"

Ucapku dengan suara pelan hingga hanya diriku sendiri saja yang mendengarnya. Aku berkeringat hanya karena tidur barusan. Bahkan selimut yang kupakai sampai tidak menyelimutiku lagi. Aku berpikir bahwa firasatku yang tidak tenang ini mulai benar. Namun aku menggeleng dengan cepat dan mencoba untuk berpikir positif.

Untuk menghilangkan rasa was-was dan firasatku yang tidak benar ini, aku menyempatkan untuk mandi terlebih dahulu. Saat mandi, firasat itu kembali datang dan hatiku semakin tidak tenang. itu seolah berkata 'salah satu dari orang terdekatmu mati'. Dengan cepat aku menyelesaikan mandi dan segera berpakaian.

Setelah berpakaian aku baru menyadari bahwa rumahku ini dalam keadaan sepi. Aku berkeliling didalam rumah mencari kedua orang tuaku. Aku menemukan ayah dan ibuku namun aku tidak menemukan adikku. Aku mencoba bertanya kepada kedua orang tuaku namun mereka tidak menjawab dan berkata "nak... lebih baik jangan cari adikmu, dia pasti baik-baik saja". Namun hatiku seolah berkata "cari adikmu! dia adalah orang yang kau sayangi!".

Aku berlari keluar rumah dan mencari adikku satu-satunya. Aku berlari keliling komplek, perumahan, daerah tetangga dan sesekali menanyakan orang yang lewat tentang adikku. Namun mereka yang kutanyain bilang mereka belum pernah bertemu dengan adikku. Aku terus berlari dan menemukan sebuah tempat pemakaman. Aku perlahan masuk kedalam tempat pemakaman itu dan berjalan didalamnya, Perlahan sambil mencari adikku. Tidak lama kemudian aku berhenti didepan sebuah kuburan yang bernama adikku. Melihatnya kuburan itu, secara tidak sadar mataku berlinang air mata.

"eh...?"

Merasakan bahwa air mata sudah berada dipipi, aku menyadari bahwa aku menangis. Aku mengusap air mataku dan melihat kuburan itu kembali. Itu benar-benar nama adikku yang tertulis disana. Perlahan aku berjalan keluar dari tempat pemakaman itu dan kembali pulang. Perasaan yang buruk itu benar-benar terjadi padaku. Itu sebuah perasaan yang sangat buruk bahkan sepanjang hidupku. Namun... aku tidak bisa menyalahkan itu, aku tidak bisa menyalahkan siapapun. Aku hanya bisa bergantung pada diriku sendiri untuk ini.

Sesampainya dirumah, kedua orang tuaku melihat mataku agak memerah. Mereka bertanya aku kenapa namun aku hanya menjawab bahwa aku hanya jatuh saat berlari tadi. Mereka sangat khawatir padaku, aku tahu itu karena hanya akulah anak mereka yang tertinggal. Aku meminta maaf ke mereka lalu berjalan ke kamarku. Aku berharap... semua ini bisa aku lewati tanpa mengingat kembali adikku yang telah meninggal. Selamat tinggal... adikku....


hai halo~ dengan author lagi~ 
hum hum, jadi ini genrenya cukup sedih kalau kalian bacanya cukup fokus ya. oh iya, beberapa short story author sebelumnya juga ada yang sedih. author akan bilang seperti ini aja ya~ cerita sedih ini bukan dibuat berdasarkan kejadian nyata akan tetapi berasal dari emosi author sendiri. sebagian dari cerita author itu ada yang cukup sedih, diantaranya mungkin ada yang baca short story 2? itu berasal dari emosi author sendiri.

baiklah, sekian dulu dari author. adios amigos~

Kegabutan Seorang Mahasiswa WibuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang