Di dalam rumah pun mereka duduk dengan santay. Dan mulai berbincang sambil melihat-lihat rumah kecil itu dan benar sangat nyaman dan indah."Yona...hari ini kita makan apa?"
Tanya Renzi dengan senyuman manisnya.
Yona pun tersenyum dan menjawab dengan nada imut nya,
"Sekarang kita makan Sayur jamur dan paha ayam madu, "
ucap Yona dengan semangat.
"APA!!!!" teriakan Ranze karena mendengar Sayur jamur dan Ranze sangat benci jamur apalagi di sayur.
"Kenapa kamu berteriak?" Tanya Yona dengan kesalnya.
"Dia benci Jamur" jawab Ranzo yang sedang tiduran di kursi panjangnya yang empuk dan nyaman."Oh...kamu gak suka jamur?" Tanya Yona polos dan membuat Renzi dan Ranzo tertawa.
Ranze cuman mendengus kesal dan memalingkan pandangannya,
"Iya...kenapa gitu? Jamur itu seperti bangkai dan harus di buang bukan di makan" caci maki Ranze dengan wajah kesalnya. Yona hanya tertawa dan itu cukup membuat ke-3 laki-laki itu terpana. Dan saat Yona menyadari tatapan ke-3 laki-laki itu yang tak biasa. Membuat Yona secepatnya terdiam."Hei...a-ada yang bisa membantu ku?"kataYona saat sudah tak ketawa lagi.
" Bantu apa?" Tanya Renzi dan Ranze bersamaan.
"Aku akan ke pasar dan membeli banyak barang dan bahan. Kan kalian juga akan menginap di rumahku. Mana mungkin kan aku cukup kasih kalian nasi. Emangnya mau cuman di kasih nasi saja tanpa lauk yang lainnya?!" Dengan suara khas seorang ibu yang memimpin."Tidaklah...sangat tidak mau... Aku M-A-k-A-N T-A-N-P-A LAUKNYA!!!" ucap Ranze dengan ditekan setiap kata dan di eja seperti anak kecil.
"Ya sudah. Ayolah bantu aku, nanti aku masak yang banyak dan nikmat deh"
"Baiklah. Aku akan membantumu" ucap Renzi lalu berdiri dan meletakkan bukunya di atas meja.
"Aku juga" ucap Ranzo. Singkat
"Ikut ke pasar?" Tanya Yona polos ke Ranzo.
"Iya" ucap Ranzo.
"Aku juga deh. Aku tidak mau ditinggal sendirian" ucap manja Ranze seperti anak kecil.
Yona hanya menggelengkan kepalanya. Dan pergi ke kamarnya untuk ganti pakaianDan Yona pun menghampiri Ranze, Renzi dan Ranzo. Setelah selesai ganti pakaian.
"Ayo kita sekarang. Nanti akan kesiangan, akan sulit mencari bahan-bahan bila sudah siang." Ucap Yona lalu mendekat ke arah ke-3 laki-laki itu, dan ketiganya hanya menatapnya kagum tanpa berbicara atau membalas perkataan Yona."Eh...A-apakah aku terlihat aneh?" Tanya Yona hati-hati.
, "Ehem...! T-tidak. Hanya saja...." Perkataan Ranze yang menggantung, dan membuat Yona penasaran.
"Sudahlah. Ayo" kata Renzi mengalihkan perhatian.
"Ayo....apakah kalian mau serapan daging rusa dan Kepala ikan? Dipasar ada restoran dan disana juga makanannya sangat enak. Aku suka serapan disana!"
Kata Yona dengan antusias.
"Boleh." Ucap Ketiga Pria itu bersamaan.Mereka pun keluar rumah. Dan mereka pastilah menjadi pusat perhatian.
"Waah....tampan sekali 3 pria itu!" Ucap seorang gadis yang melihat ketiga pria yang bersama Yona. Dan mereka berbisik-bisik memuji dan ada yang iri juga. Tapi Yona dan 3 pria itu tak memedulikan. Mereka tetap berjalan ke pasar.~~~~~~
Mereka pun sampai di pasar, dan di pasar tentu sangat ramai oleh pedagang, pembeli dan yang berlalu lalang.
Yona dan Ketiga lelaki itu pun menghampiri restoran yang dimaksud Yona. Saat masuk restoran itu pun sudah penuh oleh pengunjung, tapi untungnya ada satu meja yang kosong dan berada di pojok. Yona dan ketiga pria pun. Menghampiri meja itu dan duduk disana dengan tenang. Lalu datanglah pelayan menyapa mereka."Hei....Yona, kamu kemana saja? Sudah 3 Minggu kamu tak serapan disini dan tak makan malam disini! Aku kira kamu sudah bosan makan di restoran kami..." Ucap pelayan tersebut dengan nada sedih.
"Haha...Torana, aku sibuk bekerja dan tak sempat kesini.maaf...sudahlah jangan sedih kan sekarang aku makan disini" ucap Yona sambil tersenyum. Pelayan yang bernama Torana pun tersenyum dan mengalihkan perhatiannya kearah ketiga laki-laki itu. Yona yang paham pun berbicara,"Oh, ketiga pria ini. Pangeran dari kerajaan Elfadmoon, mereka akan tinggal di rumahku.untuk bisa belajar bagaimana merasakan kehidupan sederhana." Ucap Yona dengan santaynya. Torana pun mengangguk paham.
"Kenalkan, Aku Renzi Silvermoon" ucap Renzi dengan tersenyum.lalu dibalas Torana dengan senyuman dan memperkenalkan namanya, "Torana Zhan Rimayota"kesal, ... Torana, namaku Ranze Redmoon yang tampan" sambil mengedipkan sebelah mata. Dan Torana hanya tersipu malu.
"Ranzo Blackmoon. Dan tolong jangan pura-pura bersikap sok pemalu.!" Dengan ekspresi sangat dingin. Torana pun ketakutan. Yona pun yang tahu suasana menjadi dingin, segera mencairkannya.
"Torana.aku pesen seperti biasanya. Dan mereka juga sama.!" Kata Yona dengan tersenyum lembut. Torana pun tersenyum lalu membalasnya,
"Siap! Tunggu ya.Yonagami"
Torana pun meninggalkan Yona."Gadis yang genit...!" Ucap Ranzo dingin, Yona pun melirik ke arah Ranzo dan terheran.
"Genit? Siapa yang genit?" Tanya Yona polos.
"Gadis itu...Tirani" ucap Ranzo.
"Torana...namanya bukan Tirani!" Ucap Ranze.
"Sama saja!" Ucap Ranzo dingin.
"Sama matamu...bedalah" balas Ranze mulai emosi.
"Sudahlah. Kalian sangat kekanakan!" Ucap Renzi yang menengahi perdebatan yang tak bermutu itu.Tak lama Torana dan 2 pelayan lainnya, menghampiri mereka dengan membawa nampan yang berisi makanan yang mereka pesan.
"Terimakasih. Torana, Zuszanato, Meyata.!" Ucap Yona antusias.
Ketiga pelayan itu pun tersenyum dan menjawab secara bersamaan, "sama-sama dan selamat menikmati"
Yona hanya mengangukan kepalanya dan tersenyum.
Ketiga pelayan itu pun meninggalkan meja mereka. Yona dan ketiga pangeran itu pun, mulai memakan makanannya.
Tak ada yang membuka percakapan ditengah mereka yang sedang makan."Aaah...lumayan enak." Kata Ranze, sesaat mereka sudah selesai makan.
"Kamu, mau beli bahan apa?" Tanya Ranzo kepada Yona.
"Aku mau membeli bumbu dan daging dan juga sayuran" kata Yona. Ranze yang mendengar kata Sayuran, pun melirik ke arah Yona dengan kesal dan berucap menentang "Tidak...jangan beli sayuran.aku tak akan memakannya!" Ucapnya yang kekanakan.sambil melipat tangan didadanya.
"Aku tak peduli" kata Yona dingin. Ranze hanya mendengus kesal, sedangkan Renzi dan Ranzo ketawa kecil.