Kebersamaan

6 0 0
                                    

Setelah belanja semua bahan yang diperlukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah belanja semua bahan yang diperlukan. Mereka pun pulang dengan wajah lelah kecuali Yona, dia malah senang.
Di dalam rumah.

"Yona...kamu kenapa sendirian?" Tanya Ranze, karena dari tadi tak ada orang di rumah Yona. Yona pun duduk di samping Renzi dan Ranzo, sedangkan Renzi tiduran di kursi panjang yang di samping Renzi.
"Aku selalu sendirian" jawab Yona tenang.
"Kedua orangtua mu?" Sekarang yang bertanya Ranzo karena sedikit penasaran juga.
"Kedua orangtua ku meninggal, sejak aku kecil."
"Oh..kenapa bisa meninggal? Bukannya kucing memiliki nyawa sembilan?" Ucap Ranze polos dan hasilnya di pukul kepalanya oleh Ranzo.
Ranze yang kesakitan, bangun dan membalas pukulan ke Ranzo, Ranzo pun menghindar.
Tapi Ranze tak berhenti dia berusaha untuk memukul kepala Ranzo.

"Sudahlah...kalian ini gak bisa diam apa?" Yona kesal dengan tingkah laku Ranze dan Ranzo.
Sesudah mengatakan itu, Yona pun berdiri dari duduknya dan melangkah ke belakang rumah.
Ranze dan Ranzo yang melihat Yona pergi ke belakang pun berhenti saling memukul.

"Dia sedih?" Tanya Ranze ke Renzi yang sibuk membaca buku.
"Entah...lebih baik kita menyusulnya" kata Renzi lalu beranjak dan diikuti oleh Ranze dan Ranzo.

Dan disana Yona sedang membuat barang-barang dari gumpalan tanah liat, seperti guci, gelas dan piring.

"Yona...kamu bisa membuat barang-barang ini?" Tanya Renzi terkejut begitu pun Ranze dan Ranzo.
Yona pun hanya tersenyum,
"Buat dijual supaya aku selalu punya uang.aku tidak bisa ke hutan untuk menebang pohon. Jadi aku belajar sejak kecil untuk membuat barang yang bisa digunakan dari tanah liat." Ucap Yona sambil tetap membuat sebuah guci yang lumayan besar buat tempat air.

"Yona...bolehkah aku membantu mu?" Renzi yang menawarkan bantuannya.
"Boleh...aku justru senang" ucapnya tersenyum manis.
"Yona....dibelakang rumahmu kan hutan..apakah kamu suka mencari kayu bakar disana?" Tanya Ranze melihat hutan dijendela belakang rumah Yona.
"Iya. Ya ampun! Aku lupa belum mencari kayu bakar buat nanti sore." Ucap Yona yang menyadari bahwa dia tak punya kayu bakar.
"Sudahlah, Yona. Biar aku saja yang mencari kayu bakar." Kata Ranze.
"Baiklah...terimakasih" Yona tersenyum manis ke Ranze, Ranze pun tersipu, lalu segera pergi.
"Yona....lalu apa ada yang bisa aku kerjakan juga?" Tanya Ranzo. Dengan muka lesu yang artinya dia juga ingin membantu.
"Hmm...." Pikir Yona dan
"Aha! Kamu bersihin rumah saja. Bagaimana?"
"Hmm....baiklah"
Ranzo pun ke ruang tengah dan mulai bergerak.

~~~~~~

Sore pun telah tiba,  dan kini Yona lagi memasak, Karena Yona gerah dan agak risi dengan rambut panjangnya lalu diikat.

Sore pun telah tiba,  dan kini Yona lagi memasak, Karena Yona gerah dan agak risi dengan rambut panjangnya lalu diikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei...kenapa diikat?"
Yona pun berbalik dan mendapatkan Ranzo yang sedang menyadarkan tubuhnya ke tembok yang daritadi memerhatikan Yona tanpa di ketahui. Yona yang kaget pun berbalik dan bertanya terheran.

"Sejak kapan. Kamu disini?"
"Sejak kamu lagi melakukan memasak dengan serius." Jawab Ranzo.
Lalu mendekat ke Yona,  Yona hanya diam ditempat. Ranzo memainkan rambutnya lalu mencium pipinya, Sehingga membuat Yona tersentak kaget oleh perilaku Ranzo.lalu mendorong dada bidang Ranzo, dan membelakangi Ranzo.
Ranzo yang tersadar pun, berdehem menghilangkan perasaan salah tingkahnya.
Yona pun kembali mengerjakan memasaknya sedangkan Ranzo duduk dan terus memperhatikan Yona.

"Yona....kamu sekarang masak apa?" Suara keras khas Ranze memecahkan kecanggungan antara Ranzo dan Yona.
"Bisakah kamu tak sekeras begitu? Sungguh memalukan!" Ucap dingin Ranzo yang kesal kepada Ranze. Ranze hanya memalingkan wajahnya tak peduli lalu beranjak menghampiri Yona yang sedang mengaduk-aduk sop nya. Lalu Ranze pun memeluk Yona dari belakang. Dan itu sukses membuat Yona terkaget lagi. Oleh perilakuan Ranze.
Yona pun berusaha melepaskan pelukan Ranze, tapi pelukan itu sangat erat dan sulit untuk dilepaskan.

"Diamlah...aku hanya memelukmu" ucap Ranze berbisik tepat di telinga Yona, Yona pun semakin memerah.
"Ranze...bersikap sopanlah kepada seorang gadis.!" Suara Renzi yang melihat pelukan Ranze. Sedangkan Ranzo hanya terdiam dengan aura menakutkan.
"Aaah...cih...mengganggu saja!" Ranze pun duduk. Sedangkan Yona mengatur detakan di jantungnya.
"Yona...apakah kamu pernah belajar?" Tanya Renzi duduk disamping Ranzo.
"Belajar apa?" Yona yang masih terlihat sibuk memasak.
"Belajar membaca Sihir berelemen mengendalikan Hewan" ucap Renzi. Yona yang mendengar itu pun menegang. Dan berkata terbata-bata.
"I-iya.. A-aku pernah belajarnya."
"Oh... Lalu sekarang kamu tingkatan berapa?" Tanya Ranze yang juga penasaran.
"Dulu aku sih...tingkatan 5 kalau tak salah." Kata Yona sambil berpikir.

Beberapa lama kemudian. Masakan Yona selesai,
Dan Yona pun menghidangkan semua masakannya di meja makan.

"Waw.... Sungguh menggiurkan!" Ucap Ranze.
"Apa yang kamu masak semua ini?" Tanya Ranzo.
"Ini Paha ayam dengan saus Mangga, ini hati rusa dengan cabai hijau, ini jamur yang dilumuri oleh saus jahe dan ini goreng lemon dengan taburan seledri" sambil menunjukan makanan yang disebutkan.
"Waah....ayo makan!" Ranze pun mulai memakan. Dan semuanya pun makan.

~~~~~~

Setelah selesai makan malam pun. Mereka berkumpul di ruang tengah dengan penuh candaan.
Dan rasa mengatuk pun mulai terasa oleh mereka.

"Yona....kamu sudah mengantuk?" Tanya Renzi melihat Yona yang sudah mengantuk dan kelihatan kelelahan.
Yona hanya mengangguk lalu berucap pelan,
"Aku tidur duluan ya.sampai jumpa besok.selamat malam, " lalu Yona pun pergi menuju kamarnya.
'Selamat malam juga bocah kucingku' batin Ranze tersenyum.
'Selamat malam juga. Yonagami Casturi.aku suka kamu.' Batin Renzi dan hanya menatap kearah kamar yg tak jauh dari ruangan tengah.
'Selamat malam. Milikku" batin Ranzo. Dan langsung beranjak dari duduknya dan menuju keluar.
Renzi yang melihat Ranzo mau keluar pun bertanya,
"Mau kemana kamu?"
"Jalan-jalan" ucapnya dengan nada datarnya.
"Sudah malam.dan disini desa apakah tidak apa-apa?" Kata Renzi sedikit khawatir takut ada peristiwa- peristiwa yang mengerikan.
"Ayolah.jangan terlalu kakuk.sudahlah, aku bukan anak kecil.aku pergi dulu." Kata Ranzo lalu membuka pintu dan menutupnya.
"Kamu tak akan kemana-mana?"
Tanya Renzi ke Ranze yang masih tersenyum-senyum sendirian.
"Kayaknya aku harus mencari tempat untuk mendapatkan gadis manis dan sexy." Ucap Ranze lalu berdiri dan pergi untuk keluar.
"Dasar...mesum di otaknya hanyalah perempuan sexy" kata Renzi kesal dengan Saudaranya.
Renzi pun duduk diluar rumah Yona lalu membaca bukunya.

Chat Furtif FilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang