s a t u

68 10 2
                                    

Seorang pria bertubuh ramping mengoleskan lembaran roti tawar dengan beberapa variasi selai dan menaruhnya di atas dua piring yang sudah ia siapkan sebelumnya. Mendengar suara pintu kamar terbuka, pria itu melihat kearah bocah kecil yang sudah mengenakan seragam sekolahnya dan membawa tas sekolah di punggungnya. Melihat itu Jeon Wonwoo tersenyum

"morning Taeho, bagaimana tidurmu?"

Taeho mendudukkan dirinya di kursi yang sudah biasa ia tempati, sambil sedikit melompat setelah meletakkan tas nya di kursi lainnya

"great, semalam I was read "The Cat in The Hat" dan aku ketiduran ayah" ujarnya dengan suara setengah parau. Wonwoo yang telah selesai menuangkan jus jeruk ke gelas mereka menatap Taeho gemas kemudian mencium pipinya

"sudah berapa kali kamu membaca buku itu dear? perlukah kita cari buku baru untukmu?"

Sebenarnya buku itu adalah buku pemberian Seungkwan, sahabat Wonwoo setahun yang lalu tepat di hari ulang tahun Taeho yang ke-5. Taeho memang memiliki hobi yang sama dengan Wonwoo yaitu membaca, saking sukanya mereka sampai memiliki lemari buku penuh di kamarnya masing-masing

"should we? Apakah ayah malam ini pulang cepat?" tanyanya sedikit bersemangat namun masih dengan raut tenangnya. Taeho adalah anak yang berbeda dengan anak berusia 6 tahun kebanyakan. Pembawaannya yang tenang dan lebih terlihat dewasa di usianya membuat Wonwoo sedikit khawatir

"i'll try, semoga saja pekerjaan ayah sudah selesai" ucap Wonwoo mengusak rambut hitam anak laki-laki yang sudah ia rawat sejak 2 tahun yang lalu

Flashback

Wonwoo memilih Kanada sebagai tempat liburannya kali ini, sudah hampir 2 tahun bekerja di perusahaan besar yang cukup sukses itu tapi ia sama sekali belum mengambil jatah cutinya yang seharusnya sudah menjadi hak setiap karyawan disana

Dia memilih sebuah desa kecil di pinggir kota dengan latar pemandangan padang gandum yang luas

Wonwoo membuka selembar kertas kusut dari dalam sakunya, mencocokkan alamat yang tertulis di kertas itu dengan rumah di hadapannya. Itu adalah panti asuhan milik teman kuliahnya, Sejeong. Ya, setelah menentukan destinasi liburannya, Wonwoo yang sudah tahu tentang Sejeong yang pindah ke Kanada segera menghubungi wanita itu. Beruntung Sejeong dengan senang hati menawarkan rumahnya yang juga sebuah panti asuhan sebagai rumah singgah bagi Wonwoo selama berada di Kanada

Wonwoo melihat seorang wanita yang ia kenal sedang menyirami tanaman di depan teras rumahnya yang cukup besar

"Wonwoo?" wanita itu menunjuk kearahnya, mereka tersenyum kemudian saling berjabat tangan

"wah sudah lama sekali kita tidak bertemu. Ayo silakan masuk" Sejeong meletakkan alat penyiramnya kemudian membawa Wonwoo masuk ke dalam

"suamiku sedang ke kota membeli kebutuhan. Jadi nanti saja aku kenalkan ya, bagaimana kabarmu omong-omong?" wanita dengan perut buncit itu menyuruh Wonwoo duduk di sofa ruang tamunya, dia berjalan kedalam untuk mengambil beberapa camilan dan minuman dingin

"seperti yang kau lihat aku baik-baik saja" ucap Wonwoo, Sejeong mengangguk senang kemudian mereka saling bercerita tentang masa lalu mereka saat masa kuliah dan cerita kehidupan yang sedang mereka jalani sekarang

Seorang anak menghampiri Sejeong dengan tergesa, anak perempuan itu berusia sekitar 12 tahun

"ibu, Taeho tidak mau makan lagi. Kami sudah membujuknya tapi dia malah pergi ke ladang dan bersembunyi disana" katanya dengan nada kesal

"ahh anak itu, sebentar ya Won aku urus anak-anakku dulu" pamitnya, namun Wonwoo mengikuti wanita itu dari belakang, penasaran dengan suasana belakang rumah itu yang terdengar ramai dengan tawa anak-anak

Call You Mine | MeanieWhere stories live. Discover now