d u a

51 9 4
                                    

"bibi Han, apa ayah belum pulang?" tanya Taeho kepada sang asisten rumah tangga yang sedang membereskan bahan-bahan makanannya ke dalam kulkas

"belum Taeho, bagaimana kalau Taeho makan dulu. Sepertinya ayah akan pulang larut lagi"

"hmm baiklah bi"

Taeho menghembuskan nafasnya kasar seketika kedua lengannya terjatuh lesu. Sudah ia duga ayahnya itu tidak akan mudah untuk pulang lebih awal dan membatalkan janji mereka akan pergi ke toko buku

Setelah makan malam bersama sang bibi Taeho berkata ingin membeli es krim ke kedai Seungkwan yang tidak jauh dari apartemen tempat ia tinggal. Akhirnya dia dan bibi Han pergi keluar apartemen, ketika di lobby mereka berpapasan dengan 2 orang pria dewasa yang salah satunya tidak asing bagi Taeho dan bibi Han

"oh selamat malam bibi Han, semalat malam Taeho" sapa pria itu tersenyum ramah

"selamat malam dokter Jongin. Baru saja pulang?"tanya bibi Han

Jongin mengangguk kemudian tatapannya menuju pada sosok bocah di depannya

"kamu mau kemana Taeho?"

"beli es krim" jawabnya singkat dengan wajah datar. Mendapat respon seperti itu Jongin sudah terbiasa, ia tahu betul bagaimana sifat anak dari tetangganya yang unit apartemennya berada di depan unitnya itu

"malam-malam makan es krim? Nanti gigimu sakit bagaimana?" kini Jongin merendahkan tubuhnya, mengelus surai hitam Taeho namun dibalas tatapan tidak suka oleh anak itu

"I don't care. Ayo bi nanti kedai paman Seungkwan keburu tutup" Taeho menarik narik baju bibi Han memaksa pergi dari sana

"ahh iya iya baiklah... kalau begitu dokter Jongin, kami pamit dulu" kata bibi Han membungkuk tidak enak hati lantaran jawaban Taeho yang terkesan tidak sopan. Jongin mengangguk maklum

Mingyu yang sedari tadi masih di samping mereka hanya memperhatikan, kemudian menyentuh pundak sang kakak

"huh tidak sopan sekali anak itu, pasti orang tuanya tidak pernah mengajarkan sopan santun ya hyung?"

Jongin melangkahkan kakinya ke lift diikuti Mingyu yang masuk sambil menyeret koper hitamnya

"jangan sok tau, orang tuanya sangat baik kok. Memang anak itu sedikit susah akrab dengan orang lain" jelas Jongin, Mingyu ber-Oh ria menanggapinya

☽ ☾

Wonwoo melangkah perlahan memasuki kamar Taeho yang sudah gelap. Ia pulang pukul 10 malam membatalkan janjinya dengan sang anak yang sudah terlihat excited ingin membeli buku sebelumnya

Setelah meletakkan tas kerjanya, ia mengambil tempat, duduk di pinggir ranjang Taeho. Melihat wajah damai Taeho ketika tertidur adalah salah satu hal yang sangat ia sukai sekaligus sesalkan. Menyukainya karna Taeho bisa tidur dengan nyenyak dan melupakan segala masa lalunya, namun membuatnya menyesal karna tidak dapat menepati janjinya dan tidak berbagi cerita ketika akan tidur sebagaimana mestinya yang ayah dan anak lakukan

Wonwoo mengecup pipi lembut anaknya, mengelus rambut Taeho dan mengucapkan dia menyayangi Taeho sebelum Wonwoo pergi untuk membersihkan diri dan mengistirahatkan tubuhnya

☽☾

"c'mon kita sudah terlambat Taeho, hurry up" Wonwoo merapikan rambut Taeho di depan pintu apartemennya sebelum mereka berangkat

"sorry ayah aku bangun terlambat" ucap bocah itu menyesal menundukkan kepalanya

Wonwoo tersenyum teduh "it's okay ayah yang salah tidak membangunkanmu karna ayah juga kesiangan" mereka berdua terkikik bersama

Call You Mine | MeanieWhere stories live. Discover now