chapter 4

25 2 1
                                    

Seperti kebanyakan orang beranggapan, begitupun denganku hari ini adalah hari yang paling tidak diinginkan oleh anak anak sekolah, entah ada apa dengan hari senin, bahkan dengan mendengar namanya saja bisa membuat orang orang kelimpungan tak mau menyambutnya. Namun, mau tak mau kita semua harus menjalaninya.

Seperti saat ini aku berdiri untuk menunggu arka menjemputku, padahal kurasa ia marah padaku karena kejadian kemarin, namun mau semarah apapun dia padaku, dia takkan pernah membiarkan aku pergi sekolah dengan angkutan umum, lihat lah betapa protective nya sahabatku itu.

Sedang asyik dengan ponsel ku, kegiatanku teralihkan oleh bunyi klakson mobil arka, karena ku rasa dia marah padaku akhirnya aku naik ke mobil tanpa menunggu arka turun terlebih dahulu.

" Ar kemaren gue "

" seatbelt " ucapanku terpotong oleh arka

" iya tapi ar " lagi ucapanku dipotong olehnya

" seatbelt "

" Arka " ucapku dengan nada merengek, karena aku harap dengan aku merengek dia mau mendengar aku sebelum kita berangkat

" gue bilang pake seatbelt lo, kita udh mau terlambat dan lo malah ngulur ngulur waktu, waktu gue udh kebuang cuman buat jemput lo kesini, dan sekarang lo mau buang buang waktu lagi biar kita terlambat " ucap dia dengan nada dingin tanpa menoleh padaku

Akhirnya ku tarik dan pakai seatbelt sambil menunduk dan berucap lirih " sorry "
Sebenarnya aku ingin menangis tapi entah lah sekarang perasaanku campur aduk, kualihkan pandanganku keluar jendela sambil memikirkan perkataan arka tadi, sebegitu marahnya kah dia padaku.

Selama diperjalanan hanya ada keheningan, entah apa yang arka pikirkan dan aku sudah jelas memikirkan perkataan arka tadi, hingga akhirnya kita sampai di parkiran sekolah tanpa berbicara aku keluar dari mobil arka namun, sebelum aku keluar arka mencegahku
" Nay gue " kupotong ucapan arka

" gapapa ar, biar pulang dan seterusnya gue naik bis " lalu aku turun tanpa menghiraukan arka yang memanggilku.

Sampai di depan kelas sebelum aku masuk aku menanamkan niat dalam hati, apapun yang terjadi jalani. Oke aku masuk ke kelas, saat aku berjalann kearah bangkuku, aku melihat seseorang telah menduduki tempat ku hingga salah satu teman ku berucap " akhirnya gue gaperlu deket deket sama lo lagi, sekarang gue ada temen duduk baru, lo " ucap nia sambil menunjukku, nia itu teman dudukku selama ini, walau aku tau dia terpaksa karena bu runi yang menyuruhnya " pindah belakang "

Tanpa mau banyak berdebat akhirnya aku pindah duduk kebelakang, tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan bu runi yang kebetulan adalah walikelas kami masuk karena jam pertama adalah pelajaran dia matematika.

" selamat pagi anak anak " sapa bu runi saat masuk kelas

" selamat pagi bu " jawab serempak murid murid kelas

" baik kali ini kita akan membahas materi baru, yaitu materi mengenai trigonometri, jadi bla bla bla " jelas bu runi sepanjang jam

Dan sepanjang pembelajaran di kelas fokus ku teralihkan oleh perkataan arka tadi, apa benar aku ini hanya membuang buang waktu arka. Hanyut dalam pemikiran sendiri hingga akhirnya suara guru di depan terdengar menegurku

" Nayra gabriel kenapa kamu melamun, apa kamu tidak memperhatikan ibu? "
" eh bu maaf "
" sekali lagi kamu tidak memperhatikan, ibu suruh kamu keluar "
" baik bu maaf "

.............

Akhirnya bel pulang terdengar setelah sekian pelajaran membosannkan dilalui.
Setelah semua orang di kelas berlalu aku berjalan cepat menuju gerbang sekolah, belum sampai kurasa ada seseorang yang mencekal tanganku

" nay maksud gue tadi " kulihat dia menghela nafas frustasi, entahlah apa yang arka rasakan, yah orang yang mencegahku tadi adalah arka.

" gamasalah ar, sorry karena gue waktu lo kebuang sia sia " ucapku tanpa ekspresi, karena hari ini mood ku begitu berantakan

" nggak nay, lo ga buang buang waktu gue, sorry tadi gue cuman emosi nay, gue...gue khawatir sama lo, gue di pemakaman kebingungan liat lo tiba tiba pergi dalam keadaan nangis, dan lo ninggalin gue yang khawatir takut lo di jalan ada apa apa, dan gue dateng ke rumah lo, lo gamau nemuin gue, gue gamasalah kalo lo gamau gue antar, tapi lo bicara dulu sama gue. Kemaren lo tiba tiba pergi gitu ajh, sumpah nay gue khawatir, kalo terjadi sesuatu sama lo gue gabisa maafin diri gue sendiri, gue bakal ngomong apa sama nyo..." seketika arka terdiam membuatku heran

" nyo? Nyo apa ar? " tanyaku pada arka

" maksud gue, gue bakal bilang apa sama oma lo, nay sumpah gue minta maaf yah, dan jangan ulangi hal kaya kemaren lagi yah " tanya arka lirih

" gapapa ar emng kemaren itu salah gue, harusnya gue ga buat lo khawatir, sorry yah ar " balasku, mau bagaimanapun aku tak bisa marah lama lama pada arka.

...............

Hallo, ini pengalaman pertamaku menulis, mohon maklumi jika masih banyak kata kata typo bersebaran atau cerita yang kurang jelas.

Oh iya terimakasih untuk semua yang udh mau membaca ceritaku, aku berharap bisa menulis dengan baik setelah dapat respon yang baik dari kalian semua.

Jangan lupa vote dan comment disini
Aku sangat berterimakasih jika kalian ikut andil dalam ceritaku dalam bentuk dukungan dengan memberi suara untuk ceritaku.

Tengkyuuu wait for the next chapterr 😊😊😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story About NayraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang