Al masih fokus dengan kemudinya yang sesekali melirik gadis yang kini tengah tertidur pulas di sampingnya.
Pandangan Al tertuju pada ponsel Yuki yang bergetar karena ada panggilan dan di layar ponselnya terlihat huruf R.I.O. Seketika matanya sedikit memanas melihat pandangan tersebut.
Dengan lancangnya dan tanpa perasaan, Al menggeser ikon merah yang berarti menolak.
Tangan kekarnya kini mengarah pada wajah Yuki yang tertidur pulas, jemarinya perlahan menyusuri wajah ayu tersebut dan sesekali tersenyum tulus tanpa ada kata keterpaksaan.
Ia merasakan ada perasaan aneh, perasaan yang membingungkan menurutnya, perasaan yang tak ia mengerti sebelumnya bahkan sampai kini.
Pria itu kini tengah mengelus pipi chubby Yuki dan mencubitnya lembut, ia merasakan gemas pada gadis lucu di sampingnya itu. Sesekali ia merutuki tindakan konyolnya, namun apa di kata tindakannya di luar kendalinya.
Al melirik lampu lalu lintas yang masih menyala merah dan terlihat masih 22 detik lagi.
Cupp
Satu kecupan yang sangat lembut menghinggapi pipi Yuki.
Al tersenyum konyol memikirkan tingkahnya yang merasa seperti maling takut tertangkap basah oleh korbannya.
Ia menelisik memandangi wajah ayu Yuki seakan tak ada kepuasan di indera penglihatannya.
"Gadis ini benar-benar berbeda dari gadis lainnya" gumamnya dan kemudian kembali fokus dengan kemudinya di saat terdengar tlakson mobil di belakangnya.
---
Uaaaahhhm
Yuki menguap dan mengucek mata indahnya dan melihat ke arah Al yang masih fokus dengan kemudinya.
"Sini gantian nyetir Al" kata Yuki dengan suara khas bangun tidurnya.
"Nggak usah, lo tidur aja" jawab Al.
"Udah gue aja, gue tau lo udah capek 'kan? Secara udah lebih dari 2 jam nyetirnya dan lo juga lagi nggak enak badan" paksa Yuki.
"Gue nggak apa-apa Yuki" tegas Al.
"Berhenti atau gue bakal marah sama lo?" ancam Yuki yang otomatis langsung mendapatkan tatapan kesal dari Al.
"Kalau Yuki marah nanti giamana gue mengencaninya" pikir Al dan kemudian memilih mengalah dari gadis keras kepala itu.
"Lo makan dulu gih atau ngemil-ngemil biar gak drop nanti" kata Yuki dengan membuka ranselnya yang berisi banyak cemilan dan kotak bekal.
"Buat lo aja, itu 'kan punya lo" tolak halus Al, namun ada sedikit keinginan untuk memakannya.
"Nggak usah gengsi, gue nggak akan bilang sama semua orang tentang ini" jawab Yuki dengan santai seperti tau apa yang dipikirkan oleh pria disampingnya itu.
"Tentang apa?" tanya Al penasaran.
"Ada deh" ledek Yuki dan kemudian menyetir mobil Al.
Al membuka bekal yang bergambar doraemon juga dan ternyata isinya ada nasi putih, telur ceplok dan sosis bakar.
"Itu buatan gue, itu kesukaan gue jadi sorry kalau lo nggak suka ataupun nggak enak" sambar Yuki saat Al menatap aneh bekal Yuki.
"kenapa lo buat sendiri?" tanya Al dengan rasa penasarannya pasalnya jika di nalar Yuki bukan anak orang susah, masak iya pembantu saja tidak punya.
"Rumah gue nggak ada pembantu jadi orang rumah semuanya mandiri'' jawab Yuki dengan mantap.
"Lo 'kan orang kaya masa nggak punya pembantu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/150985449-288-k520849.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergaulan Bebas ( Tersedia PDF )
RomanceBerawal dari pertaruhan konyol itu membuat gue terperangkap dalam jurang cinta, awalnya gue hanya mempermainkan dan menyukai kepolosannya dan sialnya gue jatuh dalam pesonanya miris bukan?.