PROLOG

32.8K 1K 57
                                    

WELCOME DI NEW VERSION-NYA ELLIA CAKRA!!!!

HAPPY READING ALL

"Bang Cakra.."

Cakra menoleh saat namanya dipanggil oleh suara mungil nan menggemaskan.

"Heum?" Cakra menolehkan kepalanya pada Ellia yang sedang bermain pasir di belakangnya.

"Look! I built a castle, this is for our future! You'll be a king and I'll be your queen!" Ellia memamerkan senyum manisnya pada Cakra, gadis kecil yang mewarisi kecantikan ibunya itu menatap berbinar pada Cakra yang nampak biasa saja.

"Oh come on El, we're still children." balas Cakra cemberut, belakangan ini Ellia terus-terusan saja bertingkah aneh, hingga membuatnya malas menginap dirumah Aunti Kinannya.
"Lagipula istana milikmu jelek. Bang Cakra tak mungkin suka!" serobot Al meledek saudari kembarnya.

Ellia cemberut, matanya berkaca-kaca, ia pun menghancurkan istana pasir miliknya lalu pergi meninggalkan Cakra dan Alif yang tertawa puas melihat tingkah konyol Ellia.

"Bunda!!!" Ellia menubruk badan Kinanthi yang asyik mengobrol bersama Renata sambil menikmati es kelapa muda.

"Heyy little girl.. Why are you crying?" tanya Kinanthi sambil merapikan rambut putri kecilnya.
"Bunda.. Bang Cakra sama Kak Al nakal." adu gadis kecil itu sambil memanyunkan bibirnya.

"Beri tau Bunda dan Mommy, apa yang dilakukan dua pria kecil itu padamu."Tanya Renata sambil mengusap pipi tembam kemerah-merahan milik Ellia.

"Mom, Bun, Tadi El bikin istana, terus El mau Bang Cakra jadi raja terus El jadi ratu, tapi bang cakra nggak mau.. Terus kata Kak Al istana El jelek makanya Bang Cakra nggak mau."  Ellia bercerita dengan nada jengkelnya, namun terdengar menggemaskan dintelinga kedua wanita dewasa itu. Anak-anak jaman sekarang memang ada-ada saja.
"Ratu?" tanya Kinanthi membeo menahan kikikan gelinya.

"Iya Bun, Ayah pernah ngomong ke El, kalau Bunda itu Ratunya Ayah, trus Ayah itu Rajanya Bunda. El mau kaya Ayah sama Bunda." ucap El polos.

"El beneran pengen jadi ratunya Bang Cakra?" tanya Renata yabg mulai tertarik dengan topik pembicaraan nglantur Ellia, ia memang selalu menginginkan anak perempuan yang menggemaskan seperti Ellia.

Gadis kecil itu mengangguk semangat, "Mau banget mom!" serunya.
"Nanti Mommy bilang ke Bang Cakra supaya El jadi ratunya Bang Cakra." Ellia bersorak riang dan memeluk erat Renata, "Janji?" tanya Ellia.
Renata mengangguk pasti, "anything for you little girl."

Kinanthi menatap bengong kearah Renata, "Kita akan menjadi besan." ucap Renata tertawa puas.
Siapa sangka cerita lama itu kini akan segera terwujud.

Ellia menutup kembali album foto masa kecilnya sambil tersenyum sumringah. Gadis yang kini berusia tujuhbelas tahun itu nampak begitu bahagia karena kurang dari enam bulan lagi ia akan resmi menjadi seorang istri dari lelaki yang telah menjadi pujaann hatinya sejak masih kanak-kanak.

Membayangkannya saja sudah membuat Ellia sebahagia ini, apalagi nanti mejalaninya.

Ya Tuhann, ia benar-benar tak sabar!
“Senyum-senyum terus!! Tau deh ya yang bentar lagi mau kawin.”

Ellia berdecak sebal memandang Alif, kembarannya. “Sirik aja lo!”

Alif terkekeh sambil mengacak rambut Ellia dengan gemas “Belajar sana, jangan nge-halu terus. Udah mau ujian nasional juga lo.” Ujar Alif serius.

Ellia cemberut seketika, ia paling benci dengan yang namanya belajar “Males ah, lagian gue belajar apa kaga sama aja, otak gue mah udah mentok segitu-gitu aja.”

Young Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang