Part 1 Gadis Absurd itu Calon Istriku

19.5K 895 35
                                    

voment guysssss
Ellia cakra baliiiqqq lageee😂😂😂😂

"Assalamu'alaikum abang calon imam." suara cempreng seorang gadis cantik yang tiba-tiba muncul dari kaca jendela mobil sport yang sejak tadi terparkir di luar sekolahnya.

"Waalaikumsalam." jawab laki-laki tampan yang nampak fokus dengan game di ponsel pintarnya. "Buruan masuk." Titah Cakra

Ellia mengangguk, gadis cantik itu berlari mengitari mobil milik Cakra lalu mendudukan dirinya dikursi penumpang.

"Gimana? Bisa ngerjain soalnya?" tanya Cakra pada Ellia yang sedari tadi mengamati Cakra dengan tatapan penuh cinta, dan kekaguman. Gadis itu benar-benar tak mmengizinkan nikmat Tuhan ini terlepas dari penglihatannya barang sedetik saja.

"Hmm, biasa aja, yang bisa aku kerjain ya aku kerjain, sisanya aku cap cip cup." Jawab Ellia santai dengan senyuman polos dan tulus khas dirinya. Ia tak peduli lagi, yang penting ia usdah berusaha. Sejauh ini ia masih memegang prinsip 'Datang, Kerjakan,Pulang, dan Lupakan' dalam menghadapi ujian. Dan tak terlalu buruk, buktinya ia selalu naik kelas kok.

Cakra mendengus "Kamu kok kaya nggak niat gitu sih sekolahnya? Ini UN loh El, jangan main-main." omel Cakra, sejak hari dimana ia resmi menerima perjodohannya dengan Ellia tepatnya setahun lalu, kini mereka menjalani proses pacaran, entahlah apa maksudnya, Cakra hanya menuruti apa keinginan Ellia, meski kadang ia terganggu dengan sikap posesif dan kekanak-kanakan Ellia yang semakin menjadi-jadi.

"Abang ganteng deh, Ellia jadi makin cinta." ucap Ellia tak peduli dengan pertanyaan yang dilontarkan Cakra tadi.

"Terserah." dengus Cakra sebal, ia tak ingin melanjutkan perdebatan tak berujung ini, yang ada nanti ia mati muda karena darah tinggi.

Ellia tersenyum kecil, ia menarik satu tangan Cakra lalu menciumnya dan menggenggamnya hangat, tangan kecil nan halus milik Ellia begitu berbanding terbalik dengan tangan Cakra yang berotot, besar dan sedikit kasar, namun justru dari tangan mungil ini lah Cakra merasakan ketenangan yang tak ia dapat dari siapapun, kecuali mommy-nya.

"Otak El cuma pas-pasan Bang, setiap hari Ellia belajar tapi El tetep aja oneng. Tapi El bisa pastiin El bakalan jadi istri yang baik buat abang, dan ibu yang hebat buat anak-anak kita besok." ucap Ellia tanpa keraguan sedikitpun di dalamnya, ucapan itu mungkin terdengar seperti bualan semata, namun siapa yang tau bahwa gadis itu henya memiliki satu mimpi, mimpi sederhana dimana ada Cakra di dalamnya.

Cakra mengehela nafas pendek, ia lemah saat dihadapkan dengan keluguan dan kepolosan Ellia yang seperti ini. Gadis itu begtu naif, ia selalu bermimpi tanpa beban sedikitpun selayaknya di negeri dongeng.

Sejurus kemudian lelaki itu menoleh dan tersenyum pada Ellia, ia mengusap pucuk kepala Ellia dengan lembut.

Mereka pun saling menggenggam tangan satu sama lain, dan sungguh hal kecil ini membuat hati Ellia berbunga-bunga.

Ellia begitu bahagia, sejak makan malam setahun lalu, saat ia dan Cakra dijodohkan, sedikit banyak Cakra mulai berubah menjadi lebih hangat padanya, meski terkadang sifat galak, dingin, dan bossy nya sering kali mendominasi, tapi Ellia tetap merasa bahagia.

"Abang Calon Imam.." panggil Ellia manja sambil terus mengusapkan tangan Cakra di pipi putih dan chubby miliknya.

"Hmm?" jawab Cakra yang masih fokus menyetir dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota Jakarta yang cukup macet.

"Laper nih." keluh Ellia memandang Cakra dengan tatapan memelas miliknya, perutnya kini benar-benar keroncongan.

Semenit, dua menit, tiga menit, bermenit menit kemudian.
Cakra hanya diam tak menimpali. Lelaki itu terus melajukan mobilnya dengan santai, seolah tak mendengar rengekan Ellia.

Young Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang