Chapter 2 - Tetangga baru

9 2 1
                                    


"Hosh.. hosh.. lantai berapa sih?!" Tukas Clara kesal dengan napas yang sudah terengah-engah. C'mon man, Sudah berapa anak tangga yang mereka lewati di apartemen mewah ini!

Caitlin terkekeh kecil, "Sudah sampai, di lantai ini kok." Ujarnya santai sambil berjalan menuju pintu kamarnya yang kebetulan sangat dekat dengan tangga.

"Keparat, kau bilang liftnya rusak?!" Seru Clara tak percaya setelah matanya mendapati lift yang terletak di sebrang mereka baru saja terbuka, menampilkan sepasang kekasih yang sedang bergelayut manja. Tentu saja ia emosi, kenapa mereka harus capek-capek naik tangga kalau ternyata liftnya bisa dipakai?!

Dengan cepat Caitlin menoleh ke arah lift dan terkejut. Hell, tadi sebelum ia pergi keluar liftnya memang rusak. Apa mungkin sudah diperbaiki? Kok cepat sekali ya..

"Haahh!" Clara menghembuskan napasnya tepat di depan wajah Caitlin. Membuat gadis itu reflek memalingkan wajahnya.

"Bangsat!"

"Kau kenapa jadi bengong? Buka pintunya." Tukas Clara tak sabaran.

Dengan cepat-cepat, Caitlin membuka pintu kamarnya dan mereka berdua pun masuk. Caitlin bergegas mandi, sedangkan Clara menyusun-nyusun barangnya lalu tergeletak pasrah di kasur besar Caitlin. Uh--lelahnya..

Ding-Dong...

Bel kamar Caitlin berbunyi. Seketika membuat Clara reflek mendudukkan badannya. Ia menatap ke pintu kamar mandi. "Cait, ada yang datang."

"Hah? Siapa?" Tanyanya dari dalam kamar mandi.

"Tidak tahu, belum ku buka."

Ding-Dong...

"Buka saja, siapa tahu ada yang penting."

Tak ada jawaban.

"Clar?" Tanya Caitlin lagi.

"Uh-- aku takut."

Ding-Dong...

"Cait, cepatlah.." Desak Clara dengan suara sedikit bergetar. Sumpah mati ia sangat takut untuk saat ini. Sudah hampir jam 10 malam, dan ada orang yang bertamu ke tempatmu? Hiiyy, merinding.

Ceklek..

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Caitlin yang sudah lengkap berpakaian dan handuk melilit di kepalanya. Ia menatap datar Clara yang meringkuk di sudut tempat tidurnya. Astaga, umur saja yang sudah dewasa, tapi mental masih anak-anak.

Caitlin keluar dari kamarnya kemudian berjalan menuju pintu, dan dengan cepat disusul Clara dengan sedikit berlari. Kok dia jadi parnoan?!

Ceklek,

"Hai?"

Caitlin sedikit terkesiap saat melihat Edward berdiri di depannya dengan seikat bunga mawar di genggamannya. Dan jangan lupa, pria itu tersenyum sangat menawan.

"Astaga, kau mengagetkan ku."

Clara yang semula merunduk di belakang Caitlin, dengan cepat menegakkan badannya dan mengerut kesal. "Hey, ini sudah hampir jam 10, dude."

Edward terkekeh geli, ia menyodorkan seikat bunga yang dipegangnya kepada Caitlin. "Ini, untukmu."

Caitlin menerima bunga itu dengan alis terangkat heran. "Apa ini?" Tanyanya serius.

Edward menatap bunga itu sambil menunjuk nya, "Oh, itu bunga."

Gubrak! Caitlin rasanya ingin mencampakkan bunga itu ke wajahnya saja saat ini. "Anak bayi belum bergigi juga tahu kalau ini bunga! Maksudnya, kenapa kau memberiku bunga ini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Or ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang