Gue tau lo belom vote - Marklee
Enjoy the story!
Banyak riset yang sudah membuktikan, semakin dilarang, semakin besar pula keinginan mencoba karna bertambahnya rasa penasaran. Seperti yang sedang ku lakukan saat ini, berdiri tepat di depan toko Wicca. Walaupun Hyunjin sudah memperingatiku agar tidak kembali tapi tetap saja aku masih penasaran dengan perkataan Wicca-nim saat itu.
Aku menghela nafas berat, sebenarnya aku takut untuk kembali tapi ku tetap memantapkan hati agar tetap tenang. Aku membuka pintu toko dan memasukinya perlahan. aura diluar dan didalam sangat terasa berbeda. Setelah masuk rasanya aku berada di dunia yang asing, sunyi, dan gelap. Aku berjalan perlahan menelusuri toko sambil melirik beberapa barang yang di pajang. Aku menelan air ludahku setelah kembali teringat perkataan Hyunjin tentang barang yang dihunii oleh hantu, membuatku merasa diperhatikan.
"aku sudah menduga kau akan kembali."
Aku tersentak sambil memutar tubuhku ketika mendengar suara dari arah belakang. Wicca-nim sudah tersenyum menatapku dengan angkuhnya. Semua pakaiannya berwarna gelap, rambut panjangnya keriting terurai dan sedikit berantakan. Namun tidak sama sekali terlihat menyeramkan layaknya penyihir yang ada di film atau buku. Ia berjalan melewatiku lalu duduk di kursi besar disalah satu sudut ruangan.
"Hyunjin pasti sudah memberitahumu sesuatu bukan ?"
Aku membulatkan mataku kembali terkejut. Sepertinya Wicca-nim benar-benar tahu segalanya. "jadi ada keperluan apa nona ?" tanya Wicca-nim sambil memperhatikan ku dari ujung kepala sampai kaki.
"umm---perkataan mu kemarin, tentang mengirim kelebihan ku ini pada orang lain, maksudku--- apa kau bisa membantu ku untuk itu ?" tanyaku sedikit terbata-bata, ada rasa ragu dalam diri tentang ini, namun diriku yang lain menginginkan ku menjadi manusia normal. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, aku menginginkan itu.
"aku ? membantumu ? tidak bisa!" jawabnya santai sambil memperhatikan cincin di jarinya.
"Ne?" bingungku.
"aku bukan penyihir sempurna lagi setelah melakukan kesalahan besar, dulu sekali---aku mencoba untuk menukar takdir, aku pikir itu akan membuat hidupnya seimbang, namun justru itu kesalahan besar yang sudah ku buat. Semua kekuatan ku gunakan untuk menukar takdirnya, dan ya, berhasil---aku senang bisa melakukan itu namun ternyata saat itu pula aku sudah tidak bisa melakukan apapun dengan kekuatanku. Yang tertinggal hanya feeling yang kuat untuk menebak dan ilmu-ilmu hitam yang pernah ku pelajari." Ceritanya sambil memandang ke arah luar toko.
Aku menatapnya malas sambil menahan emosi, penyihir macam apa yang sudah tidak punya kekuatan ? dan dia masih menyebut dirinya sendiri penyihir ? yang benar saja. Percuma aku kemari, ternyata ia sama sekali tidak bisa membantu.