Yeonjunku, 2020 [YeonGyu] - Hiatus

Three

═════ ✥.❖.✥ ═════
YeonGyu Nation
═════ ✥.❖.✥ ═════

Hey.

Namaku Yeonjun. Lengkapnya Choi Yeonjun. Mahasiswa angkatan 2017, berkuliah di sebuah Universitas negeri ternama. Aku lahir di Bundang pada 13 September 1999.

Ayah mengirimku ke Seoul untuk berkuliah, katanya di Seoul bagus. Sebagai anak satu-satunya dan pewaris dari keluarga Choi, aku menyanggupinya.

Menurutku hidup disini kurang lebih selama hampir 3 tahun masih terbilang biasa saja. Belajar, nongkrong, bermain game.. apa lagi?

Tapi setelah aku berpikir demikian, aku bertemu pandang pertama kali pada lelaki imut dan menggemaskan. Calon degem, hmm.

Ia memiliki mata yang besar, rahang yang sedikit lembut dengan kulit putih mulus. Rambutnya yang berwarna hitam itu, ah.. gemas sekali. Ke kampus selalu menggunakan sweater, atau kemeja yang kebesaran. Tentu saja keimutan nya bertambah berkali-kali lipat!

Wangi jasmine yang menguar dari tubuhnya membuatku mabuk. Pemilik lesung pipit itu sudah aku targetkan, tak boleh ada yang mendekatinya!

Tak kusangka... Ternyata dia diam-diam memperhatikanku. Kudiamkan saja dulu, sampai kapan dia akan bertahan menjadi pengagum rahasiaku.

Mungkin setelah aku bisa mendekatinya, kehidupan kampus dan pendewasaan diriku akan sedikit berubah. Ayah, pulang nanti aku akan membawakanmu calon istri idaman yang imut, cantik dan menggemaskan. Mungkin dia pintar juga karena kulihat keluar masuk di area gedung analis kimia. Oho, benar-benar tipeku.

.

.

.

Hari ini Yeonjun mengajak Beomgyu ke toko buku. Alasannya, temani membeli komik.

Yeonjun bahkan tidak suka membaca.

Ya kan namanya modus buat deketin degem, gitu lo.

Yeonjun sudah berdiri di depan pintu apartemen Beomgyu, tinggal menunggu si manis untuk keluar, lalu berangkat.

Cklek.

"Kak Yeonjun!" Sapa si manis dengan ceria, meningkatkan tingkat keuwuan menjadi level tertinggi. Yeonjun gak kuat cuy.

"E-eh.. iya, Gyu. Ayo, berangkat."

Kali ini mereka berjalan kaki, dengan tangan yang bertautan serta degupan jantung mereka yang entah sejak kapan mulai tak beraturan. Yeonjun diam-diam melirik Beomgyu yang memainkan ujung sweater nya dengan tangan kiri, menunduk dan tak berani bicara. Yeonjun gemas, ingin pergi ke hotel saja!

EITS, BELOM WAKTUNYA.

"Nah, sampai." Beomgyu yang melihat gedung toko buku itu bertepuk tangan kecil dengan senyuman mengembang. Yeonjun yang melihat itu mengusak rambut Beomgyu dengan gemas.

"Jangan gemas-gemas gitu, ntar aku terkam, loh!" Ucap Yeonjun, lalu mendahului Beomgyu memasuki toko.

"Kak Yeonjun ihhhh-!" Beomgyu mempoutkan bibirnya sambil menghentak-hentakan kaki, membuat Yeonjun terkekeh geli.

Sampai di dalam, Beomgyu langsung berlari ke kumpulan buku kimia untuk mahasiswa (iyain aja, orang pinter). Yeonjun yang melihat itu tidak habis pikir, "Aku ngajak dia kesini buat seneng-seneng, dianya malah niat belajar. Cocok ga sih aku sama dia? Sialanh ngerasa cetek banget sama dedek gemes."

"Kak Yeonjun!" Panggil Beomgyu pada Yeonjun. Yeonjun menghampiri Beomgyu dan melihat apa yang benar-benar dia inginkan dari kecil.

Sebuah poster terpampang.