Dua ✓

222 27 4
                                    

Hari ini kita berangkat ke Seoul. Paginya sempet ada keributan karena Nenek gak ngebolehin gue dan Chenle kesana, tp Daddy berhasil menyakinkan. Sejujurnya gue gamau, tapi Chenle bilang 'gapapa cik, di Seoul bisa bebas.' oiya bener juga.

Sore ini gue, Chenle, Ningning, dan Jisung berangkat ke Seoul. Rencananya sih gue dan Chenle bakal satu sekolah.

"Jangan ngeyel ya sama kokoh kalian, nanti mommy suruh balik lagi ke Shanghai biar dipenjara nenek lagi." Wooo ya jangan dong mom.

"JANGAN DONG MOMMY." teriak Chenle memenuhi seisi ruangan, alay bet.

"Ssstttt Chenle bacot." tegur gue.

"Udah sana, pak Fiu dah nunggu di pesawat." kok sedih ya ninggalin Shanghai.


SEOUL, KOREA SELATAN

"Jisung kamu pulang sana." gue masih binggung deh, sebucin apa Jisung ke Ningning, ini udah di depan rumah koh Sicheng masih aja ngikut.

"Iya cik, rumah Jisung cuma di depan kok."

"Lah rumah lu didepan doang sung?" tanya Chenle.

Jadi kita itu kenal sama Jisung, tapi gatau rumah dia dimana, soalnya dianya yang ke Shanghai nyamperin Ningning kalo liburan.

"Iya koh chen."

"JANGAN KOH CHEN NAPA." suara lumba-lumba Chenle menggema, rasanya pengen gue lempar dia ke kandang panda aja.

"Hehehe maaf koh Chenle."

Kita bertiga masuk kedalem rumah koh Sicheng setelah Jisung diteriakin sama mamanya, ngancem mau lempar pake ember jemuran. Taunya Jisung pergi ke Shanghai ga bilang mamanya, dan langsung kontak Ningning minjem pesawatnya Chenle. Jangan ditiru ya teman-teman.

"Cik, koh, kayaknya koh Winwin kerumah temennya deh." gue dan Chenle lagi asik ngupas jeruk mandarin langsung noleh ke Ningning yang dari tadi kayaknya muterin rumah nyariin koh Sicheng, naik hoverboard dia.

" gue dan Chenle lagi asik ngupas jeruk mandarin langsung noleh ke Ningning yang dari tadi kayaknya muterin rumah nyariin koh Sicheng, naik hoverboard dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu aja elah, nanti juga balik sendiri." sahut Chenle, dengan santai nyomot jeruk gue.

"Nyomot aja terus, buka sendiri sana lu." ya gue ga terima dong, jeruk gue diembat lele.

"Cicik mah gitu, kalo pelit ntar seret jodoh lu." protesnya, mukanya udah mode sok bete gitu, pengen gue tampol pake guci keramatnya nenek.

"Ribut mulu kalian, tapi gapapa ningning suka keributan, kamar cicik sama kokoh di atas ya, ada namanya kok."

"Mei, lu sama koh Sicheng cuma tinggal berdua?" kok gue kepo banget ya, gapapa sih sama adek sendiri.

RICH SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang