Pagi yang indah di negeri Yokohama, di sebuah desa hiduplah seorang pemuda dengan manik heterochrom hijau-ungu hidup damai seperti biasanya. Kicauan menandakan damai, namun kenyataan tak sesuai ekspetasi.Kehidupan pemuda itu berubah, semenjak ayahnya pergi merantau entah kemana. Kini dia hidup dengan ibu tiri dan saudara-saudaranya itu.
"Nee, Sabuwo-kun ... sejak kapan kau mau tidur? Kau mau bersantai?"
Masih pagi padahal, matahari baru terbit sudah terdengar suara ibu tirinya yang sangat khas dengan keimutan.
"Berisik, ini masih pagi. Lagipula kenapa harus bangun sepagi ini?"
"Jadi kau tidak ingin bangun?" Suatu keanehan terjadi. Suara yang imut itu berubah menjadi suara yang berbeda. Saburo tau sendiri bahwa jika suara ibu tirinya berubah suara, sikapnya juga berbeda.
Saburo langsung bangun dari tidur, membuka pintu kamarnya, "Baiklah ... jadi kau mau apa?" Ucapnya seraya mengucak-ucak mata.
"Nee, cucian sudah menumpuk. Kau tau sendiri kan aku tidak ingin membuat klien menunggu, jadi...."
"Kau ingin aku mencucinya? Ayolah ini bukan dongeng, lagipula biasanya kan kau sendiri yang melakukannya?" Ucapnya memotong perkataan ibunya itu.
"Jadi kau tidak mau?" Suara nya berubah lagi, aura gelap dimana-mana. Tiada pilihan lain dia terpaksa melakukan itu.
"Baiklah, akan kulakukan." Ucapnya seraya berjalan menuju dapur.
"Bagus, itu baru anakku!" Ibunya tersenyum sembari menikmati permen.
"Anakmu, kau bilang?" Ia bergumam dalam hati.
👠👠👠
"JADI MAKSUDMU ANAKKU TIDAK AKAN MENIKAH?!" Nada tinggi Raja dari Yokohama terdengar menggelegar, semua orang di kerajaan tau dengan seperti apa ganas nya Raja itu.
"Maaf Yang Mulia, maksudku bukan begitu." Permal terkenal dari negeri Nagoya, meletakkan tongkat aneh nya di lantai, dan duduk menghadap Raja itu.
"Bukan begitu maksudku, anakmu pasti akan menikah, semua manusia pasti akan menikah jadi tenang saja." Ucapnya seraya meminum teh.
Emosi Raja menaik, dia berdiri dari singgasananya dan duduk menghadap peramal itu dengan sinis, "Ku jelaskan sekali lagi ya? Banyak pemuda yang melamar anakku, tapi tidak ada yang cocok." Raja memegang rambut peramal itu. "kalau kau tidak bisa membaca siapa pasangan anakku, akan ku botakkan rambut merah mu itu ingat!"
"Samatoki ... ah tidak maksudku Yang Mulia, harap tenangkan dirimu." Penasihat kerajaan menenangkan Rajanya yang terkenal dengan emosi yang tinggi, kemudian membenarkan kacamatanya.
"Berisik kau Jyuto, bicara lagi ku patahkan kacamata mu itu!"
Tidak ada tanggapan dari penasihat itu, dia hanya diam dan membenarkan kacamatany lagi.
"Jadi, apa yang bisa kau baca?"
"Oh, Yang Mulia ... aku bisa membacanya!"
"CEPAT KATAKAN!!!"
"Satu kata yang bisa ku baca Yang Mulia, pasangan anakmu adalah pemuda yang memiliki mata yang berbeda warna."
👠👠👠
Sudah hampir selesai Saburo mengerjakan pekerjaan ibu tirinya itu, tinggal satu baju lagi lalu selesai. Namun cobaan datang berkali-kali, kakak kedua nya mengganggunya dan menyiramkan air ke cucian yang sudah dibersihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Switch Role ; Cinderella! ✦ Yamada Saburo❞ [✓]
FanfictionHidup pemuda bungsu di IKB, mendadak berubah. Dia seperti terbawa dalam arus dongeng. Akan kah dia betah hidup disana? Warning : Gaje, OOC! Hypnosis Microphone © King Record Story © airaichi Cover © stargreenly