Hari dimana pesta dansa saat ini dimulai, pesta besar-besaran terjadi di Yokohama, namun apa yang dilakukan Putri [Full Name] saat ini? Dia menganggap seperti pesta ini bukan dilakukan untuknya.
"Baiklah, Tuan putri [Name] sangat bagus dengan gaun itu." Ucap Gentaro seraya selesai mendandani [Name].
"Gentaro! Gaun ini sangat menyebalkan, renda dimana-mana, dan ... berat!" Keluh [Name].
Namun yang dikatakan Gentaro memang benar. Dia saat ini terlihat sangat cantik. Rambutnya juga sangat indah. [hair/colour] dihiasi mahkota yang berkilau begitu melambangkan Putri kerajaan.
"[Name], dasar kau mirip sekali dengan ibumu ... cantik!"
Raja memasuki kamar [Name] saat ini, terpaku melihat penampilan [Name]. Pesta dimulai malam ini. Waktu sudah menunjukan pukul lima sore. Memang waktu yang tepat untuk pembukaan.
👠👠👠
"Ah tapi, seperti nya baju ini sangat merepotkan!" Ucap dari kakak tertua sembari memakai pakaiannya.
"Nii-chan, kau terlihat keren menggunakan baju itu!"
"Ah iyakah? Ngomong-ngomong kau juga keren menggunakan baju itu," pujinya. "Oh ya Saburo dimana? Dia serius tidak ingin ikut?"
"Eum, eum!! Saburo-kun sudah mengatakannya kepadamu bahwa dia tidak ingin ikut." Ramuda menjelaskan.
"Ah begitukah, sayang sekali. Lebih bagus kalau dia ikut."
Ramuda hanya tersenyum mendengar itu dari Ichiro. "baiklah kita pergi sekarang?" Ajaknya.
Sementara di lantai dua, Saburo sangat sedih di kamarnya saat ini. Karena sedihnya dia menceritakan nasib yang menyedihkan kepada tikus dan kecoa yang lewat.
"Huh bodoh, siapa juga yang peduli dengan pesta dansa itu!" Ucapnya sembari memukul dinding kamar itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Pesta saat ini pasti sudah dimulai, pasti sangat menyenangkan bertemu dengan putri yang katanya cantik nya luar biasa itu.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, "anak muda kau ada di dalam kan?"
Saburo yang mendengar suara ketukan itu terdiam sejenak, siapa itu? Kenapa ada orang dirumahnya saat ini. Bukankah yang lain sudah pergi ke pesta dansa?
Saburo memberanikan dirinya membuka pintu kamarnya, jangan-jangan dia pencuri? Ah tidak yang namanya pencuri tidak akan mengaku. Jadi dia adalah pria yang tinggi, rambutnya panjang memakai pakaian dokter, siapa dia?
"Kau siapa?" Ucapnya gugup.
"Aku ya? Namaku Jinguji Jakurai. Aku hanya kebetulan lewat di depan rumahmu dan mendengar suara tangisan, apa itu kau?"
"Bukan kok itu bukan aku!"
"Oh ya, bukannya sekarang semua orang lagi pergi ke pesta dansanya Raja? Kau tidak tertarik anak muda?"
"Siapa peduli dengan pesta itu!" Saburo memalingkan muka.
"Jangan berbohong dengan dirimu sendiri anak muda, aku tau kau ingin pergi ke pesta itu."
"Jangan bercanda kau....,"
Saburo diam tiba-tiba, pemuda itu mengeluarkan tongkat. Tidak bukan tongkat itu seperti mic yang dimiliki ibu dan kakak-kakaknya. Pemuda itu bernyanyi dengan mic itu namun anehnya Saburo tidak bisa mendengar liriknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Switch Role ; Cinderella! ✦ Yamada Saburo❞ [✓]
FanfictionHidup pemuda bungsu di IKB, mendadak berubah. Dia seperti terbawa dalam arus dongeng. Akan kah dia betah hidup disana? Warning : Gaje, OOC! Hypnosis Microphone © King Record Story © airaichi Cover © stargreenly