4.

216 36 16
                                    

"Siapapun kejar pria itu!"

[Name] menggerakkan semua pasukan kerajaan untuk mengejar pria yang diajaknya berdansa tadi. Semua Parajurit telah mencari di semua sisi Istana, alhasil tidak ketemu di manapun.

Semua tamu heran mendengar bahwa pasangan Putri hilang entah kemana. Raja yang awalnya senang bahagia dan tentram juga ikutan panik karena seseorang yang meluluhkan anaknya kabur ntah kemana.

"Siapapun, tolong jangan gagal kan ini lagi!" Ucapnya menunduk.

"SEMUA CARI PEMUDA YANG BERDANSA DENGAN PUTRI ATAU TIDAK KU PECAT KALIAN SEMUA!" Raja berteriak dari singgasana nya.

Namun memang kenyataan tidak sesuai ekspektasi, semua orang sudah mencari di dalam dan luar istana. Namun tidak ada yang menemukan orang yang dimaksud.

"Sebelumnya maaf menganggu Putri [Name]." Seorang Parajurit menemui putri.

"Apa lo, kalau lo gabisa nemuin dia gausah menghadap ke arahku!" Ucap Putri sinis.

"Maaf mengganggumu Tuan Putri, bukankah lebih baik jika mencarinya dengan nama?"

"Oiya astaga, kenapa aku bodoh sekali...," [Name] memukul kepalanya saat ini. "Namanya adalah...," Dia menunduk sembari memegang kepalanya, "Namanya siapa, astaga padahal aku barusan bertemu dengannya bodoh aku bodoh." Dia bergumam.

"Tuan putri?" Panggil Parajurit itu pelan.

"Aku tidak bisa mengingat namanya."

"Astaga, kalau begitu bagaimana kita mencarinya."

"Aku tidak mau tau yang pasti kalian harus mencarinya!"

Sementara disisi lain, Ramuda dan anak-anaknya mendengar kegelisahan keluarga kerajaan saat ini. Dia malah penasaran apakah itu beneran Saburo atau bukan?

"Ichiro, Jiro kita pulang yuk." Ajaknya ke anak-anaknya.

"Tapi, ini belum selesai loh." Jawab Ichiro.

"Itu benar, lagipula aku masih menikmati makanan disini, enak sekali!" Ucap Jiro sembari menikmati makanan.

"Itu bisa dilakukan kapanpun, yang penting kalian harus pulang sekarang." Ramuda menarik tangan Ichiro dan Jiro.

Sementara di sisi lain keluarga kerajaan masih mencari pemuda itu. Namun hasilnya masih nihil. Tapi suatu keanehan terjadi, seorang Parajurit menemukan sepasang sepatu dengan perak emas. Apakah itu milik pria tadi?

"Tuan putri." Parajurit itu memanggil pelan.

"Ada apa! Sudah kubilang kalau tidak menemukan pria itu jangan menggangguku!"

"Aku menemukan ini," ucapnya seraya menunjukan sepatu yang ditemukannya tadi. "Apakah ini milik pria itu?" Ucapnya memberikan sepatu yang ditemukannya.

"Iya benar! Ini sepatu miliknya, apa dia sudah pulang? Sial aku belum sempat menanyakan alamatnya. Apakah aku tidak akan bertemu dengannya lagi?" [Name] memeluk sepatu itu.

Gentaro sebagai pengasuh pribadi merasa sangat sedih melihat ini. Dia sudah menganggap [Name] adalah anaknya sendiri.

"Raja aku punya saran." Ucapnya berbisik di telinga Samatoki.

"APA?KALAU ANEH-ANEH GUA PECAT LO!"

"Dengerin aja dulu udah main pecat-pecat saja." Jyuto menyambung perkataan Raja dengan Gentaro.

"Berisik Lo Jyuto, kelinci lu mau gua jadiin sate?"

Jyuto hanya terdiam mendengar itu dari Samatoki. Dia membenarkan kacamatanya, "Terserah kau saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❝Switch Role ; Cinderella! ✦ Yamada Saburo❞ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang