"Gue bakalan berhenti ngoceh kalau lo lepasin gue! Sekarang! " Seokjin menghentakan kakinya pada lantai mobil dengan sebal. "Dasar orang gia! Lo tahu nggak, kelakuan sinting lo tadi udah ngerusak suasana ulang tahun sahabat gue! "
"Oh, ya? Kayaknya ulang tahun Jimin nggak kacau, deh. Mungkin cuma perasaan lo. Jungkook kelihatannya fine-fine aja, kok. "
"Lo! "
"Lo apa? "
"Ck. Nggak ada! " Seokjin merasa sangat kesal, dia merengut dan memalingkan wajahnya ke luar jendela.
Sialan, mobil mewah memang serba safety, umpat Seokjin dalam hati.
"Lo mau bawa gue ke mana?! " tanya Seokjin jutek, dia setengah membentak. "Mau lo apaan, sih? "
"Apartemen. Gue mau bawa lo ke apartemen gue. Hari ini dan seterusnya, lo bakalan jadi milik gue. "
"What the hell?! Ko kira gue apaan?! " Seokjin berteriak, tatapannya nyalang. "Gue bukan uke murahan! Shit! "
"Lo nggak takut sama gue? "
"Buat apa gue takut? Emangnya lo beneran mau nyulik gue?! " 'Kalau nyulik gue bisa kabur, kan? ' dalam hati Seokjin mulai berdebat dengan dirinya sendiri.
"Gue beneran nyulik lo. And, kayaknya lo nggak bisa kabur ke mana-mana. Soalnya apartemen gue di lantai dua belas dan nggak ada jendelanya. Ya... Kecuali yang langsung ke arah luar bangunan. Itu pun kalau lo berani terjun bebas. "
"Cih! Nyebelin lo, setan!!! "
"Gue manusia. "
"Setan, lo setan!!! "
Seokjin memukul kepala Taehyung berkali-kali. . . . .
Brak!!! . . . .
Saat itu juga semuanya terasa begitu cepat dalam pandangan Seokjin, gelap, lalu berdenging.
Di lain sisi
"Daddy... Seokjin hyung baik-baik saja, kan? " tanya Jimin dia khawatir dengan hyungie kesayangannya.
"Baby gwenchana, dia teman Daddy, jadi jangan khawatir nee? " Jungkook mencoba membuat Jimin lebih tenang.
"jinjja? " ujar Jimin dengan wajah imutnya.
"Hmm, lebih baik kita sekarang melakukan kegiatan panas, seperti yang sudah Daddy janjikan. "
"Mwo?! Kegiatan panas diranjang, ayo Daddy, Chim suka kegiatan ini. " 'bener bener binal nih uke'
"No no no 'bukan lagu Apink' kita akan membuat ayam bakar sesuai janji Daddy. "
"ani~ aku mau kegiatan panas diranjang, aku sudah kenyang Daddy sungguh! "
"Hmm bagaimana ya? "
"Jebal~ Daddy... "
"Oke kita lakukan. "
Jungkook menggendong jimin lalu segera berjalan ke kamar mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'bang*sat ini bukan kamar gue'
'Eh iya aduh maap kuk'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook langsung meletakkan Jimin di ranjang sembari melumat dan menghisap bibir berisi Jimin. Terasa begitu cepat sampai sekarang bahkan sehelai benang pun sudah tak ada.
"Kau suka ini baby? " tanya Jungkook menunjuk Jungkook kecilnya, sebenarnya nggak kecil orang Daddy, kalo kecil nerobos hole Jimin mah cuma geli.
"Yes Daddy" jawab Jimin dengan mata tertutup menunggu diterobos oleh benda kesukaannya.
Jleb...
"Akhhh... Sakit Daddy... " Jimin meracau dengan kepala yang mendongak.
"Akan kubuat kau tak tidur malam ini, kau yang meminta ini kan? " masih sempat Jungkook berbicara dengan Jimin, Jimin tentu tau kalo sudah seperti pasti ia tak akan tidur malam dengan nyenyak.
