Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya , aku selalu saja terduduk di bangku taman ini entah apa yang membuat tempat ini selalu saja jadi tempat favorit ku selama sepekan ini.
Aku ingin mencari alasan yang tepat untuk aku jawab kepada orang-orang yang akan bertanya mengapa aku disini diam termenung hanya melihat sekitar dengan penyumbat telinga Yang selalu terpasang di telinga ku, mungkinkah karna pria itu? Atau karna keinginan ku sendiri ?
Aku selalu bertanya pada diri sendiri, tapi entahlah mungkin aku akan tau alasannya seiring berjalannya waktu.
Apa kalian ingin tau sedikit tentang masa kecil ku?
Nama ku Micelyn sejak kecil aku tinggal bersama paman&bibi adik ayah ku, orang tua ku bercerai saat aku berumur 7 tahun, pada saat itu aku mencoba untuk mengerti apa yang terjadi pada mereka tapi ayah ku hanya membawa ku pergi dan tidak pernah kembali kerumah kami, setelah umur ku menginjak 11 tahun ayah berkata akan pergi tapi ia tidak pernah kembali hanya berkata bahwa aku harus tinggal bersama paman&bibi untuk waktu yang sedikit lebih lama.Dan seperti itu lah masa kecil ku, tidak ada yang menarik untuk aku ceritakan, 24 hari lagi aku akan berumur 19 tahun.
"Aww" rintih Micelyn karna baru saja kepala nya seperti terkena sesuatu, lalu ia melihat sekeliling dan melihat seorang laki-laki sedang mengendap-endap untik mengambil bola basket yang baru saja mengenai kepala nya.
"HEIII MAU KEMANA KAMU, BUKANNYA TANGGUNG JAWAB MALAH KABUR LAGI, SINI GA! "teriak micelyn.
Lalu laki-laki tersebut hanya terdiam di tempat tidak ingin melangkah maju atau mundur, karna melihat itu akhirnya Micel menghampiri lelaki itu."Kalo salah ya jangan kabur, minta maaf kek atau apa gitu, udah tau ini kepala bukan kelapa"ucap micel.
Akhirnya lelaki itu mengangkat kepala nya untuk pertama kalinya, hal yang pertama ia lihat adalah genangan air mata yang terlihat akan turun sedikit lagi jika saja lelaki itu tidak menahannya, melihat itu Micel merasa bersalah karna berteriak kepada nya.
"Eh, kenapa? Ko kamu kaya yang mau nangis sih harusnya kan aku yang nangis bukan kamu, ayo dong ngomong jangan diem aja nanti aku dikira nangisin anak orang lagi" ucap micel dengan panik.
"A-akuu mi-minta maa-af yaa, aa-aku ga sengaja, tadi bola nya me-mantul terlalu ce-pat"dan untuk pertama kalinya dia berbicara dengan menahan tangisannya
"Iyaiya yaudah aku maafin , lain kali kalo buat salah jangan kabur , langsung minta maaf"
"Ii-yaa maaf ya"ucap lelaki itu dan berlalu begitu saja.
Setalah lelaki itu pergi bertanya-tanya mengapa lelaki itu seperti ingin menangis padahal jika dilihat micel perkirakan ia berumur 17 tahun tapi mengapa kelakuannya seperti anak kecil
"Ah sudahlah mengapa aku memikirkan nya lebih baik aku pulang daripada aku dimarahi oleh bibi" Ucap Micel dalam hati nya, lalu ia pergi dari taman itu.
Akhirnya bagian satu ini udah selesai juga, maaf ya kalo seandainya ga sesuai harapan kalian semua, buat pembaca pertama aku makasih ya udah jadi pembaca pertama aku walaupun aku gatau kapan cerita aku di baca😉jangan lupa untuk tinggalkan kenang²an untuk aku di cerita ini ya, karna adanya kenang²an dari kalian aku akan dapet semangaatt.🤪🤪🤪
#11April2020~21.17
KAMU SEDANG MEMBACA
Confusión
RomansMungkin hati tidak dapat memilih dimana mereka akan berlabuh, tapi bagaimana jika diarahkan? akankah ada perubahan atau akan tetap saja seperti seharusnya.