"Hai apakah Kau merindukan ku Celyn" Tanya seseorang kenapa Micel.
Dan saat ia mendongak yang di dapat hanya lah wajah seorang pria yang sedang tersenyum kepadanya, setelah memperjelas pandangannya dia pun terkejut laki-laki yang selama ini ada di pikirannya, yang selalu memenuhi relung hati nya dan yang selama ini ia tunggu sekarang berada tepat di hadapannya.
"Cameron ? Aa-apakah itu Kau" Ucap Micel dengan nada terkejutnya.
"Tentu saja ini Aku Celyn, memangnya Kau ingin siapa lagi yang menemui mu?" Jawab Cameron.
"Jangan-jangan Kau menunggu pria lain selain Aku" Tanya Cameron dengan menyelidik.
"Apa yang Kau bicarakan ? Untuk apa Aku menunggu Pria lain sedangkan hanya Kau yang selalu ada di pikiran Ku" Ucap Micel dengan cepat, dan ia tidak menyadari bahwa Cameron tersenyum mendengar jawaban yang sangat-sangat jujur oleh Wanita di hadapannya ini.
"Jadi maksudmu selama Kita berpisah Kau memikirkan ku" Ucap Cameron dengan semangat.
"Emmm, maksud ku bukan begitu, lebih baik Kita lupakan saja tentang mengapa Aku ada disini, bagaimana dengan mu ? Untuk apa Kau ada disini." Jawab Micel dengan terburu-buru.
"Aku mempunyai janji yang harus Aku tepati kepada seseorang" Dan ia berkata dengan menatap Wajah Micel.
"Se-seorang ? Siapa ?" Tanya Micel.
"Kau Celyn"
"A-aku ? Ucap Micel dengan gugup.
"Tentu saja Kau, apa Kau tidak ingat dengan perkataan ku sepekan yang lalu ? " Jawab Cameron.
"Aku ingat, hanya saja ku kira kau hanya bicara dengan asal"
"Jika itu pembicaraan dengan asal Aku tidak akan kemari dan menemui mu"Jelas Cameron dengan wajah yang sedikit di tekuk."Oh oke baiklah, sekarang Kau sudah menepati janji mu apa Kau akan pergi kembali?"
"Untuk apa Aku datang lalu pergi begitu saja"
"Lalu?"
"Maukah Kau---" Perkataan Cameron terputus karena adanya nada dering panggilan dari Handphone nya."Sebentar ya" Ucap Cameron dengan nada pelan kepada Micel.
Papah Called.....
"Ada apa pah"
"KAU DIMANA BODOH"
"Santai saja pah"
"KAU PIKIR INI BISA DI BICARAKAN DENGAN SANTAI, KEMBALI KERUMAH SEKARANG CAMERON! "
"Aku tidak bisa"
"Kau menentang perkataan----"Panggilan itu terputus begitu saja karena Cameron mematikan panggilan sepihak , ia sangat kesal dengan Papah nya itu.
"szerencsétlen" Umpat Cameron dengan bahasa yang tidak di mengerti dengan Micel.
"Apa Kau sedang memiliki masalah?" Tanya Micel saat Cameron sudah duduk di samping nya kembali.
"Tidak ada masalah apapun Celyn" Jawab Cameron dengan tersenyum.
"Sepertinya Kita harus berpisah kembali"
"Apa Aku boleh meminta nomer Ponsel mu?"
Ucap Cameron dengan menyamping."Tentu saja boleh, kemarikan Ponsel mu" Jawab Micel dengan mengadahkan tangannya, dan Cameron langsung saja memberikannya.
"Ini nomor Ponsel ku" Ucap Micel saat Ponsel itu sudah ada di tangan Cameron.
"Micelyn Addison Amelio"
Itulah Nama kontak yang tertera di sana.
"Amelio?" Tanya Cameron.
"Iya, itu nama lengkap ku, jangan sampai Kau melupakannya" Jawab Micel diiringi dengan senyuman, dan senyuman itu benar-benar menghangatkan untuk Cameron.

KAMU SEDANG MEMBACA
Confusión
RomanceMungkin hati tidak dapat memilih dimana mereka akan berlabuh, tapi bagaimana jika diarahkan? akankah ada perubahan atau akan tetap saja seperti seharusnya.