KOMPAK 1 «Awal»

398 46 3
                                    

Di Bandara"Akhirnya sampai juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Bandara
"Akhirnya sampai juga. " Monologmu saat kamu keluar dari pesawat dengan selamat.

Kamu meregangkan otot-ototmu menghilangkan rasa pegal karena kelamaan duduk di pesawat. Beruntung selama perjalanan dari Kanada tidak ada masalah. Semua anggota badanmu masih lengkap. Kepala satu, hidung satu, lubang hidung dua, telinga dua, tangan dua, kaki dua, dan lainnya masih lengkap. Kecuali uangmu.

Tadi di perjalanan, kamu kehilangan uang. Cuma 500 perak tapi menurutmu itu berharga. Entahlah, kamu itu orang kaya tapi berjiwa miskin. Miriz.

Setelah meregangkan otot, kamu pun berjalan sambil menyeret koper.

Kepalamu daritadi celingukan. Mencari jodoh? Oh, tentu bukan. Jodohmu mah tidak usah dicari. Nanti juga nyamperin ke kamu. Eaa.

Karena merasa lelah, kamu pun duduk di kursi tempat menunggu. Tepat di sebelahmu ada seorang pria seumuran denganmu. Kamu menoleh sebentar kepadanya lalu tersenyum yang dibalas senyuman balik oleh orang itu. Lalu kamu merogoh tasmu untuk mencari handphone milikmu.

Namun, betapa terkejutnya kamu saat melihat handphone milikmu. Bukan karena handphone-nya yang terlalu mahal, tapi karena kamu merasa asing dengan handphone ini.

"Handphone siapa ini??" Pekikmu tertahan karena kamu masih mempunyai malu apalagi ini ditempat umum.

Kamu membalik-balikkan handphone itu yang terasa asing bagimu.

Lalu kamu kembali merogoh tasmu untuk mencari handphone milikmu. Tapi nihil, tidak ada.

Handphone itu mereknya sama seperti punyamu tapi handphone-mu itu ada casingnya warna hitam sedangkan ini tidak.

Pria yang ada di sebelahmu pun menoleh kepadamu. "Ada masalah?" Tanyanya.

Kamu menoleh. "Eumm.. Ti-tidak ada hehehe." Jawabmu sambil tertawa canggung. Btw, prianya cogan loh

Pria itu mengangguk walaupun masih banyak pertanyaan yang ada di otaknya. Tapi dia jauhkan itu semua karena dia bahkan tidak mengenal kamu siapa, atau belum?

Kamu terdiam memikirkan kapan terakhir kali kamu melihat handphone-mu.

Apa mungkin handphone-nya terbang karena kamu menyalakan mode pesawat? Pikirmu.

Oke, kamu mulai ngaco.

Mungkin karena capek otakmu mulai tidak bekerja sehingga menjadi ngaco, bahkan kalau tidak direm malah bablas jadi bego.

Kamu menggeleng cepat menjauhkan pikiranmu yang ngaco itu.

Kamu menghela nafas pasrah. Bukan masalah handphone-nya. Handphone bisa dibeli dengan mudah, tapi semua kontak telah hilang. Kamu tidak bisa menghubungi orang tuamu untuk meminta jemput dari bandara. Kamu sudah lupa jalan di Indonesia.

KOMPAK {Kostan Somplak} [ NCT X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang