Prolog

171 20 0
                                    

.
.
.
.
.

"Kim Jungkook, waktu kematian 09.45 PM."

Bunyi tut nyaring dari alat elektrokardiograf merupakan awal mimpi buruk itu datang. Jerit tangis Jeon Wonwoo menggerung pilu; penuh kesedihan. Sedangkan Kim Mingyu hanya dapat tergugu kaku; masih terhenyak oleh realita yang tak pernah dibayangkan.

Ruang UGD terbuka. Wonwoo menerobos masuk; tanpa peduli akan sang dokter yang baru saja berjalan keluar dengan raut sesal. Karena memang tak perlu lagi dikatakan; segalanya telah terjawab. Kim Jungkook ada disana; terbaring kaku berselimut kain putih yang menutupi.

"Jungkookie, bangun!'

"Tolong jangan permainkan Hyung!"

"Kau cuma sedang bercanda, kan?"

"Jawab, Kookie!"

"Hyung janji akan membelikan es krim dan cokelat yang banyak untukmu."

"Kumohon bangun, Sayang. Hiks."

Raungan duka Wonwoo makin menjadi. Sang dokter menghela napas; menatap Mingyu yang masih membeku di depan pintu masuk UGD.
"Maafkan kami, Tuan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Saudara Kim Jungkook dan bayinya tak mampu terselamatkan," tutur sang dokter dengan nada prihatin.

Perkataan tersebut menyadarkan Mingyu akan fakta yang tak dapat terelak. Hantaman keras seakan menghimpit dada; begitu sesak. Pemuda berkulit tan itu akhirnya terisak; meratapi kepergian sang sahabat.
.
.
.
.
.
.
.
.

To Be Continued
.
.
.
.
Welcome to my new story
Hope you like guys

Borahae 💜

Gone (Taekook/Vkook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang