Cerita ini didedikasikan untuk bang Andhyrama bapaknya Naganteng tapi boong.
Happy reading!
(。💙‿💙。)Jika hal yang paling dihindari para cewek dalam dunia ini adalah sesuatu yang menjijikkan, aku berbeda. Yang paling kuhindari adalah keramaian dan menjadi pusat perhatian. Jika para cewek menyukai berbelanja, gosip, dan make up, aku berbeda. Yang paling aku suka adalah kedamaian dan ketenangan. Dua hal yang selalu melekat dalam diriku. Namun tampa diduga semenjak mengenal dia, perlahan ketenangan dan kedamaian itu berubah. Dia yang berhasil menarik perhatian dariku, cewek yang tidak pernah mengenal cinta. Dia Naga Putra Mahendra, cowok songong dan nyebelin yang sialnya tetangga di rumah baru keluargaku.
Semuanya berawal dari keluargaku yang harus pindah karena Ayah yang dimutasi entah berapa lama. Aku dengan berat hati harus berpisah dengan Shirene, sahabatku sejak kecil. Rasanya tidak rela meninggalkan si polos ini. Tapi, mau bagaimana lagi aku harus ikut dengan keluargaku pindah. Shirene memang kekanakan dan ceroboh, tetapi bagiku dia adalah sahabat terbaikku. Aku berjanji padanya untuk selalu mengabari bagaimana aku disana. Begitu juga dengan Shirene. Kuharap, disana aku mendapat teman seperti Shirene. Semoga saja.
Hari Pertama sekolah bukanlah hal yang baik bagiku. Hal ini akan membuatku menjadi pusat. Jika bisa aku akan memilih untuk menghilang atau tak kasat mata daripada mengalami ini. Sekolah tempatku menimba ilmu selama waktu yang belum ditentukan ini bernama, SMA Nusa Cendekia atau disingkat Nuski. Sekolah yang menjadi idaman semua orang kecuali aku pastinya. Saat memasuki gerbang depan, aku langsung sadar diri. Kalau digambarkan, aku ini seperti sebutir kerikil dari ribuan batu besar. Sadar diri woyy. Apalah aku yang hanya pinggiran martabak. Tidak ada istimewanya sama sekali.
“Hai kalian! Kenalin, nama gue Adisty Kaneishia. Panggil aja Neisya. Salam kenal! ” Aku berusaha untuk tersenyum semanis mungkin. Tidak lucu jika aku memperkenalkan diri dengan wajah kaku. Bisa bisa, tidak ada yang mau berteman denganku. Bukannya terlihat manis, kurasa senyumku terlihat kaku.
“Ada yang ingin ditanyakan" Tanya guru bahasa Jepang yang kebetulan wali kelas di XI Bahasa ini.
Seorang cowok dengan rambut cukup panjang mengacungkan tangan. “Kalo boleh tau, status kamu apa? “ Seisi kelas langsung ramai menyoraki cowok tadi. Persis seperti pasar ayam astaga. Apa aku salah kelas ya?
“Minta nomor WA sama id line boleh? “
“Alamat rumahnya dimana?”
“Panggil Neisayang boleh?"
Aku menghembuskan napas kasar. Kupikir, ini bukanlah awal yang baik. Aku tidak yakin jika setelah ini bisa tenang.
(。💙‿💙。)Aku menatap lapangan dan tribune yang penuh dengan penasaran. Sebenarnya ini ada apa? Jeritan histeris para cewek mulai terdengar. Ini ada apa sih? Ingin ke sana, tapi aku masih canggung dan tidak mau mendapat tatapan aneh nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neisya, Jangan Bucin! #BucinnyaNaga
Fanfiction#BucinnyaNaga [Project] Fanfic untuk Naga, Jangan Bucin! karya Andhyrama di @beliawritingmarathon. Pernahkah kalian bucin ke orang yang sudah bucin duluan ke orang lain? Jika iya, kalian sama denganku. Namaku Neisya, aku menyukai seorang cowok berna...