1. Tubuh

33 10 0
                                    

Alfiani, seorang detektif swasta di salah satu cabang kantor polisi daerah jakarta. Dengan perawakan cukup tinggi, kulit sawo matang dan rambutnya yang panjang. Ia cukup dikenal atas pencapaianya di berbagai kasus.

Kali ini Alfi dan teamnya mencoba memecahkan sebuah kasus aneh, dimana banyak daerah melaporkan bahwa orang-orang mereka hilang.

Mereka menerima perintah langsung untuk menyelidikinya, di bawah bimbingan inspektur Indra 5 orang berkumpul dan memulai penyelidikan.
Mereka mulai dengan daerah depok, kali ini mereka harus menelusuri karena di sana pertama kali ada laporan orang menghilang.

Tak ada bukti apapun, sulit untuk menemukannya seperti tidak ada berkas. Alfi dengan cermat melihat sekelilingnya. Ada sebuah gambar boneka kayu di bawah pohon. Alfi menghiraukannya karena ia berfikir itu hanya sebuah kebetulan. Tapi ia menemukan gambar yang sama di 5 tempat daerah jakarta, itu bukan sebuah kebetulan, Alfi mencoba memecahkannya. Tapi tetap tidak menemukan bukti di internet ataupun nyata. Setelah ia lihat-lihat dan menghubungkan ke 5 tempat pada sebuah peta besar di ruang kerjanya, Alfi terkejut melihat sebuah lambang bintang terbalik. Berpusat pada daerah cawang, ia langsung mengambil jaket, dompet, dan kartu tanda pengenal detektif. Menghidupkan mobilnya dan menuju cawang, perjalannya cukup lama tapi perasaan Alfi mulai aneh. Karena semakin ia menuju titik yang ada pada bintang itu, kendaraan mulai sepi. Alfi memutuskan untuk mengebut dan menuju ke tempat itu secepatnya.

180km/jam kecepatannya terus meningkat, tapi sebuah truk tiba-tiba melaju ke arahnya. Alfi terkejut dan langsung menginjak rem, berusaha membanting setir agar terhindar tapi terlambat. Semuanya jadi hitam, ia tertabrak truk itu dan seketika kritis.

Dalam kegelapan ia tersadar, melihat sekeliling dan menatap dirinya yang tidak mengenakan apapun.

"Aku dimana? Apakah aku sudah mati? "
"Hahaha kau berada di genggamanku."
Suara aneh dan sangat berat terdengar entah dari mana.
"Siapa kau?"
"Kau sudah memulainya, aku kagum kau cepat mengetahuinya, mungkin aku bisa mengharapkanmu." Lanjutnya lagi.
"Kau siapa, keluar bajingan!" Teriak Alfi.
"Kau akan menjadi bonekaku."
Seketika kumpulan tangan menangkap tubuh Alfi, berusaha melawan tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Seorang lelaki mengenakan topeng berwarna putih dengan bibir tersenyum mendekati Alfi.
"Lepaskan, lepaskan bajingan." Teriak Alfi tapi lelaki itu tetap mendekat tanpa sepatah katapun.
"Lepaskan! "

Tangan-tangan itu tetap mencengkramnya, hanya tinggal beberapa langkah jarak mereka. Terlihat jelas ia memakai kemeja putih dan rompi hitam, dasi kupu-kupu berwarna biru, memegang sebuah tongkat dengan tubuh hitam dan kepala emas. Mengeluarkan sesuatu dari balik sakunya yang ternyata itu adalah boneka kayu. Dia membuka mulut Alfi dengan paksa, dengan segala perlawanan menahannya agar Alfi bisa menyelamatkan diri. Namun tenaganya kalah, mulutnya terbuka lebar, dengan kasar lelaki itu memaksa boneka itu masuk kedalam melalui tenggorokan.

Jeritan histeris memenuhi isi ruangan, Alfi menangis dengan sakit yang ia derita. Boneka kayu itu masuk ke badannya secara paksa, lelaki itu memaksanya hingga tangannya masuk ke mulut Alfi.

Rasanya sangat sakit, air mata Alfi tidak berhenti keluar. Selesai memasukkannya ia mundur menatapnya dan pergi meninggalkan begitu saja.

"Selamat terlahir Grace." Ucapannya terdengar jelas.

Alfi masih memegang tenggorokannya yang seperti terkoyak, dan hanya diam seketika. Melihat lelaki itu yang sudah cukup jauh.

"Aku akan membunuhmu apapun yang terjadi."

Tak lama semuanya kembali gelap, beberapa waktu ia terbangun dengan tubuh yang berbeda.

Bersambung...

Breaking news

Seorang detektif berinisial A mengalami kritis karena menabrak truk, penjelasan sanksi mata ia melaju dengan mobil sangat kencang padahal jalanan cukup ramai. Kini ia dilarikan ke rumah sakit Harapan Ayah dan dirawat secara intensif.

Terima kasih.

GraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang