Happy reading!
***************Author pov
Sudah genap 1bulan semenjak ibu nayeon dikeluarkan dari rumah sakit atas kehendak taeyong. Teman teman nayeon juga sudah tau apa yang terjadi sebenarnya
"Hufftt bu bagaimana ini. Ibu jadi tidak bisa berobat bu"ucap nayeon dengan mata berkaca kaca sambil menggenggam tangan ibunya yang sedang tidur
"Nayeon, makanlah dulu. Kau pasti capek"ucap momo yang membawa nampan makanan untuk nayeon. "Aku tidak lapar momo. Aku hanya mau ibu bangun dan sembuh"ucap nayeon putus asa
"Hei sini ayo kita bicara saja dulu di ruang tamu. Kalau disini nanti jadi mengganggu tidurnya ibumu"ujar momo menenangkan.
"Nayeon, kau tidak boleh egois kali ini. Aku tau kalau kau sakit hati pada taeyong. Tapi kali ini yang bisa membantu mu dan juga ibumu hanya taeyong"ujar momo lembut. "Tidak. Aku tidak akan mau momo. Sudah cukup rasa sakit yang diberikan nya padaku"ucap nayeon menolak
"Tapi bagaimana kalau keadaan ibumu makin parah?"tanya momo. "Tidak mungkin ibu makin parah, kemarin ibu kan sempat sadar. Jadi tidak mungkin keadaan ibu makin parah"ujar nayeon yakin
2 hari kemudian
"Bu, bangun bu ayo makan"ujar nayeon mencoba membangunkan ibunya yang tidur. "Hm? Ibu tidak lapar sayang. Kau saja yang makan duluan. Nanti jika lapar, ibu akan memanggil mu"ujar ibu nayeon dengan nada lemah
"Baiklah bu. Ibu tidur saja lagi ya"ujar nayeon mencoba tegar
"Eh nayeon? Kenapa makanan nya dibawa lagi? Ibu tidak mau makan?"tanya momo dan nayeon menggeleng lemah. "Begini saja, aku punya teman dokter, bagaimana kalau kita panggil untuk mencek keadaan ibumu?"tanya momo menyarankan dan nayeon mengangguk cepat
Skip selesai diperiksa
"Bagaimana dokter keadaan ibu saya?"tanya nayeon khawatir. "Ibu anda sebaiknya bawa ke rumah sakit. Keadaan ibu anda makin parah"jawab sang dokter. "Baiklah, terima kasih dokter"ucap momo dan dokter pun langsung pergi
"Momo tolong jaga ibu sebentar ya. Aku mau pergi dulu"ucap nayeon yang langsung mengambil tas nya. "Eh? Kau mau kemana?"tanya momo. "Aku harus menemui taeyong"ujar nayeon lalu langsung pergi
Skip kantor taeyong
"Permisi apa mr.Taeyong ada di dalam?"tanya nayeon ramah pada resepsionis nya. "Ada miss. Silakan naik saja ke lantai 50"jawab sang resepsionis tak kalah ramah. "Terima kasih"ucap nayeon tersenyum manis dan langsung menuju lift
"Permisi apa mr.Taeyong ada di dalam?"tanya nayeon pada seorang wanita yang seperti nya sekretaris taeyong. "Ada miss. Ada perlu apa ya?"tanya sekretaris dengan genit
"Ah saya ada keperluan penting dengan nya"ucap nayeon. "Apa sudah membuat janji?"tanya sekretaris itu. "Belum. Tapi bilang saja yang ingin menemui nya nayeon"ucap nayeon. "Sebentar ya miss"ujar sekretaris taeyong lalu langsung masuk ke ruangan taeyong
Taeyong pov
Selama sebulan ini aku selalu menunggu nayeon datang dan memohon padaku. "Ahh kapan kau datang memohon baby. Aku rindu padamu"gumam ku pelan
Saat sedang larut dalam pikiran ku yang sedang memikirkan nayeon, tibatiba pintu ku diketuk
"Masuk"ucapku datar. "Permisi sir, ada seorang wanita bernama nayeon yang ingin bertemu dengan anda"ucap sekretaris ku. Hatiku langsung ingin keluar rasanya mendengar nama nayeon. "baiklah suruh dia masuk"ucapku pada sang sekretaris
Bibirku tersenyum miring melihat nayeon yang masuk ke dalam kantor ku. Hatiku sangat bahagia tapi aku mencoba menormalkan ekspresi ku
"Jadi? Ada perlu apa?"tanyaku pada nayeon. "Bantu aku. I-ibuku sudah sangat sekarat sekarang. Aku tidak tau mau meminta tolong pada siapa lagi"ucapnya dengan nada yang menahan tangisnya. Aku tidak tega melihatnya begitu, tapi aku harus egois kali ini
"Baiklah aku akan membantu mu"ucap ku dan dia langsung tersenyum. "Tapi kau tau tidak ada yang gratis di dunia ini kan?"lanjutku yang membuat senyumnya luntur
"Apa mau mu?"tanya nya padaku dengan nada datar. "Kau. Aku ingin kau jadi milikku selamanya"jawabku dengan tegas padanya
"Tidak ada permintaan lain?"tanya nya padaku. "Tidak. Pilihan nya adalah, kau menjadi milikku atau nyawa ibumu taruhan nya"ucapku dingin.
"B-baiklah aku akan k-kembali padamu"jawaban nya itu membuat ku merasa sangat bahagia karna dia akan kembali ke pelukan ku
"Pilihan yang tepat"ucapku menyeringai lalu menghampiri nya dan memeluk pinggang nya. "Sekarang biarkan ibuku ke rumah sakit"ucapnya dengan tatapan tajam padaku
"Tenang honey, bahkan sebelum kau suruh aku sudah menyuruh anak buah ku memberi perawatan paling bagus untuk calon mertua ku. Ayo kita duduk dulu"jawab ku sambil menarik nya menuju sofa
"Tidak terima kasih. Aku harus menemani ibuku"jawabnya yang membuat ku kesal. Aku langsung menahan tangan nya dan berkata," tidak. Ibumu sudah kubantu dan sudah ada yang menjaganya"jawabku lalu menarik nya ke sofa dan mendudukkan nya di pangkuan ku
"Tolong jangan begini"ujarnya yang meronta ronta minta diturunkan. "sstt jangan banyak gerak baby, taeyong junior sudah bangun"ucapku dengan vulgar agar dia diam. Dan betul saja dia langsung diam
"Baby, kenapa kau cuek sih. Aku mau diperhatikan sepeti dulu. Kan kita sekarang sudah balikan"rengek ku manja padanya. "Itu hanya status kita. Bukan berarti aku menganggap mu"jawab nya datar
"Apa perlu aku berbuat lebih nekat seperti kemarin supaya kau kembali mencintai ku?"tanya ku dengan dingin. "Sebenarnya apa mau mu? Aku sudah menuruti semua yang kau inginkan"ucap nya juga dingin yang membuat ku kaget dengan sifat nya yang sekarang
"Sudah ku bilang, yang ku mau adalah kau. Itu artinya semua yang ada padamu. Tubuh mu, hatimu, dan semuanya"ucapku tegas. "Cinta? Heh! Sudah kubilang cintaku sudah mati padamu"jawabnya dengan datar
"Baby sudah kubilang kan, aku hanya butuh hiburan kemarin"ucapku meyakinkan nya. "Hiburan? Kau menjawab nya dengan enteng. Bagaimana jika dulu aku juga butuh hiburan hingga menggoda semua pria? Apa yang kau rasakan? Sakit bukan? Itu yang kurasakan dengan semua yang kau perbuat"jawabnya yang membuatku terdiam seketika
"Baiklah baby kita anggap saja kita impas bagaimana? Kemarin kau juga mesra mesraan dengan si baekhyun baekhyun itu"ucapku. "Impas? Tidak. Baekhyun adalah mantan tunangan ku. Dia sudah bertunangan dengan anak bibi ku"jawabnya datar
"Yasudah kalau begitu maafkan aku sayang. Jujur aku sangat menyesal. Tapi aku dan jalang itu tidak melakukan apapun kok. Jadi maafkan aku ya, aku tidak mau kehilangan kau lagi"ucapku dengan nada menyesal
"B-baiklah aku memaafkan mu. Lagipula aku membutuhkan mu untuk ibuku"jawabnya gugup. "Bilang saja kau masih mencintaiku"goda ku padanya dan dia hanya menggeleng dengan wajah merona
"Sekarang biarkan aku memberi jalang itu pelajaran"ucap nayeon yang hendak berdiri namun kutahan dengan memeluk pinggang nya agar dia duduk lagi di pangkuan ku. "Tidak perlu sayang. Dia sudah mendapat ganjaran yang pantas"jawab ku
"Baiklah. Tapi jika jalang itu mendekati mu lagi akan kubunuh dia"ucapnya possesive yang membuat ku senang. "Tidak perlu baby. Dia sudah kubunuh duluan waktu itu"jawabku pelan agar tidak didengar
Author pov
"APA? KAU MEMBUNUHNYA?"kaget nayeon yang ternyata mendengar ucapan taeyong. "Iya. Itu akibat karna dia sudah mengganggu hubungan kita baby"ucap taeyong enteng
"Ck dasar tidak punya hati"kesal nayeon pada taeyong. "Hei aku,johnny ,yuta dan ten itu memang seperti ini"bela taeyong
"Eh jadi jaehyun? Cuman jaehyun yang gak kejam?"tanya nayeon. "Tidak. Justru dia yang paling kejam, apalagi dia yang lebih berkuasa daripada kami. Ya jelas dia lebih berkuasa daripada kami semua"jawab taeyong enteng
.
.
.
.
Sampai sini dulu yaa
Maaf ini isinya cuman tayeong dan nayeon karna kebetulan aku mau langsung nyelesaiin cerita mereka
Part 26 baru jaetzu balik lagi
Harap vote, coment dan follow
Trima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is My Ex [✓]
Roman d'amour"ahh emmhh p-pak jangan! bapak itu atasan saya!" ucap tzuyu disela sela ciuman nya dengan atasan nya yang tak lain adalah mantannya 3 tahun yang lalu sekaligus orang yang paling dibencinya! "TZUYU! Kamu tau kan kalau saya masih cinta sama kamu! Dan...