TAKDIR DAN WAKTU

27 2 0
                                    

Takdir dan waktu, dua hal yang mampu merebut kebagiaanku


"AKA" Suara bariton pria paruh baya menghentikan langkah kecilku

"Ayah, kalo bisa kejar Aka" ucapku sambil trus meningkatkan kecepatan,sedang pria itu melambatkan langkahnya seolah kaki mungilku dapat melampui nya. Hingga tangan kekar nya mengakat tubuhku tinggi tinggi.

"Mah, aku sudah menangkap singa mungil kita, enaknya mau kita apakan sekarang?"ujar lelaki itu sambil memanggil Ibuku, wanita anggun itu mendekat, lalu jari jari lentiknya menggeletiki tubuhku.

"ini hukuman untuk singa liarr" ucapnya dengan muka diserius seriuskan

"BHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHA, ampun ma ampunn maapin Akaa, besok besok aka ga kabur dari Ayah lagi dehh" Ucapku sambil terus tertawa dan menahan tangan mama untuk enggelitiki perutku, Ternyata tangan kekar seorang pria membuat tawa ku menggema di taman itu muka ku piass, nafasku memburu namun rasa hangat itu bahkan maampu menembus nadiku.

''Udah mah, kita harus segela pulang, mega merahnya nya sudah maau tenggelam "Putusnya sambil menahan tangan mama yng hendak menggelitikiku lebih lanjut.

''  Yuk, yah mama dah naru barang barang di bagasi kok, dah beress"Ujarnya sambil melangkah riang menuju baja roda empat tersebut, sekaligus kendaraan yang yang mengantarkan kami ke taman ini, Sedang aku masi enggan turun dari gendongan pria yang sangat kusayang ini

''Hari ini  mainnya dah selesai sayang, kita pulang yaa, singa kecil Ayah juga perlu istirahat" Ujarnya sambil menatapku yaang mengeratkan pelukan di pundaknya, mencari kenyamanan, aku mengangguk kecil pertandaa setuju dengan ucapannya 

Setelah sampai di kendaraaan beroda empat berwana langit tersebut, lelaki itu menurunkanku lalu memberikan tubuhku pada wanita yang telah siap sedari tadi,  mengamati kita yaang asyik bbercengkrama, dalah hati ia berdoa untuk merasakan perasaaan ini dalam jangka lama,lalu si pria mengambil kemudi dan meluncurkan satuan besi itu memecah jalan raya.

'Kita ke pom bensisin dulu ya ma, bensinnya ah mau abis"Wanita itu mengangguk, dengan jemari yang tak pernah lepas membelai putri kesayangannya.

"Mahh, aka ngantukk" Ungakapku mempererat pelukan ke Sang ibu 

'Akaa tidur yaa, nanti Mama bangunin kalo dah sampe rumah" ucap wanitaa itu saambil tersenyum dan tak henti membelai anak perempuannya itu. hingga mereka saampai ke pom bensin

Sepertinya Tuhan tak mengabulkan doa wanita itu, doa bahwa ia ingin merasakan bahagia bersama keluarga mungilnya, untuk jangka waktu yang sedikit lebih lama,karna semua telah usai, waktu punya batasan, Tuhan punya suaratan.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang