MIN YOONGI

13 0 0
                                    


"Kau diterima"

"Ya? " tanyaku tidak percaya.

"Kau diterima. Mulai besok kau sudah bisa bekerja" seseorang yang kukenal dengan Kim Sojoon memberikan ku senyuman dan menutup semua file ku.

"Semudah itu? " tanyaku yang masih belum percaya. Aku mendekatinya.

Dia terlihat sedang berpikir, "apa kau mau menjalani tes? " tanyanya sambil mengangkat dokumen atas nama diriku.

"Ti...tidak, hanya saja aku sangat senang" aku melompat kecil dan menutup mulut ku karena saking senangnya.

Sojoon menatapku dengan senyuman nya dan mengembalikan dokumen ku, "selamat" ucapnya.

Aku memeluk dokumen ku, memberi hormat kecil sambil mengatakan 'terima kasih' berkali kali dan berbalik menuju pintu keluar, untuk keluar dari ruang yang bertulisan 'Manajer room' .
Hari ini adalah hari keberuntungan ku, sudah 5 hari ini aku tidak mendapatkan pekerjaan paruh waktu. 5 hari yang lalu aku dipecat dari pekerjaanku, karena pelanggan mesum yang tidak memiliki otak. Aku tidak mau mengingatnya, aku seperti dilecehkan saat itu.

Aku berjalan menuju gang dimana rumahku berada dan aku melihat temanku--lee mina-- di depan rumahku. Tumben sekali dia ke rumahku. Apa ada masalah?

"Mina-ya! " teriakku dari jarak 50 meter setelah melihatnya. Dia melihat ke arahku dan dia langsung memberikan ku senyuman manisnya, rambut pendeknya serta poninya menambah kesan manis kepadanya.

"Seohyun-a! " dia kembali meneriaki namaku. Aku berlari ke arahnya.

"Ada apa kau kesini? " tanyaku sambil menatap nya membawa buku dan 2 bungkus teopokki.

Dia menaikkan buku yang dibawanya sambil menunjukkan wajah memelasnya kepadaku.

"Ajari aku fisika ya? Please" mohonnya sambil menunjukkan wajah imutnya.

"Jangan buat aku muntah masuk ke dalam" ucapku sambil menunjuk bagian dalam rumah kecilku, aku menunjukkan muka jijikku saat melihatnya. Dia terlihat senang dan menjatuhkan dirinya di tumpukan bantal--yang kujadikan sebagai sofa--dan menggoyang goyangkan kakinya.

"Kau seperti anak kecil" ucapku sambil menggantung tas kecil ku dan mantelku.

"Rumahmu sangat nyaman. Ini ruangan ternyaman yang pernah kumasuki, ada bantal di setiap sudut. Walaupun kecil ini seperti kamar pribadi bukan rumah" ucapnya sambil mengeluarkan teopokki.

"Aku akan ambil piring" ucapku menuju dapur yang hanya dipisahkan pintu. Dan duduk di depannya. Meletakkan piring itu di atas meja, dan melihat teopokki yang dituangkan Mina membuatku sangat lapar.

"Ngomong ngomong, kau dari mana? " tanya mina sambil mengeluarkan kimbab kesukaanku. Aku kegirangan dan memasukkan satu kimbab ke mulutku. Mengunyahnya lalu menjawab pertanyaan nya.

"Aku mencari pekerjaan" ucapku singkat lalu senyum muncul di bibirku, "dan aku diterima. Sebagai pekerja paruh waktu. Aku bekerja dari jam 2 siang sampai 8 sore" jelasku panjang lebar.

"Seharunya kau yang mentraktir sekarang" ucap mina lesu.

"Kalau aku sudah mendapat gaji pertamaku, aku akan mentraktirmu" ucapku semangat sambil menyuapkan 2 teopokki ke mulutku, begitu juga mina.

"Ini pedas" ucapku setelah memakan setengah porsi.

"Aku meminta yang paling pedas" jelas mina sambil mengeluarkan desahan kepedasan dari mulutnya.

"Ngomong ngomong kau diterima dimana? " ucap mina disela sela desahannya.

"Big.. Ssshh.. Hit.. " ucapku juga saking kepedasannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANDOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang