Secret Mission for Love - 7

3.8K 423 10
                                    

Meskipun agak telat, aku mau mengucapkan minal Aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin.... Buat semua pembaca, Maafkan semua kesalahan saya selama kita berkomunikasi lewat dunia orange ini 🙏🙏🙏🙂🙂

Malam ini aku bakalan update 2 part dari cerita ini, makanya ramaikan part ini ya 😁

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Ditengah pikirannya yang masih kalut setelah ajang cerita dengan bundanya, Nara tetap berangkat ke kantor seperti biasanya. Pukul tujuh tepat Nara sudah berhasil memarkirkan mobilnya dan berjalan pelan menuju lobby kantor Rajata Corp.

Untuk karyawan bagian direksi di Kantor Rajata Corp. sebenarnya mulai masuk jam 8 pagi, tapi karena Nara memiliki tugas tambahan sebagai office girl khusus ruangan CEO makanya dirinya harus rela berangkat lebih pagi dibandingkan rekan-rekannya yang lain. Benar-benar menyebalkan.

“Pagi Pak Roni.” Sapa Nara dengan sebuah senyum manis kepada satpam yang bertugas pagi ini. Meskipun otaknya sedang overload memikirkan banyak masalah, namun bagi Nara dirinya tetap harus menampilkan sebuah senyuman dan nampak ceria dihadapan orang lain. Senyum juga merupakan ibadah, siapa tahu dengan banyak tersenyum masalah yang tengah dia hadapi bisa berkurang satu persatu.

“Bagi Bu Nara. Melakukan tugas tambahan lagi Bu?” tanya Pak Roni sambil membalas senyum Nara dengan sebuah kekehan kecil. Saat pertama kali tahu Nara berangkat sangat pagi, tentu saja pria paruh baya itu nampak bingung. Pasalnya selama dirinya bekerja di perusahaan ini, Nara tidak pernah berangkat sepagi itu. Namun ketika Nara menjelaskan alasannya berangkat pagi, bukan sebuah tatapan memelas atau rasa prihatin yang dia dapat dari pria paruh baya itu melainkan sebuah tawa lepas. Layaknya laki-laki paruh baya itu mendapat hiburan gratis, saat tahu dia disiksa oleh bos baru mereka.

“Iya pak tugas tambahan yang bikin saya kesal. Karena saya dapat tugas ini si Pus kan jadi makan gaji buta!” ucap Nara dengan sebal. Puspa atau yang biasa dipanggil Nara dengan Pus adalah office girl khusus lantai tempat ruangan Nara berada. Mendengar jawaban Nara, Pak Roni tidak bisa menghentikan tawanya.

“Tidak apa-apaan Bu, hitung-hitungan Ibu beramal pada Puspa. Meringankan beban sesama termasuk beramal kan?” Nara mencebikkan bibirnya kesal.

“Kalau disuruh milih, saya lebih memilih membayar Puspa, asal tugas rutin baru saya dia yang menggantikan. Memberi uang juga termasuk beramal kan Pak?” jawab Nara dengan sebal.

“Iya Bu, tapi Bos besar tidak berpikir seperti itu.” Nara hanya menganggukkan kepalanya pelan menimpali ucapan satpam Rajata itu.

“Ya sudah Pak, saya ke atas dulu. Takutnya nanti kelamaan mengobrol disini, saat Bos besar datang tugas rutin saya belum selesai.”

“Semangat Bu menjalankan tugasnya!” Ucap Pak Roni sambil mengangkat tangan kanannya yang tengah menggenggam ke atas, layaknya menyemangati atlet yang mau bertanding. Nara hanya terkekeh pelan melihat tingkah satpam yang sudah dia kenal baik itu.

Nara berjalan santai melintasi lobby sebelum memasuki lift khusus untuk direksi. Ruangan Nara terletak di lantai 29 gedung ini, dan hanya bagian direksi dan orang-orang tertentu yang memiliki akses menaiki lantai keramat itu. Makanya dibuat lift khusus untuk naik ke lantai dimana ruang kerjanya berada, ditambah lagi semua orang yang menggunakan lift ini harus menggunakan id card khusus. Nara sejujurnya benar-benar mengarungi jempol untuk semua sistem pengamanan di kantornya ini.

Setelah sampai di lantai yang dia tuju, Nara langsung meletakkan tas tangan yang dia bawa diatas meja kerjanya sebelum melenggang santai kedalam ruangan Aron sambil membawa serangkaian senjata wajibnya. Bukan senjata untuk menembak seperti yang dimiliki polisi atau tentara melainkan senjata khusus OB yang dia gunakan untuk bersih-bersih.

Rajata Series 1 : Secret Mission for Love (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang