sipembolak balik hati

125 5 4
                                    

   Hari ini , Hari Dimana Aku Menginjakkan Kakiku Disekolah Para Juara Dan Sekolah Calon pemimpin, Masa Bodo Tentang Taglinenya, Aku Hanya Ingin Belajar Tentang Agama Yang Aku Anut Sekarang Ini, Aku Tidak Mengerti Tentang Agama Ini, Aku Butuh Sebuah Lingkungan Yang Dimana Mampu Menjelaskan Dan Memberi Gambaran Tentang Agamaku ini,Sekolah Ini katanya.

    Kala Itu Aku Haus, Aku Bergegas Mencari Dispenser Ke setiap kamar, "Ah...Dimana Semua Galonnya?" Lantas Aku Menuju masjid Dan Melihat Sebuah Dispenser dengan Kondisi Galon Yang Masih Penuh, Aku Mengambil Sebuah Gelas,Lalu Mengisi Penuh Gelas itu Dengan Beberapa ml air, Lantas Aku Meminumnya, Namun Dalam Posisi Memegang gelas Dengan Tangan kiri Dan Lebih Parahnya Lagi Aku Berdiri, "Minumnya Duduk,Pake Tangan kanan!!.." (Sambil Jalan Terburu buru) Sekejap Aku Menoleh, Ternyata Ia adalah Ustadz Di Sekolah Ini ustadz Aldi Namanya, Lalu Aku Hanya Menjawabnya Dengan Wajah Malu, Disitulah Aku Dapat Menjabarkan Dan Melihat , Hanya Dari Sebuah Permasalahan Yang Sangat Sederhana Ini, Bahwa Agama Ini Adalah Agama Yang Sangat Menyeluruh, Bahkan Aku Minumpun Agama Ini Mengaturnya, Pada Awalnya Aku Berfikir Agama Ini Hanya Mengatur Surga Dan Neraka saja, Bagaimana Para Pemeluknya masuk Surga Itu Urusan Individu Itu Sendiri, Namun Ternyata Tidak,Jauh Sekali Dari Apa Yang Aku Fikirkan dan Bayangkan Selama ini!.

    Aku Adalah Salah Satu Remaja Muslim Yang Tidak Tau Alasan Mengapa Aku Memeluk Agama Islam Ini? Dan Lantas Atas Dasar Apa Aku Memeluknya, Ibarat Kamu Mengenakan Sebuah Baju , Tapi Kamu Tidak Tahu Apa Isi Kantong Baju Yang Sedang Kamu Kenakan itu, Aku Juga Mantan Seorang Jahilliyah, Dimana Aku Hidup Dalam Kebodohan Dan Ketidaktahuan, Hidupku penuh Dengan Keinginan Duniawi, Hidupku Terlalu Dipenuhi Sebuah Fatamorgana, aku Selalu Menghalalkan Segala Cara, Agar Bagaimana Aku Bisa Mendapatkan Semua Yang Aku Inginkan, Dan Benar Saja 2,5 Tahun Lalu Aku Mampu Meraih Semua Yang Aku Inginkan ,Bahkan Sama Sekali Tidak Ada Yang Tertinggal Dan Ya, Tentu Saja, Aku Sama Sekali Tidak Melibatkan Sang Pencipta, Motto Hidupku adalah “Aku Kaya, Aku jaya” memang Aku Bisa Dibilang Cukup Mapan Kala Itu, Di Usiaku Yang masih Belia Aku Mampu Membiayai Kebutuhan Hidupku Tanpa Campur Tangan Orangtua, Hingga Aku Tiba Di Titik Puncak Kejayaanku, Dimana Aku Merasa Selalu Ada Yang Kurang, Sesuatu Yang Berada Didalam Jiwaku Tetapi Aku Tidak Tahu Apakah Sesuatu itu?,Aku Mencari Kesana sini,Berkonsultasi Dengan Teman Temanku,Mencari Diberbagai Sumber, Semua itu Sudah Kulakukan.
    Sampai Dimana Waktu Kejayaanku Berakhir,Entahlah Aku Menjadi Tidak Peduli Lagi Dengan Motto Hidupku Ini, Aku Terlalu Fokus Mencari “Sesuatu” Yang Berada Di Raga dan Jiwaku ini, Aku Seperti Orang Linglung, Kesana Dan Kemari, Mencari Sesuatu Yang Bahkan Aku Tidak Mengetahuinya, Kantong Mataku Terlihat Semakin Menghitam, Wajahku Tak Lagi Tampak Cerah,Badan Ini Lesu Dan Lunglai.
Hal Yang Sangat Tak Terduga Terjadi, Benar Benar Tak Terduga, Datang Seseorang Dengan Wibawanya, Wajah Bersinar Putih Bagaikan Bayi Yang Suci, Melemparkan Sebuah Pertanyaan Kepada Diriku, sebuah Pertanyaan Yang Sangat Sederhana Yang Mampu Membuatku Berubah Hampir 180 Derajat , "Kenapa kamu milih Islam sebagai Agama kamu?" Itulah Hari dimana Aku Mulai Berfikir Kristis, Lebih Dari Sekedar Kritis, Pertanyaan Yang Sangat Menusuk Seperti Tertusuk Anak Panah, Dari Otak Hingga Ke ujung Kaki.
Ya Benar ISLAM, Sambil Sedu Menahan Tangis Aku Mengucapkannya, Hati Ini Bergetar dengan Hebatnya, Jikalau Jagat Raya ini Bisa Merasakannya ,Berguncanglah Seluruh Jagat raya  , 4 Hari Aku Hampir Tidak Berbicara Dan Hanya Merenung , Meratapi Kisah Hidupku ini, dan Tepat Hari ke-5  ,Pukul 16.30 WIB Aku Seketika beranjak Mengambil Kuda Besiku, Kupacu Hingga 105 km/h, Entah Kemana Mesin Ini Akan Membawaku, Pikiran Ini Kacau Sekali Bagaikan Benang Kusut , Mata Bulat Hitamku ini Tiba Tiba Buram ,Berat Sekali Dan Kalahlah Aku , Aku Menangis Kala Itu, Nangis Seperti Bayi yang Ditinggal Sang Ibunda, Aku Berteriak Sambil Memacu Kuda Besiku Hingga menyentuh 120 km/h "Kenapa akuu bodoooooh......" "ngapain aja akuu selama ini...." Air Mata Ini Semakin Deras Mengalir,Tetapi Angin Selalu Sigap Menghapus Air Mataku , Seolah Angin Berbicara "Sudah Cukup, Tidak ada Yang Perlu Kau Tangisi, Yang kau Perlukan Adalah Berubah,dan Bertaubat menghadap Sang Illahi."

   Tepat Pukul 17.58 WIB, Aku Berhenti Di Rooftop Salah Satu Mall Di dekat TMII, Adzan Maghrib Dikumandangkan "ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR!!!" Aku Tidak Bergegas Shalat, Aku Hanya berdiam Diri Disebuah Tempat duduk Yang telah disediakan, Rintik Hujan Menambah Suasana Ini Semakin menjadi, Seolah Aku Tidak Bisa memaafkan Diriku.

Cahaya Illahi Diujung Pelupuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang